6. Mood yang bagus

872 109 1
                                    

Atasa pov

Seminggu kemudian..

Setelah jam sekolah selesai, aku dan teman temanku di minta untuk berlatih basket di lapangan indor sekolah kami. Kami akan mengikuti pertandingan tournament basket antar sekolah, dan ini akan menjadi penentu untuk masuk ke babak kualifikasi se korea.

Kami perlu melakukan yang terbaik untuk bisa lolos ke babak selanjutnya dan mewakili seoul juga sekolah untuk bertanding sekorea selatan.

Sebelum kami berlatih, alangkah baiknya kami di brifieng terlebih dahulu karna kami perlu mendapatkan kiat kiat terbaik.

Ugh! Apa kalian tau? Sejujurnya aku merasa lelah karna beberapa minggu ini aku disibukan oleh olimpiade dan sekarang? Aku harus bertanding basket. Semoga saja aku tidak sakit dan baik baik saja.

"Jadi? Aku mau kalian semua fokus dan berikan yang terbaik untuk ini semua ok?" Coach kami berkata dan kami semua memahaminya.

"Ayo! Bersiap!" Dia berkata dan kami mulai membubarkan diri untuk bersiap.

"Tas? Kemari sebentar" coach ku berkata memanggilku dan menyuruhku untuk berbicara sebentar.

"Ada apa, coach?" Tanyaku dan dia merangkulkan tangannya di bahuku.

"Tas? Apa kau yakin akan ikut pertandingan basket ini? Kau kan sedang mempersiapkan diri untuk olimpiade? Apa kau bisa?" Tanya nya dan aku terkekeh. Jelas saja aku bisa, aku yakin...

Berada di tim basket ini adalah impianku. Aku ingin berada di tim basket ini agar aku bisa menacapai tujuanku.

Konon katanya, jika aku berada di dalam tim basket dan mendapat banyak koneksi, maka aku bisa mendapat beasiswa keluar negri atau benefit lainnya. Jadi? Aku pikir aku harus tetap ada di sini?.

"Tak apa sajangnim.. tenang saja.. aku bisa melakukannya" kataku dan dia tidak yakin pdaku.

"Tapi tas.. kau harus pikirkan fisikmu juga,ok?" Katanya dan aku tersenyum ke arahnya. Aku harus yakin bahwa aku bisa.

"Sajangnim.. anda tidak perlu khawatir.. aku akan baik baik saja.. aku yakin" kataku dan dia menghela nafasnya. Aku berusaha meyakinkannya dan mau tidak mau dia harus kembali menerimaku di tim basket ini.

"Baiklah, ayo bersiap" dia berkata dan aku tersenyum lebar kemudian kembali bergabung dengan teman temanku disana.

Kami semua bersiap untuk melakukan latihan karna sebentar lagi kita akan memulai latihannya. Ayo tas! Kau psti bisa!.

.
.
.

Jennie pov

"Akhhh... eumph... shhh...." Aku mendesah. Yeah.. aku mendesah di bawah kungkungan lisa.

Apa kalian ingin tau? Lisa menginginkan berhubungan sex denganku dan aku tak masalah jika harus memberikannya padanya.

Dia kembali lebih awal, menemuiku di apartemenku dan kami melakukan adegan mesra di dalam apartemenku setelah lama kami tidak melakukannya.

Seminggu lisa sibuk dengan pekerjaannya dan kali ini dia memiliki kesempatan untuk bersama.

Lisa sedang memompa milikku disana, aku merasakan sesuatu yang besar masuk ke dalam milikku.

Milikku terkocok di dalam sana akibat pompaan dia yang luar biasa. Ugh! Mengapa dia sangat hebat untuk memuaskanku?.

Kedua kaki ku berada di pinggangnya, dan pinggulnya maju mundur untuk menerobos milikku.

Semua aku di lupakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang