04. Aura Hyper

262 39 0
                                    

Baca doang tapi gak vote, bjirlah😔👆🏽.

Yg vote, semoga crushnya suka balik😁

KRINGGGGG KRINGGGG KRINGG

Bunyi bel pulang sudah berbunyi. Seluruh murid di SMA Moonstone berbondong-bondong keluar dari kelas menuju parkiran. Sebagian langsung berjalan keluar gerbang yang terbuka lebar.

Keva melirik seluruh teman-teman dikelasnya yang masih santai sembari membereskan buku dimeja. Lelaki itu lebih dulu beranjak berdiri. "Gue duluan ya," ucapnya kepada teman-temannya itu yang sudah menerimanya. Mereka semua tersenyum.

"Iya Keva byeee!!"

Keva membalas dengan menyunggingkan senyumannya. Baru saja keluar dari pintu kelas, dia malah dikagetkan oleh seorang Aldo yang bersandar disamping sambil bersedekap dada. Lelaki manis itu mengumpat, Aldo tertawa pelan dan berakhir untuk pria tampan itu adalah tamparan

"Asu, ngagetin lo lapet," Keva mendengus lalu terus berjalan dan tak memperdulikan Aldo yang mengekorinya dari belakang.

Keva menatap parkiran yang ternyata masih ramai termasuk Bara dkk. Tapi dia merasa tak nyaman karena Aldo terus mengekorinya membuat dia berbalik dan Aldo refleks berhenti.

"Lo ngapa sih ngikut gue mulu?" celetuk Keva. Tak tau saja bahwa keduanya sudah menjadi pusat perhatian. Termasuk para guru yang ingin pulang.

"Jalan yuk,"

Keva menaikkan sebelah alisnya. "Emang gak jadi by one celurit sama orgil?" ucapan Keva mampu membuat Aldo menyunggingkan senyumannya.

"Kapan-kapan aja, hari ini ayo makan bareng mas, nanti mas Dodo traktir," giliran Keva yang menahan senyumnya dan langsung berbalik menahan kesaltingannya. Apa kata Aldo? Mas Dodo? WHATKSJWOXGWIABISDVQONSAIB.

"Bacot ah! Ya udah ayo." Keva berlari kearah motornya dengan tergesa-gesa. Membuat Aldo tersenyum dan mengejar pemuda manis itu.

Sial, mereka benar-benar tak menyadari bahwa kelakuan mereka tadi diamati oleh seluruh makhluk di area parkiran. Diam-diam mereka merasa iri dengan kedua orang itu karena baru hari ini mereka melihat seorang Aldo, si a'a a'a sunda yang cueknya gak ketulungan di SMA ini, tapi bisa berubah drastis karena seorang Keva. Sekaligus mereka turut kaget melihat perubahan Keva yang dimana jika dulu dia pasti akan menempel dengan anggota Athenspa dan pastinya memaksa untuk diantar pulang dan berakhir dia ditinggalkan sendiri.

Tapi semua sudah berubah. Bara mengeraskan rahangnya menatap interaksi antar kedua orang itu. Ada perasaan kesal, dan menyesal pada perasaannya, dia merasa tak terima jika Keva bahagia dengan orang lain. Dia sebenarnya sudah menyadari kebohongan Grizel sejak awal dimana kejadian dikantin tadi, memang gadis itu melakukan aksi tersebut secara disengaja.

Banyak kebohongan lain yang mereka semua tak mengetahui tapi Bara tau. Dia dulu hanya tak suka dan merasa jijik dengan penampilan Keva yang tak menarik sama sekali, tapi hari ini, Keva masuk dengan keadaan yang berbeda. Wajah manisnya, kulit yang tak terlalu putih khas laki-laki Indo, dan satu lagi, senyum itu... seperti semua jenis gula dijadikan satu.

Sergio masih diam diatas motornya. Dia meremat handphone yang dipegang. Dia merasa kesal sekaligus merasa bersalah dengan kelakuannya selama ini terhadap Keva. Tiba-tiba dia teringat dimana Keva kecil yang tak tau apa-apa dituduh sebagai pembunuh dari kematian Zelda dan Kena. Padahal Sergio saat itu sadar bahwa dirinya pada hari itu selalu menemani Keva dimana anak itu pergi.

Dia teringat dimana Keva merintih, berteriak, dan menerjang pintu ruang bawah tanah dimana pada saat itu dia dihukum oleh James karena mencelakai Grizel hingga gadis itu masuk kerumah sakit.

KEVA (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang