[END] The Beast Next Door (21+)

Chapter 38

38 - Ditiduri di Dapur

Nyonya Song berhenti sejenak sambil tersenyum, lalu merendahkan suaranya dan melanjutkan, "Apakah kamu pernah menyebutkan hadiah pertunangan kepadanya? Apa yang dia katakan?!"

"Ibu!" Song Qingqing menghentikan apa yang sedang dilakukannya, matanya yang berbentuk almond membelalak dan dia berkata dengan marah, "Bukankah aku sudah bilang, aku akan mencari cara untuk menghasilkan uang, mengapa kamu memaksaku seperti ini?! Zhicong adalah anakmu, bukankah aku juga anakmu?!"

"Bukan berarti Ibu ingin memaksamu. Kita tidak bisa menunggu perut Nana. Aku juga ingin menunggu selama dua tahun, tetapi orang tuanya tidak setuju. Kalau begitu, kamu bisa menerimanya karena Ibu meminjamnya darinya. Setelah dua tahun, kamu bisa menghasilkan uang dan membayarnya kembali!"

Song Qingqing menatap ibunya dengan tatapan kosong, untuk pertama kalinya merasa bahwa pikiran ibunya tidak masuk akal!

"Sudah berapa lama aku mengenalnya?! Kami baru berpacaran sebentar dan kau memintaku meminjam uang 500.000 darinya? Kau hanya memikirkan Zhicong, apa kau pernah memikirkanku?! Bu, jika aku berbicara padanya, apa yang akan dia pikirkan tentangku?"

"Yah, kamu dan Xiao Zhang belum saling kenal lama, tetapi mereka tidak mengatakan apa pun tentang hadiah pertunangan. Itu hanya pinjaman darinya. Jika dia menyukaimu, mengapa dia tidak mau meminjamkannya padamu? Kecuali dia tidak menyukaimu dengan serius, dan hanya bersenang-senang denganmu..."

"Ibu!" Mata Song Qingqing memerah dan dia marah, "Apakah Ibu mendengar apa yang Ibu katakan? Apakah Ibu pikir itu adalah sesuatu yang akan dikatakan seorang ibu kepada putrinya?! Jika Ibu sedikit saja memikirkanku, Ibu tidak akan mengatakan hal seperti itu. Baiklah, Ibu bisa memikirkan solusi sendiri mengenai Nana dan Zhicong, aku tidak berdaya!"

Setelah Song Qingqing melepas celemeknya, dia segera keluar dari dapur, menarik Han Ting yang sedang duduk di sofa dan mengobrol serta tertawa dengan Zhicong, dan berkata dengan lembut, "Ayo pergi!"

"Pergi? Kenapa kita pergi? Bukankah kita akan makan?" Han Ting berdiri dan menatap Nyonya Song yang bergegas keluar dari dapur dengan ekspresi marah di wajahnya, merasa sedikit bingung.

"Tidak jadi makan!"

Song Qingqing menundukkan kepalanya pelan dan menarik Han Ting keluar. Ibunya mengikutinya dari belakang dan berteriak dengan marah, "Jika kamu pergi hari ini! Jangan pernah menginjakkan kaki di rumah ini lagi! Kenapa aku melahirkan anak yang tidak setia dan tidak berbakti sepertimu!!"

Sepanjang jalan, Song Qingqing terdiam dengan mata memerah. Han Ting akhirnya tidak tahan lagi dan bertanya dengan hangat, "Apa yang terjadi? Mengapa kamu tiba-tiba bertengkar dengan ibumu? Sepertinya kamu tidak punya temperamen untuk bertengkar dengan orang tuamu, apa yang terjadi?"

Song Qingqing mendongak dan menatapnya. Setelah bergumul dengan pikirannya, dia tetap tidak ingin mengatakan yang sebenarnya. Dia tidak ingin putus dengan Han Ting karena harga pertunangan, dan dia tidak ingin dia dimanfaatkan.

"Tidak apa-apa, ini hanya pertengkaran biasa. Ayo kita beli makanan dan pergi ke rumahmu untuk memasak. Aku lapar!" Song Qingqing segera mengganti topik pembicaraan.

Jelas terlihat bahwa dia malu dan tidak ingin mengatakan apa pun, jadi Han Ting tidak bertanya apa-apa lagi.

Setelah membeli bahan makanan dan kembali ke rumah, Song Qingqing pergi ke dapur untuk memasak. Han Ting pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi, aroma makanan tercium di hidungnya. Melihat sosok Song Qingqing yang sibuk di dapur, hatinya terasa hangat. Dalam sekejap, Han Ting benar-benar punya ide untuk memulai sebuah keluarga untuk pertama kalinya.