Warning 21++
Cerita ini tidak untuk anak di bawah umur dan silent reader.***
Jika sebelumnya Hyona bangun di kamar dengan pemandangan menara Eiffel dan juga kamar yang berhadapan dengan pantai, kali ini gadis itu berada di kamar dengan pemandangan pohon dan pegunungan. Ya Tuhan, ke mana lagi Kyuhyun membawanya?
Hyona berdiri di balkon kamar dengan mata yang berkaca-kaca. Ia kira dirinya akan pulang. Ia kira dirinya akan kembali pada kehidupan normalnya. Tapi ternyata salah. Cho Kyuhyun, bos mafia sialan itu masih menyekapnya.
Di mana ini? Adakah yang bisa memberitahu Hyona di mana ia berada sekarang? Setahunya tadi ia sudah mendarat di bandara Incheon. Yang artinya dirinya sudah ada di Korea Selatan. Tapi masalahnya, Korea Selatan bagian mana? Seoul? Incheon? Gangwon? Busan? Atau mana?
Bulir air mata Hyona menetes. Padahal ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak membuat Kyuhyun marah. Ia sudah menjaga sikap. Ia juga sudah mencoba menaruh kepercayaan pada Kyuhyun. Tapi ternyata Hyona salah. Sekali penjahat tetaplah penjahat. Cho Kyuhyun tidak bisa dipercaya.
Ia harus kabur secepatnya!
Pintu kamar yang terbuka membuat Hyona menoleh. Cho Kyuhyun masuk dengan telepon menempel di telinga.
“Kau yakin dengan itu?” ujar Kyuhyun di telepon. Ekspresinya diliputi amarah. Suaranya berat dan terdengar penuh ancaman.
“Temukan bukti yang jauh lebih kuat. Cari tahu kesepakatan apa yang mereka buat. Tapi hati-hati, sekali salah melangkah, kita bisa terancam. Dia orang penting di kepolisian.”
Hyona mengerutkan kening. Dengan siapa Kyuhyun bicara? Ada apa dengan kepolisian? Kenapa Kyuhyun terancam?
Akhirnya panggilan Kyuhyun berakhir. Begitu memasukkan ponselnya ke saku dan melihat Hyona, wajah pria itu langsung berubah. Dari yang semula garang, menjadi lebih lembut. Kerutan di dahinya pun luntur. Hyona jadi heran. Apa Kyuhyun punya kepribadian ganda?
“Siapa?” tanya Hyona.
Kyuhyun menggeleng. “Hanya anak buah.”
“Kau punya masalah?”
“Tidak.” Kyuhyun merentangkan tangannya. “Kemarilah. Aku ingin memelukmu.”
Tidak mendekat, Hyona malah diam di tempat.
Kyuhyun mengerutkan kening. “Kenapa?”
“Kau menipuku. Kau bilang aku bisa pulang. Kenapa kau malah menyekapku di sini? Ini di mana?”
“Maafkan aku, sayang. Ternyata aku belum siap. Aku benar-benar takut jika kau untuk pulang dan memutuskan tidak kembali padaku lagi.”
“Aku sudah berjanji akan terus menemuimu, Cho Kyuhyun. Tapi jika kau ingkar janji seperti ini, jangan salahkan aku jika aku pun ingkar janji.”