chapter 4

622 150 31
                                    

Paginya, Seokjin terbangun dari tidurnya. Dia merasakan tubuhnya seakan mau remuk, mungkin karena Jungkook telah menggempurnya terus menerus semalaman.

Seokjin sangat terkejut ketika menyadari dia sedang berada di dalam pelukan seseorang, kemudian dia pun tersenyum ketika mengingat bahwa semalam dia telah bercinta dengan suaminya. Akhirnya dia telah menjadi seorang istri yang sesungguhnya untuk Taehyung.

Seokjin adalah orang yang berkomitmen ingin menikah sekali seumur hidup, sehingga dia merasa yakin jika dia berusaha untuk bersabar dan menunggu sampai Taehyung mau menerima kehadirannya, harapannya pasti akan terwujud. Contohnya malam ini, akhirnya dia dan Taehyung telah melakukan malam pertama.

Seokjin pun tersenyum-senyum sambil menenggelamkan wajahnya ke dada bidang pria itu. Tapi Seokjin dibuat terkejut, ketika melihat ada sebuah tatto di sepanjang lengan pria itu.

Sejak kapan tubuh Taehyung bertatto? Dan yang membuat Seokjin semakin heran, mengapa tubuh pria yang sedang memeluknya itu jauh lebih terlihat gagah daripada Taehyung?

Dengan perasaan cemas dan jantung
berdebar-debar, Seokjin dengan pelan mendongakkan kepalanya, untuk menatap wajah pria yang sedang memeluknya itu.

Seokjin terbelalak sampai di menutup
mulutnya sendiri, begitu menyadari bahwa pria yang memeluknya bukanlah suaminya. Tapi pria asing yang sama sekali tidak dia kenal.

"Astaga, jadi semalam aku melakukan
malam pertama dengan siapa?" Batin Seokjin. Sungguh tidak percaya, ternyata semalam dia melakukan malam pertama dengan seorang pria asing.

Saat ini Seokjin tidak dapat berpikir dengan jernih, dia tidak tahu harus marah atau berbuat apa, apalagi jika mengingat semalam Seokjin sama sekali tidak melakukan penolakan, bahkan dia malah turut andil membuka kemeja yang dikenakan oleh pria itu.

Dia hanya bisa memaki-maki dirinya sendiri di dalam hati, sungguh dia tidak dapat memaafkan dirinya sendiri, mengapa dia harus sampai kecolongan seperti itu.

Seokjin segera melepaskan lengan Jungkook yang sedang memeluk tubuhnya. Mumpung pria asing itu masih tertidur, Seokjin harus melarikan diri. Dia segera turun dari ranjang dengan hati-hati.

Kemudian Seokjin segera memakai
pakaiannya yang tersedia di dalam tas
miliknya, sesekali dia melirik ke arah Jungkook, berharap pria asing itu tidak terbangun.

Seokjin berharap tidak akan pernah bertemu lagi dengan pria asing yang sudah mencuri malam pertamanya yang seharusnya dia lakukan bersama dengan sang suami. Seokjin menjadi cemas, bagaimana kalau mereka tiba-tiba bertemu kembali? Seokjin tidak ingin siapapun tahu bahwa dia pernah tidur bersama dengan pria asing tersebut, apalagi kalau sampai Taehyung tahu, karena dia tidak pernah berpikir untuk mengkhianatinya.

Biasanya kekuatan uang adalah salah satu cara terbaik untuk membungkam mulut seseorang, sehingga Seokjin harus merelakan uang tabungannya untuk membayar Jungkook, agar pria itu tutup mulut, jika suatu saat nanti mereka bertemu kembali. Walaupun Seokjin berharap mereka tidak akan pernah bertemu lagi, entah pria asing itu pergi ke luar kota, atau ke luar negeri, ataupun menjelajah ke kutub utara, yang penting mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Padahal tadinya dia ingin membeli mobil dengan uang tabungannya itu.

" Aku sudah membayar kamu 100 juta. Jika suatu saat nanti kita bertemu lagi jangan pernah menyapaku, apalagi membahas tentang kejadian semalam. Anggąp saja kejadian semalam tidak pernah terjadi."

Setelah menulis surat itu, Seokjin
meletakkan sebuah cek senilai seratus juta di atas meja, sebagai uang tutup mulut.

***

The charm of a PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang