Atasa pov
Pagi ini, kami akan pergi ke sebuah perkemahan untuk camping.
Aku sudah sampai di sekolah dan kami akan pergi menaiki bus.
Aku membawa tas ku di punggung dan sebelum kita naik ke dalam bus, kami disuruh berkumpul untuk mengetahui dimana kami akan bersama dalam satu bus. Hah.. aku harap aku bersama teman temanku.
Aku bersama teman temanku sedang menunggu nama kami di sebut dan dimana kami akan dalam satu group.
Tapi, aku melihat yerim tiba dengan tas besar di punggungnya. Aku yakin dia sangat kesulitan membawa itu, terlihat dari wajahnya yang tampak kelelahan padahal kita belum melakukan apapun.
Aku menatapnya dan kenapa ada yang berbeda dengan yerim? Aku melihat wajahnya tampak seperti orang yang tidak baik baik saja. Matanya sembab seperti seseorang yang menangis semalaman. Apa dia menangis semalaman? Kenapa? Apa dia punya masalah?.
"Baiklah! Semua dengarkan aku! dalam satu bus akan ada dua kelas menjadi satu" guru kami berkata.
"Kelas sebelas 1 dan sebelas dua akan menjadi satu bus di bus utama.. silahkan kemasi barang kalian dan masukan ke dalam bagasi kemudian satu persatu naik ke dalam bus dengan tenang" dia berkata lagi dan itu adalah kelasku dan kelas yerim.
Aku dan teman temanku menuju bus yang di tujukan. Sebelum aku kesana, aku menghampiri yerim dan akan bertanya apa yang terjadi dengannya. Entah mengapa aku tidak tenang melihat dia bahkan seperti itu.
"Selamat pagi yerim.." sapaku dan dia menatapku sekilas kemudian kembali memalingkan wajahnya.
"Pagi tas.." dia menyapaku kembali.
Aku mencoba menatapi wajahnya dan kenapa dia tidak ingin menatapku? Apa wajahku sangat menyeramkan?.
"Sepertinya kau kelelahan? Mau aku bantu bawakan?" Tanyaku dan dia menggeleng kemudian tersenyum sebentar ke arahku.
"A-ah tak apa tas.. tak usah.. aku bisa melakukannya" katanya dan benarkah? Tapi aku melihat dia tampaknya tak baik baik saja.
"Sungguh? Apa kau_"
"Maaf tas.. aku duluan nde.. permisi" dia berkata dan kemudian meninggalkanku begitu saja.
Oh ada apa dengannya? Mengapa dia seperti menghindariku? Apa ada yang salah dariku? Apa aku pernah mengatakan hal yang buruk padanya? Sepertinya tidak?.
Kemudian, aku pergi ke bagasi dan meletakan tas ku di dalam bagasi bus. Aku masih penasaran dengan apa yang terjadi dengan yerim. Apa benar dia baik baik saja? Aku tak yakin.
—————————-
Kami sekarang dalam perjalanan menuju tempat perkemahan. Aku duduk di kursi belakang bersama teman teman idiotku. Mereka terlalu berisik dengan bernyanyi dan bahkan menggombali gadis di kelas lain.
"Ekhem?! My giselle honey cantikku... maukah kamu jadi jandaku? Karna yang utama adalah my baby karina" zee berkata dan jelas saja giselle teman yerim marah marah padanya.
"Yah! Diam idiot! Atau aku akan melayngkan sepatuku ke wajahmu!" Giselle berkata mengancamnya untuk memukul sandal tapi tetap saja teman idiotku tidak menyerah.
"Tapi aku mencintaimu sayang.. kiss me baby" zee memanyunkan bibirnya disana dan jelas saja giselle siap melayangkan sepatunya ke wajah zee.
"Sial! Diam kau bodoh! Kemari kau!" Katanya bangkit dari duduknya dan bersiap akan memukul zee sampai yerim menahannya dan menyuruhnya untuk duduk kembali.
"Giselle.. sudahlah.. diamkan saja" yerim berkata untuk menenangkannya.
Aku memandanginya dari belakang sini. Entah mengapa perasaanku mengatakan sesuatu terjadi dengan gadis itu. Apa yang terjadi?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua aku di lupakan
FanficLanjutan dan cerita au dari semua aku di salahkan karya aku di tiktok. G!P futa! Crita fiksi