Ponsel Jonathan berdering tepat di saat dia sedang meeting di sebuah mal.
"Halo, Bryan..."
"Halo, Jo. Kamu di mana?"
"Aku lagi di mal, nih. Gantiin Papa buat meeting."
"Kita nyusul ya, sekalian nongkrong di sana."
"Oke, aku tunggu. Ini juga hampir selesai."
"Oke, Jo. Bye..."
Tak lama setelah Jonathan menyelesaikan meetingnya, ia berjalan-jalan sembari menunggu ketiga sahabatnya.
Tanpa sengaja, ia melintasi deretan toko ponsel. Seketika pikirannya melayang pada Xena. "Ah, sudah lama Xena tak memegang ponsel," batinnya. "Aku akan membelikan satu untuknya."
Jonathan melangkah memasuki toko Digiplus Apple, matanya menelusuri deretan model yang terpajang rapi di etalase. Setelah beberapa saat, pilihannya jatuh pada iPhone 14 Pro Max. Ia menggenggam ponsel tersebut, senyum tersungging di wajahnya. Di dalam benaknya, terbayang betapa bahagianya Xena saat menerima hadiah ini darinya, dan betapa senyum itu akan menjadi balasan yang paling ia nantikan.
Di waktu yang sama, ketiga sahabatnya datang mengagetkan dia yang sedang fokus membayangkan kebersamaanya dengan Xena.
"Woi... Beli iphone baru nih..." goda Bryan.
"Eh, kalian uda dateng?" tanyanya, masih menyisakan senyum di bibirnya.
"Kamu mau ganti handphone, Jo?" tanya Kenzo.
"Enggak... Ini buat Xena," senyumnya bahagia.
"Wah, kemajuan banget, nih. Nyerang terus kayaknya. Kamu udah gak takut sama Papamu?" tanya Bryan.
"Kalau diam saja, aku akan terus menjadi pengecut."
"Lalu bagaimana dengan Jill?" tanya Damian.
"Bukankah aku sudah minta tolong sama kalian?"
"Kayaknya gak semudah itu deh, Jo. Wajah setampan aku aja, gak mempan buat dia," jelas Bryan penuh percaya diri.
"Bener, Jo. Kayaknya dia beneran suka deh sama kamu," imbuh Damian.
"Entahlah, aku gak mau mikirin itu sekarang. Ayo kita cari cafe!" ajak Jonathan, diikuti anggukan dari ketiga sahabatnya.
Di sudut lain, Xavier dan Xena tengah larut dalam kebersamaan di mal yang sama, seolah dunia hanya milik mereka. Seusai audisi, Xavier bertekad membahagiakan Xena, membiarkan tangannya menggenggam erat jemari gadis itu, seakan tak ingin terpisah lagi. Di genggaman hangat itu, ia berusaha menunjukkan betapa dalam cintanya, seolah setiap langkah yang mereka tempuh adalah janji tanpa kata, bahwa ia akan selalu ada di sisinya, tak peduli kemana waktu akan membawa mereka.
Tak lama setelah Jonathan dan ketiga sahabatnya meninggalkan toko, mereka berpapasan dengan Xena dan Xavier yang terlihat riang dan bahagia. Di tangan Xena, tergenggam sebuah iPhone yang tampak baru, lengkap dengan gantungan kunci couple yang serasi dengan milik Xavier. Sementara itu, Xavier masih memegang paperbag iPhone, menunjukkan dengan jelas bahwa mereka baru saja membelinya.
"Xena, kamu di sini?" sapa Kenzo.
Xena terkejut, matanya membesar saat melihat keempat sahabatnya tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tapi yang lebih mengejutkan lagi, di antara mereka ada Jonathan. Di tengah kebahagiaan yang ia rasakan bersama Xavier, ia tak pernah menyangka akan bertemu dengan Nathan di tempat itu.
Sementara Jonathan menunjukkan tatapan yang tajam, membara dengan cemburu yang tak bisa disembunyikan. Ia memperhatikan Xena yang dengan bangga mengangkat ponsel barunya, wajahnya berseri-seri penuh kebahagiaan. Seolah meruntuhkan harapan Jonathan, yang datang dengan niat memberikan kejutan untuk membuat Xena bahagia. Namun kenyataan pahit itu menggantung di depan matanya--kebahagiaan yang ia rencanakan dengan penuh harap ternyata sudah lebih dulu datang dari rivalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xena Love Hate Reletionship 21+
Romance⚠️ Bijaklah memilih bacaan! Cerita mengandung adegan sexual! ⚠️21+ Xena Love Hate Reletionship adalah season ke 2 dari Xena The Aggressive Friend. --- Persahabatan antara Xena dan Jonathan yang dipenuhi dengan canda dan tawa perlahan berubah menjadi...