chapter 11

748 159 38
                                    

"Shhh... Arrrgghh!" Seokjin meringis
merasakan lututnya sakit ketika seorang preman berbaju hitam mendorong tubuhnya, sehingga dia terjatuh mengenai aspal dan lututnya terluka.

Seokjin segera menundukkan kepalanya, ketika preman tersebut akan menampar dirinya. Dia sangat ketakutan sekali.

"Brengsek! Beraninya kau..."

Namun, Seokjin merasakan ada sesuatu yang aneh, mengapa preman tersebut tiba-tiba berhenti berbicara dan tidak jadi menamparnya.

Perlahan-lahan Seokjin mendongakkan kepalanya ke atas, betapa terkejutnya dia saat melihat ada seorang pria yang sedang
berdiri untuk melindunginya. Pria tersebut menahan tangan seorang preman yang hampir saja menampar Seokjin.

Terlihat Jungkook yang sedang menahan tangan seorang preman berbaju hitam, preman itu hampir saja akan menampar Seokjin.

Beruntung dengan sigap Jungkook
segera menahan tangan preman itu.
Ternyata Jungkook telah memutuskan untuk mengikuti Seokjin secara diam-diam, dia hanya ingin memastikan bahwa Seokjin pulang ke rumahnya dengan selamat.

Namun dia dibuat terkejut ketika melihat ada tiga orang preman datang mengganggu Seokjin, sehingga Jungkook segera keluar dari mobilnya dan berlari untuk menyelamatkan Seokjin.

"Kurang ajar! Berani kau ikut campur urusan kita!" bentak salah satu diantara ketiga preman tersebut.

Kemudian ketiga orang preman itu segera menyerang Jungkook.

Jungkook sedari remaja memang sering mengikuti kelas taekwondo, sehingga dia terlihat sangat tenang menghadapi serangan dari ketiga orang preman itu.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Terjadi perkelahian diantara mereka
berempat, tepatnya satu lawan tiga.
Jungkook menahan tangan salah satu preman yang hampir saja akan meninju wajahnya, dia melilitkan tangannya ke belakang dengan keras.

Krek!

Membuat preman tersebut menjerit
kesakitan, merasakan tangannya terkilir. Sedangkan kakinya menendang seorang preman berbaju kuning yang akan menyerangnya, membuat preman tersebut terjungkal ke aspal.

Preman berbaju hitam tidak tinggal diam, dia melayangkan pukulan ke arah Jungkook, dengan gerakan cepat Jungkook segera menghindar, kemudian dia memberikan banyak pukulan ke wajah preman tersebut.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Dalam hitungan menit, Jungkook bisa
mengalahkan mereka bertiga.

"Arrghh!" Ketiga orang preman merintih kesakitan, mereka saling memberikan kode dengan lirikan mata mereka. Sehingga mereka pun segera berdiri dan berlari terbirit-birit meninggalkan Jungkook dan Seokjin.

Jungkook ingin mengejar mereka, tapi dia mengurungkan niatnya, dia lebih memilih untuk menolong Seokjin.

Saat ini Seokjin masih terduduk di aspal, dia sangat terkesima dengan kehebatan Jungkook yang bisa menaklukkan tiga orang preman yang hampir saja akan melecehkannya. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Jungkook bisa berkelahi.

Tampan, kaya raya, mempesona, memiliki bentuk tubuh yang ideal dan proporsional,dan jago berkelahi. Betapa sempurnanya pria itu. Nyaris tak ada satupun celah atas kekurangan pria itu. Saking terkesimanya, membuat Seokjin masih terduduk di aspal.

Jungkook segera berjalan mendekati Seokjin, dia mengulurkan tangannya kepada namja itu.

"Kamu tidak apa-apa?"

The charm of a PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang