Yeri pov
Hari pertama aku menjadi kekasih atasa. Rasanya ini seperti mimpi... bertahun tahun aku menantikan ini dan pada akhirnya kami resmi menjadi sepasang kekasih.
Semalam kami bicara dari hati ke hati penuh kasih. Aku tak menduga bahwa atasa akan mengatakan itu padaku. Well... aku memberi kesempatan padanya untuk menjalin hubungan denganku, tapi dengan catatan aku tak mau hanya sekedar menjadi bahan pelampiasan. Tentu saja, aku juga punya perasaan dan aku ingin perasaanku di jaga dengan baik.
Aku keluar dari tenda dan meregangkan otot ototku. Ini adalah hari terakhir di perkemahan. Aku senang, kita akan kembali.. tapi.. dengan aku yang menjadi kekasihnya yerim.
"Huaaaaaahhhh..." pagi ini sejuk sekali. Aku menyukainya. Di tambah hatiku sangat berbunga bunga xixi.
"Pagi..."
Aku menoleh dan ya ampun! Itu membuatku sangat terkejut. Tiba tiba saja atasa disisiku! Sejak kapan dia disana?.
"Ya ampun.. kamu membuat aku terkejut, sejak kapan berdiri di sisiku?" Tanyaku dan dia terkekeh kemudian menyodorkan gelas berisikan teh padaku.
"Sejak pagi pagi sekali.. aku menunggumu di depan tendamu sejak tadi" ujarnya dan ya ampun! Sungguh? Kenapa dia harus melakukan itu?.
"Sungguh? Kenapa harus melakukan itu?" Tanyaku dan dia mengambil tanganku kemudian memberikan teh hangatnya.
"Karna.... Aku ingin melihat kekasih baruku di pagi hari dan menyapanya di hari pertama menjadi kekasihku. Hanya memastikan dia cukup tidur tadi malam" katanya dan ya tuhan... dia manis sekali!!! Aku jadi salah tingkah sekarang! Wajahku mungkin akan memerah seperti kepiting rebus.
"Kita akan pulang hari ini, nanti kamu tidak usah minta jemput ibumu.. pulanglah denganku ok?" Dia berkata dan aku menganggukan kepalaku sembari menyeruput tehnya.
Ouch! Itu panas dan aku hampir membuat bibirku melepuh.
"Hati hati sayang.." dia berkata sembari mengusap bibirku. Oh my gosh!!! Aku ingin terbang sekarang!!!!.
"Bersiaplah.. nanti aku bawakan tasmu.. aku harus kemasi barang barangku juga" dia berkata dan aku menganggukan kepalaku sembari tersenyum.
Dia berbalik meninggalkanku dan pergi untuk menyiapkan tasnya. Ommo! Ini kah perasaan cinta yang sesungguhnya? Aku benar bahagia.
——————————-
Kami sekarang dalam perjalanan pulang. Atasa memilih duduk di sisiku agar katanya dia bisa menjagaku. Ya ampun.. kenapa dia bersikap sangat romantis sekali?.
Aku duduk di sisi jendela sedangkan dia duduk di tepi untuk menjagaku agar aku tidak jatuh. Sebelumnya dia mengusir hanni untuk berpindah tempat duduk karna katanya dia ingin duduk denganku.
"Kamu lelah?" Tanyanya dan aku menggelengkan kepalaku.
"Tidak" kataku menatapnya.
Dia menepuk bahunya sendiri untuk memberi kode padaku. "Tidur saja.. nanti jika sudah sampai aku bangunkan" dia berkata. Astaga.. aku benar tidak tau jika dia seromantis ini. Mengapa aku benar seperti di ratukan?.
Tak lama aku merasakan dia menggenggam tanganku dan menjalin jari jari ku dengan jari jarinya. Aku menatapi tangan kami dan kemudian menatapnya.
"Beautifull.." katanya menatap mataku dan aku mengerutkan dahiku.
"Hm?" Aku ingin mendengarnya ulang.
"Cantik" dia berkata sembari menyandarkan kepalanya di kursi dan memandangiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua aku di lupakan
FanfictionLanjutan dan cerita au dari semua aku di salahkan karya aku di tiktok. G!P futa! Crita fiksi