XV

958 336 99
                                    

▪︎▪︎▪︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪︎
▪︎
▪︎

Langit malam Estoria hari ini terlihat sangat bersih dan indah, setelah hujan lebat mengguyur sejak sore tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit malam Estoria hari ini terlihat sangat bersih dan indah, setelah hujan lebat mengguyur sejak sore tadi. Angin malam yang terasa begitu sejuk dan segar perlahan mengisi ruangan luas milik ratu dari Estoria.

Renjun terlihat memejamkan kedua matanya, mencoba menikmati angin sejuk yang menerpa wajah cantiknya. Ia menarik nafasnya secara perlahan, mencoba memenuhi rongga dadanya dengan udara bersih malam hari.

Perlahan kedua mata cantik nan lentiknya terbuka saat telinganya tidak sengaja mendapati suara ketukan pintu, menampakkan sepasang bola mata jernih seakan ditaburi oleh ratusan bintang di dalamnya.

Tak lama suara pintu terbuka disusul dengan langkah kaki yang terburu-buru menyambut telinga sang ratu, membuat Renjun dengan perlahan membalikkan tubuhnya dan menatap heran ke arah sang pelayan yang tengah membungkukkan tubuhnya sopan.

"Yang mulia...maafkan kelancangan hamba...tetapi..." sang pelayan terlihat menjeda kalimatnya yang membuat Renjun semakin dibuat heran.

"Ada apa?" Tanya Renjun pada akhirnya, membuat sang pelayan kembali menundukkan kepalanya sembari memainkan jemarinya risau.

"Yang mulia...yang mulia raja saat ini tengah berada di depan ruangan Anda, meminta izin Anda untuk masuk dan menemui Anda." Sang pelayan akhirnya melanjutkan ucapannya yang sontak membuat kedua mata Renjun membulat terkejut.

Malam ini bukanlah malam terjadwal untuk Donghyuck menemuinya. Seharusnya rajanya tersebut menemuinya besok malam dan bukan malam ini. Apakah Donghyuck mengubah jadwal mereka? Atau ada sesuatu yang sangat penting hingga sang raja rela menapakkan kakinya ke dalam ruangannya.

Ah, pikiran Renjun seketika dipenuhi oleh berbagai pertanyaan dan hal itu sepertinya disadari oleh sang pelayan yang tengah mendongakkan kepalanya sedikit.

"Yang mulia?" Panggil sang pelayan dengan nada sopan dan halusnya yang berhasil menyadarkan sang ratu dari lamunannya.

"Biarkan yang mulia raja masuk." Putus Renjun yang kemudian meraih jubah tidurnya bersamaan dengan sang pelayan yang membungkuk hormat sebelum beranjak pergi, meninggalkan sang ratu yang masih setia berdiri di tempatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REIGN : The Heartless QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang