8. Kekhawtiran

591 76 13
                                    

Yerim pov

Pagi ini, aku perlu pergi ke sekolah. Ibuku yang mengantarku ke sekolah karna beardy tidak membiarkan aku untuk pergi ke sekolah sendiri.

Aku sampai di sekolah, berjalan masuk di lorong sekolah. Aku akan menemui teman temanku.

Aku pergi ke kantin untuk menemui teman temanku tapi sebelum itu aku melihat gerombolan teman teman atasa baru saja tiba. Tapi, aku heran karna tidak melihat atasa di antara mereka. Dimana dia?.

Aku mencoba mencari di sekeliling antara mereka tapi aku tidak menemukannya. Huft... apa dia tidak masuk sekolah?.

Aku ingin sekali bertanya kemana dia, akan tetapi aku ragu. Aku malu sekali jika harus bertanya dengan mereka.

Aku memutuskan untuk mendekati teman teman ku disana. "Guys..." panggilku sembari mendekati mereka dan duduk di sebelah hanni.

Mereka sudah memesan makanan mereka sendiri. Kami mengobrol sebentar sampai teman teman atasa berdatangan dan duduk di kursi biasa mereka duduk.

Hm... aku benar tidak melihat atasa di antara mereka. Sebenarnya kemana orang itu? Kenapa tiba tiba aku sangat cemas?.

"Ouch! Itu gerombolan kelompok pacar kita" ujar giselle ketika melihat kelompok atasa tiba.

"Tunggu... dimana pacar kita? Kenapa tidak ada di antara mereka? Apa dia tidak masuk? Biasanya mereka akan selalu bersama" tanya karina dan itu lah yang sejak tadi aku pertanyakan.

"Entah? Aku juga berfikir sepert itu" kataku.

"Mari kita tanya si idiot!" Giselle berkata dan kemudian mereka akan memanggil teman teman atasa.

"Yah! Idiot! Kemarilah!" Giselle berkata dan tentu saja teman teman atasa menggoda kami dulu.

"Apa sayang? Kalian memanggil kami? Apa sudah berubah pikiran untuk mengencani kami?" Zee berkata dan tentu saja itu membuat giselle merasa jijik.

"Sekalipun di dunia ini hanya ada kau? Lebih baik aku single seumur hidupku!" Giselle berkata dan kami semua tertawa.

"Kami hanya ingin bertanya dimana kekasih kami? Atasa my honey.. dimana dia?" Hanni bertanya dan mereka terdiam saling memandang.

"Kenapa bertanya yang tidak ada?" Asahi berkata dan aku melihat ketiga temanku memutar matanya.

"Karna kalian tidak menarik! Kami lebih tertarik dengan kekasih kami, atasa my baby honey sweaty" ujar karina.

Teman teman atasa disana menyipitkan matanya, aku tau mereka muak dengan teman temanku.

"Jadi? Dimana kekasih kami?" Hanni bertanya ulang.

"Atasa tidak masuk! Dia sakit" ujar zee sembari menyipitkan matanya.

Aku terkejut, mengerutkan dahiku. Sungguh? Dia sakit? Ya ampun.. aku sangat khawatir.. sakit apa?.

"Sakit? Sakit apa?" Tanyaku ingin tau karna mencemaskannya.

"Asam lambungnya kambuh.. dia terlalu sibuk dengan urusannya sampai tidak ingat kondisi kesehatannya" winter berkata dan ya ampun.. aku benar khawatir. Pasti dia terlalu sibuk sampai melupakan makan dan menjaga kesehatannya. Ya ampun...

Aku akan menjenguknya nanti, aku sangat khawatir dan ingin memastikan kondisi dia setelah ini. Huh...

.
.
.

Author pov

Atasa terbangun dari tidurnya setelah dia merasa sudah cukup untuk tidur. Atasa meregangkan tubuhnya dan kini, kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Semua aku di lupakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang