[END] The Beast Next Door (21+)

Chapter 23

23 - Tetangga Pria Kasar Menidurinya Saat Kencan Butanya Berada di Luar Pintu

"Kalau begitu, aku akan pergi menemuinya."

Han Ting tetap gelisah meski mulutnya ditutup. Ia mencoba berdiri dan keluar, tetapi Song Qingqing memeluk lehernya erat-erat dan menahannya.

"Tolong jangan membuatku malu seperti ini, oke?" Dia berkeringat dengan cemas, "Aku tidak punya pilihan selain bergaul dengannya. Jika kau keluar sekarang, aku akan pindah rumah."

Awalnya dia mengira Han Ting akan pulang setelah berkemas, tetapi dia tidak menyangka bahwa Han Ting akan berbaring telanjang di tempat tidurnya menunggunya.

"Kalau begitu, kenapa kita tidak berkencan saja? Apa susahnya sampai kamu enggan? Kalau kamu tidak ingin aku pergi menemuinya, katakan saja padaku." Han Ting memanfaatkan situasi itu dan melingkarkan lengannya di pinggang ramping Song Qingqing, lalu mendudukkannya di pangkuannya. Akar hasrat menggesek bagian tengah pusat kakinya.

"Aku... aku anak dari single motherl. Ibu membesarkan kami berdua seorang diri." Song Qingqing mengerutkan bibirnya sedikit, menundukkan matanya dan berbisik, "Ibu sangat menyukai Zhang Jiadong. Dia memperlakukannya sebagai calon menantunya, aku tidak ingin menentangnya."

Dia memberanikan diri, tetapi masih belum bisa mengatakan kebenaran yang sebenarnya. Menurut cara bicara ibunya saat ini, hadiah pertunangan yang diminta ibunya adalah harga yang sangat tinggi karena menjual putrinya. Dia bahkan tahu bahwa meskipun pria itu meminta mahar yang begitu besar, ibunya tidak akan memberinya sesuatu yang berharga untuk menemaninya. Song Qingqing mengerti semua tentang niat ibunya, tetapi dia sudah terbiasa menuruti perintah ibunya sehingga dia bahkan tidak berpikir untuk bertengkar dengan ibunya.

"Tidak patuh?" Han Ting mengerutkan kening karena bingung, "Apakah tidak patuh jika tidak jatuh cinta pada orang yang kamu sukai? Kalau begitu menurut kepercayaan keluargamu, aku pasti anak yang tidak berbakti! Lagipula, bagaimana kamu tahu ibumu tidak akan menyukaiku? Alisku yang tebal dan mataku yang besar sangat menarik bagi orang tua! Mengapa kamu tidak mengajakku padanya dan mencobanya?"

Ketika Song Qingqing mendengar ini, dia hampir tidak bisa menahan senyumnya. Pertama kali ibunya melihat Han Ting, dia mungkin melihat bahwa dia hanya mengenakan celana dalam besar dan berotot. Ibunya berkata bahwa dia sombong dan tidak pantas. Dia memiliki kesan yang sangat buruk tentangnya.

"Kalau begitu, itu butuh waktu. Kalau kamu keluar sekarang dan membuat semuanya berakhir buruk, ibuku mungkin akan kesal padamu."

Song Qingqing menyadari bahwa sejak dia bimbang antara Zhang Jiadong dan Han Ting, keterampilan berbohongnya menjadi semakin terampil. Han Ting menghela napas, mengangguk setuju dengan enggan, lalu memutar matanya dan menyeringai nakal, "Lalu bagaimana kamu menebusnya? Aku tidak pernah sepengecut ini."

"Kompensasi apa yang kamu inginkan?" Song Qingqing sedikit tersipu.

"Biarkan aku memasukkanny sebentar~" Tangan besar Han Ting tidak sabar untuk membantu Song Qingqing menanggalkan pakaiannya dengan lembut.

Dia datang untuk berganti pakaian rumah dan ingin menanggalkan pakaiannya, jadi dia membiarkan pria itu menanggalkan pakaiannya. Dalam beberapa saat, pria itu telah menelanjanginya dan dia duduk di pangkuannya.

Han Ting dengan lembut mencubit bibir bawahnya yang merah dan bengkak dengan jari-jarinya yang panjang dan berkata, "Untungnya, bengkaknya sudah banyak berkurang. Kupikir itu akan melukai kulit."

"A... Aku mengajar anak-anak untuk menari, jadi aku tidak perlu ikut menari sendiri sepanjang proses... mhm~ kamu~ jangan..."

Ujung jari Han Ting yang kasar menekan celah itu dan mulai menggosoknya dengan lembut. Song Qingqing, yang keperawanannya telah rusak, sekarang sangat sensitif dan kencang. Setelah beberapa kali usapan, ia meremas airnya hingga keluar, dan kepala penisnya yang besar itu ternoda oleh air madu. Air itu mencapai mulut lubang madunya, dan ia memasukkannya ke dalam terowongan itu dengan sekuat tenaga.