Bab Satu

338 52 18
                                    

Ketika cincin pertunangan itu disematkan di jari Shin Hyona, riuh tepuk tangan dari tamu undangan pun menyambut. Hyona merasa dirinya adalah gadis paling beruntung di bumi. Bagaimana tidak? Ia merasa telah mendapatkan segala yang diperlukannya dalam hidup. Punya pekerjaan bagus di sebuah perusahaan manufaktur, bahkan berhasil bertunangan dengan CEO dari perusahaan itu. Cho Daehyun.

Awal mula Hyona mengenal Daehyun adalah ketika acara amal tahunan yang melibatkan seluruh karyawan perusahaan di sebuah panti asuhan. Pria yang pada dasarnya ramah pada siapa saja itu memuji makanan yang Hyona buat, lalu obrolan mereka berlanjut hingga saat ini.

Hyona sendiri nyaris tak mempercayai jalan hidupnya yang terasa seperti dongeng. Banyak orang lain iri padanya karena berhasil bertunangan dengan CEO yang tampan dan sempurna. Tapi mereka tidak tahu, bahwa Cho Daehyun yang sempurna itu juga memiliki satu kekurangan. Kekurangan yang sejujurnya sedikit membuat Hyona kecewa. Tapi tidak masalah. Karakter Daehyun yang baik, dewasa dan mampu memperlakukannya dengan baik lah yang terpenting.

Hyona menyelipkan tangannya di siku Daehyun, lalu keduanya berkeliling di antara para tamu. Menyapa dan menerima berbagai ucapan selamat atas pertunangan mereka.

"Selamat, Daehyun-ssi. Kau benar-benar beruntung bisa bertunangan dengan gadis muda yang cantik seperti ini," kata salah satu teman Daehyun, yang Hyona tahu juga merupakan seorang pengusaha. Mereka berjabat tangan.

"Kau benar. Aku benar-benar bersyukur memilikinya," jawab Daehyun yang membuat Hyona tersenyum malu.

Daehyun dan Hyona masih melanjutkan acara ramah tamah pada pesta pertunangan itu, ketika tiba-tiba perhatian mereka teralihkan pada seorang pria yang baru saja masuk ke venue. Tak hanya mereka berdua, banyak dari tamu-tamu yang ikut memperhatikan pria itu. Pria yang datang diikuti dua orang bodyguard berbadan besar.

Dia adalah Cho Kyuhyun. Saudara kembar Cho Daehyun. Keduanya kembar identik. Orang-orang akan kesulitan membedakan jika hanya dari wajah. Tapi orang-orang pasti bisa merasakan perbedaan aura dari kedua orang itu. Daehyun memiliki aura yang cerah dan mampu membuat siapa pun merasa nyaman, sedangkan Kyuhyun memiliki aura gelap dan membuat orang memilih untuk menunduk takut daripada bertatapan dengannya.

Cho Kyuhyun berjalan dengan langkah tegapnya yang seolah mampu dipakai untuk membelah bumi. Pria itu menghampiri Daehyun dan Hyona, lalu mengulurkan tangan pada saudara kembarnya.

"Selamat," ucapnya singkat, padat dan tanpa ekspresi.

Berbeda dengan Kyuhyun, Daehyun tersenyum hangat. Keduanya ibarat wujud neraka dan surga yang berdiri sejajar.

"Hanya selamat? Kau tidak mau memberi hadiah pada kakakmu ini?"

"Tidak."

"Astaga," keluh Daehyun. Kendati demikian, pria itu tetap tersenyum. Ia menarik Kyuhyun dan merangkul saudara kembarnya dengan sayang. "Terima kasih, Kyuhyun-aa. Kuharap kau juga segera menemukan wanita impianmu."

Setelah pelukan itu lepas, Kyuhyun menatap Hyona yang berdiri di samping Daehyun. Ketika mata mereka bertemu, tanpa sadar Hyona langsung mengalihkan pandangan ke arah lain. Jika ditanya kenapa, Hyona juga tidak tahu. Tubuhnya tanpa sadar bereaksi menghindar seperti itu.

Hyona jarang bertemu Kyuhyun. Mungkin baru tiga kali ini. Pertama saat Kyuhyun datang ke kantor Daehyun, kedua saat Daehyun mengenalkan mereka pada sebuah makan malam bersama, dan ketiga adalah sekarang. Namun tiap kali mereka bertemu, Hyona selalu merasa ada sesuatu yang tidak nyaman dalam dirinya. Karena cara Kyuhyun menatapnya, membuat Hyona merasa dirinya seperti sedang dikuliti.

Jika dipikir-pikir, seharusnya Hyona bisa mudah nyaman dengan Kyuhyun karena pria itu berwujud persis seperti tunangannya. Tapi entahlah. Rasanya sulit. Saat dua pertemuan mereka sebelumnya pun, Kyuhyun hanya lebih banyak banyak diam dengan mata yang menyorot tajam. Pria itu seolah memasang tembok. Jadi lebih baik Hyona tidak berusaha mendekat.

My MisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang