Jennie pov
Aku berjalan dikoridor perusahaanku. Selain menjadi model aku juga memiliki perusahaan agencyku sendiri. Tentu aku membangunnya sejak awal aku meraih kesuksesaan. Aku perlu berfikir untuk jangka panjang diriku di masa depan.
Aku sampai di ruanganku, membuka laptopku dan memulai pekerjaanku.
Ada banyak pekerjaan yang perlu aku kerjakan pagi ini.
Oh ya, mengingat tentang sesuatu hal.. kalian perlu tau bahwa aku sangat merasa bahagia belakangan ini karna sedikit demi sedikit atasa mulai menerimaku sebagai kekasih lisa. Aku harap dia akan terus menerimaku sampai kapanpun dan bahkan membiarkan aku menikahi dadanya.
Aku sangat mencintai lisa.. yeah.. benar benar mencintai orang itu sampai kapanpun. Bagaimana tidak? Dia membuatku selalu jatuh hati di setiap kali aku bersamanya. Dia yang mengubah hidupku jadi lebih baik... karnanya, aku keluar dari zona kesedihanku bertahun tahun lalu.
Flashback on.
Kota Asmterdam tiga tahun lalu...
Aku sampai di sebuah restoran dimana aku akan bertemu dengan seorang client yang akan mengajak aku bekerja sama dengannya. Kali ini, aku diminta untuk menjadi brand ambasador dari produknya.
Aku bersama seorang managerku, dia mengantarku kepada orang itu.
"Selamat siang, miss kim?" Dia menyapaku dan aku menyapanya kembali. "Kenalkan, aku sinhyuk.. aku yang akan memimpin project ini" dia berkata dan aku tersenyum di sisi managerku.
"Jadi, langsung saja.. mari kita mulai pembicaraannya" dia berkata dan aku menyimak segalanya untuk penawaran ini.
"Jadi, aku rasa ini adalah hal yang cocok untuk anda miss kim?" Dia berkata dan aku melihat beberapa proposalnya. Tunggu... ini.. seperti ada yang tidak beres. Mengapa di beberapa adegan aku harus telanjang? Aku tau ini adalah brand pakaian minim, tapi? Apa maksudnya?.
"Aku akan membayar mahal untuk ini dan akan mendomprak popularitas anda miss kim" ceo itu berkata.
Yah! Meskipun aku di bayar mahal, tetap saja ini tidak memungkinkan karna ini diluar nalar.
"Kita lakukan kesepakatan ulang.. tak ada kontrak seperti ini, deal?" Kataku dan dia memasang wahah amarahnya.
"Apa maksudnu? Ini sudah keputusan terbaik" katanya dan keputusan terbaik? Keputusan terbaik apa maksud dia?! Berbuat mesum?! Gila! Memangnya dia pikir dia ini siapa?!.
"Apa katamu? Keputusan terbaik? Keputusan untuk berbuat mesum? Kau sudsh gila tuan! Tidak! Aku tidak ingin!" Kataku dan dia mendecih kemudian memgukir senyum di wajahnya.
"Yah! Kau ini sok sekali huh? Kau pikir kau ini siapa? Kau tidak sekelas beyonce tapi kau menjual lebih mahal harga dirimu.. kalau begitu aku tak akan bekerja sama denganmu"
"Deal! Saya permisi, tuan?" Kataku dan aku bangkit kemudian pergi meninggalkan mejanya.
Managerku mengejarku dan mencoba untuk memanggil namaku.
"Jennie! Tunggu! Jennie!" Dia menahanku membuat aku berhenti kemudian menatapnya.
"Apa?" Kataku.
"Yang kau lakukan mematikan karirmu.. bagaimana jika tidak ada lagi yang akan mempercayaimu?" Katanya dan apa? Aku tak perduli itu! Ini soal harga diriku.
"Aku tak perduli! Ini soal harga diriku alison!" Kataku dan dia mendecih.
"Cih! Harga diri! Kau bahkan menolak semua projek selama 8 tahun.. apa maksudmu? Apa yang ingin kau lakukan huh?" Katanya marah padaku. Apa? Kenapa dia jadi marah padaku?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua aku di lupakan
FanfictionLanjutan dan cerita au dari semua aku di salahkan karya aku di tiktok. G!P futa! Crita fiksi