chapter 15

485 144 31
                                    

Seokjin sangat terkejut ketika melihat isi di dalam kamar hotel tersebut, rupanya sama sekali tidak ada sofa disana. Mungkin karena mereka mendapatkan satu kamar yang tersisa, sehingga mereka tidak bisa memilih kamar seperti apa yang mereka inginkan.

Entah siapa yang akan tidur di ranjang dan siapa yang akan tidur di lantai, yang pasti saat ini Seokjin sedang membersihkan diri dengan air hangat di kamar mandi.

Kemudian setelah itu Seokjin mengenakan kaos polos dan celana jeans panjang, agar penampilannya tidak menarik di mata Jungkook. Beruntung sekali dia telah membawa pakaian ganti untuk berjaga-jaga.

"Semoga dengan penampilan aku seperti ini, aku tidak tertarik dimatanya," gumam Seokjin.

Dan sekarang giliran Jungkook yang mandi di kamar mandi, sementara Seokjin sedang duduk di pinggiran ranjang.

Terlihat Seokjin sedang mengirim pesan kepada Taehyung, untuk meminta izin bahwa malam ini dia akan menginap di kota Hyesan.

***

Taehyung yang sedang asik bermain billiard dengan kedua sahabatnya, dia sangat merasa terganggu dengan suara dering ponsel di saku celananya.

Taehyung pun segera membaca pesan tersebut dengan perasaan kesal.

"Yeobo, tidak apa-apa kan kalau malam ini aku menginap di kota Hyesan? Dari perusahaan NovaWave menjadwalkan pertemuan kami dengan Bu Nova harus besok."

"Jadi dia mau menginap?"

Mungkin karena Taehyung mengira bahwa Pak Choi ikut ke kota Hyesan bersama dengan Jungkook dan Seokjin, mereka akan aman. Dia pun membalas pesan tersebut.

"Ya."

"Pesan dari siapa, Tae?" tanya Jerry kepada Taehyung.

"Seokjin, dia meminta izin mau menginap di kota Hyesan," jawab Taehyung.

"Kamu tidak merasa cemas? Istri kamu cantik bro, bagaimana kalau di ambil pebinor?" tanya Bogum kepada Taehyung.

Taehyung malah tertawa kecil,
"Ya, silahkan bawa aja sana. Aku sama sekali tidak merasa rugi. Justru bagus dengan dia berselingkuh, orang tua ku pasti menyuruh aku pisah sama dia. tidak perlu lagi ada drama harus punya anak segala."

Jerry menyanggah perkataan Taehyung.
"Justru rugi bro, kan belum kamu perawani. Setidaknya kalau kamu bercerai dengan dia pun kamu sudah merasa kenyang dengan banyak gaya di atas ranjang bersamanya. Sayang sekali namja cantik begitu dianggurin!"

Perkataan Jerry membuat Taehyung teringat dengan Seokjin, jakunnya naik turun membayangkan penampilan namja itu.

Bogum pun tertawa, dia menepuk-nepuk pundak Taehyung, "Tenang, masih ada waktu bro..."

Taehyung membaca ulang pesan dari Seokjin, dia pun menghela nafas dengan kasar, ternyata pemimpin perusahaan NovaWave bersedia bertemu dengan Jungkook.

"Aku harap besok Bu Nova menolak
kerjasama yang Jungkook ajukan.." batin Taehyung.


***

"Ya.."

Hanya satu kata singkat balasan dari Taehyung, membuat Seokjin menghela nafas membacanya. Pria itu memang tidak pernah sekalipun ingin menanyakan kabarnya, apakah Seokjin sudah makan atau belum, atau bertanya apapun sebagai
bentuk perhatian dari seorang suami
kepada istrinya.

Seokjin mendengar suara guyuran air
shower di dalam kamar mandi sana,
membuat dia membayangkan yang
tidak-tidak tentang Jungkook yang sedang mandi. Namja itu pun menggelengkan kepalanya, dia tidak boleh membayangkan betapa gagahnya tubuh Jungkook.

The charm of a PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang