Author pov
Pagi hari yang indah dan cerah untuk melakukan aktifitas penjelajahan.
Atasa dan teman temannya sudah siap untuk melakukan penjelahan. Mereka membawa barang barang mereka di dalam tas besar untuk perbekalan di jalan.
"Yo yo yo selamat pagi duniaaaaa" zee berkata berteriak bersemangat di pagi hari untuk mengawali pagi ini.
"Yo mamen!! Kami sudah siap untuk menanjak gunung yang indah!" Asahi berkata dan dia sudah siap dengan kaca mata hitamnya.
"Apalagi gunung kembar.. hahahaa" zee menyahutinya dsn mereka saling memberi high five.
Atasa hanya diam, dia bahkan tidak bergairah untuk melakukan apapun. Selain dia tak banyak bicara, dia hanya malas menanggapi teman temannya karna merasa tak mood.
"Huh... dimana jandaku?" Tanya zee mengedarkan pandangannya mencari giselle diantara para wanita lain.
"Jandaku juga dimana ya?" Asahi ikut mengedarkan pandangannya untuk mencari gadis gadis yang dapat ia kencani.
Sementara itu...
Yerim dan teman temannya juga keluar dari tenda dan sudah siap untuk pergi menjelajah.
Karina menghirup udara pagi dalam dalam kemudian menghembuskannya ke udara.
"Huuuuuu haaaaaaahhhh... indahnya pagi ini" ujar karina ketika dia sedang menikmati udara pagi.
"Pagi ini segar sekali ya.." hanni berkata dan tentu saja udara sendu di daerah pegunungan sangat ia sukai.
Atasa melihat yerim baru saja kelur bersama teman temannya tentu saja dia menatapi gadis itu kemudian tersenyum ke arahnya.
Giselle menyadari bahwa atasa sedang menatapinya. Ia pun menyenggol bahu yerim kemudian mengatakan bahwa sejak tadi atasa tengah memandanginya.
"Yeri? Apa kau lihat? Atasa sejak tadi memperhatikanmu" ujar giselle yang membuat kepala yerim otomtis menatapnya.
Itu benar, memang sejak tadi dia melihat atasa memandanginya. Entah apa yang di lakukan orang itu karna bahkan yerim mencoba untuk tidak perduli.
"Apa dia mulai menyukaimu? Dia terus memandangimu" ujar giselle lagi dan yerim bahkan tidak tau soal itu.
"Aku tak tau,giselle.. abaikan saja.." yeri berkata dan giselle hanya mengangguk anggukan kepalanya.
Semua diminta untuk berkumpul sebelum mereka melakukan aktifitas penjelajahan.
Yerim dan teman temannya berbaris dalam satu barisan untuk mendengarkan instruksi dari pembimbing dan para guru.
Atasa dan teman temannya pun ikut untuk berbaris, namun.. atasa menyingkirkan anak anak yang berbaris di samping barisan yerim dan juga teman temannya. Itu kesempatan bagi zee dan asahi yang bisa mendekati para gadis cantik itu.
Tentu saja yerim terkejut, mengapa atasa berada di sisinya? Apa yang ingin di lakukannya?.
"Hay maduku... apa kabar?" Zee berkata dan tentu saja giselle segera menampar wajahnya karna merasa jijik demgan sebutan itu. Siapa yang sudi menjadi madu?.
"Diam kau! Kau itu bau! Jangan dekati aku! Beraninya kau!" Giselle merutuk, memarahi zee yang membuatnya kesal.
Guru memberi instruksi, apa apa saja yang perlu mereka lakukan selama dalam perjalanan nantinya. Yerim menyimaknya, meskpun terkadang ia melirik atasa yang mencuri pandang padanya sembari tersenyum senyum. Oh my gosh! Kenapa dia jadi salah tingkah? Dia perlu menahan itu dan berusaha untuk tidak memperdulikannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/379966707-288-k849927.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua aku di lupakan
FanficLanjutan dan cerita au dari semua aku di salahkan karya aku di tiktok. G!P futa! Crita fiksi