📍𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐑𝐈𝐙𝐄 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘!
#DiikutsertakanDalamEventBetterBatch2Teradiksi
Dalam bakat yang dimiliki Candramaya, gadis itu berhasil membawa generasi muda untuk tetap melestarikan tari tradisional khas Jawa Tengah.
Membelokkan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°•🦢•°°
Waktu bergulir begitu cepat, sekarang waktunya untuk mempersiapkan kostum untuk lomba tari. Anak-anak kembali dikumpulkan untuk mencoba kostum satu per satu, menyelaraskan satu sama lain. Dan, hari ini pun akan melakukan Gladiresik atau persiapan akhir sebelum perlombaan.
"Setelah semuanya mengenakan kostum, nanti kita akan melakukan Gladiresik ya. Mbak mau lihat, bagaimana penampilan kalian saat mengenakan kostum kebanggaan," ucap Candramaya.
"Ingat pesan dari, Mbak Njani. Jangan terbebani dengan kata lomba, intinya saat kalian sudah ada di panggung. Anggap saja, kalau kalian itu sedang ada di depan seseorang yang kalian sayang, dan kalian mau menunjukkan yang terbaik untuk mereka," timpal Anjani.
"Fokus dan siapkan mental dari sekarang, semuanya akan berjalan dengan baik kalau pemikiran kalian juga baik," lanjut Naeswari.
Laksita mendekat. "Nah, supaya kalian bisa lebih nyaman dan tidak demam panggung. Kalian itu perlu fokus ke diri sendiri, dan fokus sama tujuan. Walaupun, demam panggung itu pasti ada tapi jangan sampai terbawa terlalu jauh sampai penampilan kalian amburadul."
"Hal penting lainnya, jangan mengharapkan jadi juara terlebih dahulu. Tapi, fokus ke tujuan awal. Tujuan awal kita itu datang untuk ikut andil dalam melestarikan budaya Jawa Tengah," tutur Deswita.
Lagi-lagi tanpa bantahan, anak-anak sangat mencermati setiap ucapan dengan baik. Tidak salah, Candramaya memilih mereka untuk menjadi perwakilan.
Tidak membutuhkan waktu lama, semuanya telah melakukan yang terbaik. Gladiresik pertama berjalan dengan baik dan lancar tanpa halangan, keluwesan itu sudah terbentuk sangat nyata, perasaan bangga tentu ada dan akan selalu ada. Budaya Jawa jangan sampai tenggelam oleh zaman modern.
°°•🦢•°°
Petang nanti Manggala akan melakukan rutinitasnya. Rutinitas untuk mengajar anak-anak silat. Sembari menunggu info pekerjaan lagi, Manggala menghabiskan waktu sehari-harinya untuk berbagi ilmu kepada para remaja yang ingin menguasai ilmu bela diri, lewat Perguruan Merpati Putih.
Tidak lupa, sesuai dengan rencana yang sudah dirancang jauh-jauh hari. Kesempatan kali ini para Mahasiswa dan Mahasiswi akan mengikuti kegiatan Perguruan. Terlepas dari minggu-minggu kemarin, mereka sudah menyelesaikan tugas mengenal lebih rinci tentang tarian yang ada di Jawa Tengah.
"Kalian boleh ikut, tapi memang harus mengikuti apa yang akan kita lakukan nanti. Kalian bersedia? Oh ya, kita ndak mewajibkan untuk perempuannya, ini di khususkan untuk para laki-laki, bagaimana?" tanya Manggala.
