3. Kembali berbaikan

752 95 6
                                    

Lisa pov

Aku mengantar jennie pulang, makan malam menjadi kacau karna putriku menjadi marah denganku.

Ya... ini adalah salahku. Salahku tak memberitahunya bahwa aku sudah memiliki kekasih lagi. Lalu apa? Aku hanya takut jika memberitahunya dia akan menolaknya.

Aku kini memikirkan tentang putriku. Apa dia berada di rumah? Aku harap dia berada di rumah agar aku bisa menjelaskannya padanya tentang ini semua.

"Sayang? Kamu baik baik saja?" Jennie bertanya padaku saat kami sedang melaju untuk pulang.

Aku menoleh dan tersenyum ke arahnya. Aku menganggam tangannya dengan satu tanganku dan mencoba untuk membuat dia tenang dan tidak kepikiran dengan semua ini.

"I'm fine honey... kau tak usah khawatir nde.. semua akan baik baik saja" kataku dan dia mempoutkan bibirnya disana.

"Ini semua salahku.. harusnya aku tidak memaksa kamu untuk mengenalkan atasa dengan ku" katanya dan tidak! Jelas saja ini bukan salahnya!. Memang ini adalah waktu yang kurang tepat saja untuk mengenalkannya pada atasa. Tapi.. semua sudah terlanjur dan apa boleh buat? Mungkin aku perlu belajar lebih banyak lagi.

"Tidak.. ini bukan salahmu... jangan menyalahkan dirimu sendiri ok? Ini bukan salahmu.. memang sudah seharusnya aku mengenalkan kamu dengan atasa, jika aku terus menundanya mau sampai kapan?" Ktaku dan dia menyandarkan kepalanya di bahuku sembari memeluk lenganku.

"Aku mencintaimu lisa... tapi aku juga tidak tau bagaimana lagi? Bagaimana jika atasa tidak setuju? Apa yang harus aku lakukan?" Katanya dan aku mengenggam jemarinya disana. Kami pasti punya jalan keluar untuk ini.

"Kita pasti punya jalan keluar untuk masalah ini.. kamu jangan khawatir nde.. aku yakin takdir akan menyatukan kita berdua" kataku dan yeah.. aku selalu berdoa dan berharap bahwa kami akan selalu bersama. Aku kembali jatuh cinta, jennie membuat hariku semakin lebih berarti.

Apa salah jika aku kembali jatuh cinta? Aku juga manusia yang punya hati dan perasaan.. apa tak boleh di sisa hidupku ini aku mencari pasangan dan mencintai orang lain selain mantan istriku? Aku ingin di sisa hidupku ini menghabiskan masa tuaku dengan pasanganku sampai aku benar menutup mataku.

—————————-

Aku sampai dirumah. Aku tak melihat putriku. Dimana dia? Ini sudsh sangat malam kenapa dia belum kembali? Padahal tadi ia mengatakan bahwa ia ingin pulang, tapi saat aku mengecek kamarnya ia tidak ada.

Aku bertanya pada ahjumma pun ahjumma mengatakan dia belum kembali. Jadi? Apa dia membohongiku? Kemana perginya dia?.

Waktu sudah menunjukan pukul satu malam, aku sangat khawatir ketika dia bahkan tak bisa di hubungi sama sekali. Ya ampun tas.. dimana kamu? Jangan membuat dada begitu khawatir.

"Astaga... dimana kamu tas? dada sangat khawatir denganmu" gumamku sembari terus menghubunginya.

Di luar hujan turun. Aku takut dia kenapa kenapa di jalan dan bahkan kehujanan. Ya tuhan... semoga anakku tidak kenapa kenapa.

Jennie menghubungiku, dia menanyakan padaku apa atasa sudah kembali? Hah bahkan aku tak tau dimana dia.

"Sayang? Apa atasa sudah kembali? Aku sangat khawatir ketika kamu bilang dia tak dirumah" ujarnya saat kami dalam panggilan.

"Hah... aku tak tau dimana dia hon.. ini sudah malam tapi dia belum pulang juga" kataku dan aku mendengar kegelisahan jennie disana.

"Ya ampun hon... dimana anak itu? Aku sangat khawatir.. ini sudah malam dan di luar hujan.. aku takut sesuatu terjadi dengannya" katanya dan aku pun begitu.

Semua aku di lupakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang