Warning 21++
Cerita ini tidak untuk anak di bawah umur dan silent reader.***
Bola mata Hyona membulat dan berbinar begitu cerah mendengar apa yang baru saja Kyuhyun katakan. Gadis itu meyakinkan kebenaran ucapan Kyuhyun sekali lagi dengan bertanya, "Benar kita akan pulang ke Seoul?"
Namun berbanding terbalik dengan Hyona, Kyuhyun yang duduk di kursi makan itu justru tidak tampak bahagia. Wajahnya terlihat kesal dan alisnya berkerut. Pria itu tiba-tiba meletakkan garpu dan pisau yang dipegangnya, lalu menghela napas berat. "Tapi aku masih ingin bersamamu di sini."
"Kita sudah sepuluh hari di Perancis. Kau tidak bosan?"
"Bagaimana mungkin aku bosan jika aku bersamamu?"
Benar juga. Melihat Hyona semalaman dari layar kamera tersembunyi saja Kyuhyun betah, apalagi langsung bersama Hyona.
"Kau tidak mengurus pekerjaanmu?" tanya Hyona lagi.
"Itulah kenapa aku harus segera kembali ke sana. Meski sebenarnya aku malas," jawab Kyuhyun. "Aku ingin mengajakmu jalan-jalan lagi."
"Kita sudah menjelajah banyak tempat selama sepuluh hari ini. Aku ingin pulang. Aku rindu Seoul. Aku rindu makanan di sana. Aku rindu kamarku."
Hyona memasang wajah memelas andalannya. Namun Kyuhyun masih diam selama beberapa saat. Hingga akhirnya pria itu menghela napas. "Aku hanya tidak ingin kau hilang dari radarku," jelas Kyuhyun.
Kali ini Hyona yang terdiam sejenak. "Aku tidak akan pergi darimu, Cho Kyuhyun. Aku berjanji padamu."
"Tetap saja. Aku khawatir."
"Tidak," jawab Hyona. "Aku janji akan terus menemuimu. Tapi izinkan aku kembali pada kehidupan normalku. Aku juga butuh hidup."
"Apa Daehyun termasuk dalam kehidupan normal yang kau maksud?"
Hyona diam lagi. Terutama ketika Kyuhyun menatap matanya lekat. Tanpa berkedip. "Aku..." Hyona menelan ludahnya dengan susah payah. "Aku akan bicara dengannya nanti."
"Biar aku saja."
"Biar aku saja. Biar bagaimanapun aku tunangannya dan aku-"
"Mantan," sahut Kyuhyun cepat.
Hyona menghela napas panjang. "Iya, mantan," ujarnya patuh. Setelah menghabiskan waktu sepuluh hari bersama Kyuhyun, Hyona bisa mempelajari satu hal. Bahwa semakin dirinya menurut, semakin Kyuhyun melunak. Dan karena sekarang Hyona sedang membujuk Kyuhyun, sebisa mungkin dirinya harus membuat pria itu yakin.
Kendati demikian, Hyona tetap harus menyelesaikan masalah dengan Daehyun sendiri. "Aku akan mencoba bicara dengan Daehyun Oppa tentang kita."
"Tidak. Biar aku saja."
"Cho Kyuhyun, aku-"
"Temui dia bersamaku, atau tidak sama sekali."
Hyona menghela napas. Sedikit kesal, tapi ia tidak punya pilihan. Setidaknya ia harus pulang ke Seoul dulu. Dan kunci untuk bisa pulang adalah dengan tidak membuat Kyuhyun marah. "Baiklah. Kita menemuinya bersama."
"Aku akan memberitahunya bahwa kita akan segera menikah."
Hyona langsung membelalak. Apa lagi ini? Belum pernah ada kesepakatan tentang ini. Tapi Hyona tetap menjawab, "Oke." Ingat. Jangan sampai Kyuhyun marah. "Bagaimana? Kau sudah tenang sekarang?"
"Belum."
"Kenapa?"
"Wajahmu masih terlihat seperti orang yang ingin kabur."