chapter 1

1.4K 164 39
                                    

Terlihat seorang pria tampan yang sedang membaca beberapa pesan masuk yang telah dikirim dari wanita/namja yang sedang dia kencani.

"Hei sayang, sedang apa kamu malam ini?"

"Aku kangen banget sama kamu, Jungkook.."

"Malam Jungkook, apa kamu sudah makan? Kalau belum, aku ingin makan malam bersamamu."

"Jungkook, aku cinta kamu."

"Jungkook, walaupun pacarmu bukan hanya aku saja, percayalah bahwa aku adalah wanita yang paling mencintai kamu. Aku sayang kamu."

"Jungkook, mengapa kamu sangat tampan dan mempesona? Membuat aku tidak bisa tidur nyenyak."

Seorang pria bernama Jungkook itu pun menghela nafasnya ketika membaca beberapa pesan yang dikirim oleh beberapa kekasihnya. Dia tidak memiliki waktu untuk menjawabnya satu persatu, karena dia harus bertemu dengan seseorang hari ini. Pria itu pun
menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku kemeja yang dia kenakan.

Jeon Jungkook, pria berusia 24 tahun itu
adalah seorang playboy kelas kakap, sudah
banyak wanita/namja yang dia kencani dari
berbagai macam profesi. Baginya wanita/namja hanya mainan saja, yang akan dia
tinggalkan jika sudah merasa bosan. Tidak
ada satupun wanita/namja yang bisa membuatnya jatuh cinta.

Dia adalah seorang pria dengan sejuta
pesona. Siapapun wanita/namja yang melihatnya akan terpesona dengan ketampanannya, apalagi dia adalah seorang pengusaha yang kaya raya dan sang pewaris perusahaan Jeon Group.

Seperti malam ini, Jungkook keluar dari mobil mewahnya, dia tengah memasuki sebuah restoran mewah di kota Seoul. Terlihat ada banyak wanita/namja menatap ke arahnya, sampai ada salah satu dari mereka tidak fokus dengan apa yang sedang dia minum, membuat minuman tersebut tumpah ke pakaian yang dia kenakan.

Siapa yang tidak terpesona dengan
ketampanan pria blesteran Korea-Eropa
itu. Pria yang berparas sempurna, memiliki bola mata berwarna hitam pekat, hidung mancung, rahang tegas, tubuh atletis, dan memiliki tubuh yang tingginya Sempurna.

Jungkook sudah terbiasa dipandang dengan cara seperti itu oleh setiap wanita/namja, membuat tubuh mereka bergetar seolah meminta disentuh olehnya. Hampir setiap malam dia menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan seorang
wanita/namja walaupun dia tidak pernah sampai melepaskan keperjakaannya, karena dia tidak ingin para kekasihnya memanfaatkan hal itu untuk memiliki anak dari Jungkook. Dan Jungkook ingin melakukannya dengan seorang wanita/namja yang dia cintai pada suatu saat nanti.

Namun sayangnya sampai kini Jungkook tidak pernah bisa mencintai salah satu dari wanita/namja yang dia kencani. Jungkook menjadi seorang playboy karena ingin menghindari perjodohan, dia ingin segera mendapatkan calon istri sesuai pilihannya sendiri, sehingga dia mengencani banyak wanita/namja untuk dia seleksi, dan semua kekasihnya tahu akan hal itu.

Jungkook pun duduk di sebuah kursi yang
sudah dipesan oleh mantan kekasihnya, wanita itu bernama Yura. Jungkook sudah memutuskan wanita itu satu minggu yang lalu.

"Untuk apa kamu menyuruh aku datang kesini?" tanya Jungkook dengan nada ketus.

"Sebentar lagi aku akan pergi ke Jepang, setidaknya aku ingin bertemu dengan kamu untuk terakhir kalinya, Jungkook."

Awalnya Yura tidak terima diputuskan oleh Jungkook begitu saja, tapi sepertinya wanita itu memiliki rencana bagaimana caranya untuk mendapatkan Jungkook seutuhnya.

Yura pun berkata kembali, "Sejujurnya aku sangat mencintai kamu, Jungkook. Aku siap menunggu kamu sampai kamu jatuh cinta kepadaku."

"Sayangnya aku sama sekali tidak
merasakan getaran apapun setiap kali bersama kamu. Dari awal sudah aku peringatkan untuk tidak jatuh cinta
kepadaku. Hubungan kita hanya untuk
bersenang-senang saja." Jungkook sama sekali tidak merasa bersalah kepada Yura, karena dari awal dia sudah memperingat kan Yura untuk tidak jatuh cinta kepadanya.

Pembicaraan mereka terhenti ketika ada seorang waitress datang membawa dua gelas minuman yang sudah mereka pesan. Kemudian waitress itu pun menganggukkan kepalanya dengan pelan kepada Yura, sebagai sebuah kode bahwa waitress tersebut sudah menjalankan apa yang diperintahkan oleh Yura.

Mungkin karena Jungkook merasakan haus, dia segera meminum jus pesanannya. Namun, entah mengapa tiba-tiba saja dia merasakan ada sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya. Tubuhnya terasa panas, seakan merasakan gairah yang menyeruak dan mendesak tanpa diajak kompromi, dan kepalanya terasa pening.

"Arrghh... ada apa dengan tubuhku?"
gumamnya dengan nada pelan. Yura pun tersenyum melihat Jungkook yang terlihat sangat gelisah seperti itu, dia segera memegang tangan Jungkook,

"Jungkook, kamu kenapa?"

Jungkook melepaskan tangan Yura dengan kasar, pria menatap tajam kepada Yura,

"Ah sial! Pasti kamu memasukkan obat perangsang ke dalam minumanku, kan?"

Yura tersenyum sambil menganggukkan kepalanya,

"Iya, aku melakukannya. Dan aku
siap untuk memuaskan kamu malam ini. Bagaimana?" tanya Yura sambil
meraba-raba paha Jungkook untuk
menggodanya.

"Shittt!" Jungkook mengumpat. Jungkook pun segera berdiri,

"Sayangnya keinginan kamu tidak akan terwujud. Aku tidak sudi menyentuh tubuhmu. Kamu pikir aku tidak tahu bahwa selama ini kamu sering tidur dengan pria lain?"

"Tapi Jungkook.."

Jungkook segera pergi meninggalkan restoran tersebut. Dia berusaha untuk bisa berkonsentrasi menyetir mobilnya dalam keadaan tubuhnya yang sangat tersiksa, hasrat yang dia rasakan semakin bergejolak
tak tertahankan.

Jungkook memasangkan headset ke telinganya, dia segera menelpon sahabatnya, Mingyu.

"Hallo, ada apa, Kook?" tanya Mingyu setelah menerima panggilan telepon dari sahabat baiknya.

"Aku butuh seorang untuk bermalam
dengan ku malam ini juga." Jungkook tahu
bahwa Mingyu memiliki banyak kenalan para wanita malam.

Mingyu mengerutkan keningnya, "Bukannya kamu punya banyak Wanita/namja, Kook. Kamu tidurin saja salah satu wanita/namja mu. Wah wah akhirnya sang playboy mau melepaskan keperjakaannya nih." Mingyu malah menggoda Jungkook.

Kalau Jungkook meniduri salah satu diantara kekasihnya, itu akan terlalu beresiko, pasti akan dijadikan kesempatan untuk hamil mengandung anak Jungkook. Tapi dengan Jungkook melampiaskan hasratnya kepada wanita/namja malam, Jungkook tidak perlu bertanggungjawab.

"Aku butuhnya wanita/namja malam."

Mingyu pun berpikir sejenak, kemudian dia berkata.

"Hmm ya sudah,kamu datang saja ke
Hotel paradise, nanti kamu masuk ke kamar nomor 406. Aku punya kenalan seorang wanita, namanya Jessy. Dia sering standby disana. Nanti aku hubungi Jessy buat siap-siap."

Namun, bagaimana kalau ternyata Jungkook salah masuk ke dalam kamar? Dia malah masuk ke kamar seorang namja yang akan melakukan malam pertama dengan suaminya? Karena sebenarnya Wanita malam yang bernama Jennie itu selalu standby di kamar nomor 408.








Haiii gimana cerita JK si playboy suka gak 😅

The charm of a PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang