10. Tim Bubur Di Aduk

57 21 0
                                    

👋🏼👋🏼👋🏼

Terik matahari menyinari pagi yang sangat cerah ini. Ditemani oleh seseorang yang tengah berdiri dibawah tiang bendera sembari bersikap hormat. Dia adalah Keva, dia dihukum karena terlambat akibat semalam dia pulang jam 12 malam.

Dia nonton ya nonton, tapi dari kejauhan dan itu pun harus ditemani oleh Aldo. Sewaktu ditanya, "emangnya kamu gak ikut balap?" ehh si a'a sunda malah jawab, "engga ah, enakan disini biar bisa nyipok kamu"

-_-

Pokoknya tadi malam dia sama Aldo malah cerita banyak dan mojok sendiri. Mereka mah mau manggil baby, sayang, honey, sunday, mondey, monkey, pun statusnya udah pacaran. Lah disisi lain ada aja orang yang manggil sayang tapi hts an.

Keva berdecak kesal. Sudah 30 menit lamanya dia berdiri dibawah sini seorang diri, semua murid sudah masuk kekelas dan sudah melaksanakan pembelajaran.

Sementara dia? Sendiri, sepi, sunyi, kayak isi hati yang lagi baca.

Dia melirik dimana ada seorang lelaki tengah duduk bersandar tak jauh dari sana dan terus menatapnya. Yang Keva tangkap saat kali pertama melihatnya adalah, lelaki itu menjabat sebagai ketua osis di SMA ini. Namanya Raganar Maheswara, lelaki dengan wajah tegas dan memiliki mata tajam itu adalah ketua osis di SMA ini. Ragan lah yang menghukum Keva sendiri atas perintah guru piket dan dia juga disuruh untuk menjaga-jaga Keva siapa tahu anak itu kabur melarikan diri.

Keva yang merasa sudah sangat panas karena terik matahari yang menyengat langsung melenguh.

"Ketos, udah dong. Kan udah 30 menit cukup lah!"

"Setengah lagi," sahutnya.

"Gue mau pingsan!"

"Bohong."

"Brengsek! Gak percaya lo?! Sumpah beneran ini kepala gue pusing banget. Semalam gue kurang tidur."

Ragan beranjak dari duduknya. Berjalan menghampiri Keva yang sudah menurunkan tangannya dan langsung terduduk diatas tempat dia berdiri. Dengan keringat yang mencucur, gimana gak basah bajunya dijemur 30 menit.

Nafasnya langsung tersenggal-senggal. Ragan menatapnya sebentar. "Ikut gue,"

"Hah?!" Keva langsung pasrah saat lengannya ditarik paksa dengan si ketos. Ia mengernyit kala Ragan membawanya masuk kedalam UKS.

"Mau ngapain?"

Ragan menutup pintu. "Istirahat disini,"

Keva menurut dan duduk diatas ranjang UKS. "Kalo bu Nino nyari kita gimana?"

Ragan menduduki dirinya disofa yang ada di UKS. Laki-laki itu hanya melirik. "Pingsan,"

"Wah dingin ni cowo ya," batin Keva. Dia pun tak membuka suara lagi. Dia membuka seragamnya dan menyisakan baju hitam polos. Mencoba untuk baring dan memejamkan matanya.

Tiba-tiba dering handphone nya terdengar. Ia mengambilnya dan nama Aldo yang ia beri nama 'Dodo ireng' itu menelponnya.

"Halo? Kenapa?"

Ragan melirik.

"Kamu dimana? Bukannya kamu dihukum? Kok gak ada dilapangan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 10 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEVA (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang