Jungkook tidak sengaja melihat ke atas meja, disana terdapat dua buah couple glass dan satu botol bir yang sudah kosong. Jungkook memang menyadari bahwa namja yang semalam dia tiduri itu sedang dalam keadaan mabuk berat. Dia tidak mempermasalahkannya karena dia berpikir mungkin saja itu adalah salah satu cara seorang pelacur untuk memuaskan pelanggannya.
Tapi mengapa di atas meja itu terdapat dua buah gelas? Apakah mungkin namja itu akan minum bersama dengan kekasihnya
dan kemudian mereka akan melakukan hubungan badan?Jungkook memandangi suasana di kamar hotel tersebut, dia baru menyadari kalau kamar bernomor 406 itu telah dihiasi bak kamar pengantin, dengan lantai dan kasur di taburi berbagai macam bunga.
Jungkook pun tertawa kecil, "Mengapa kamar ini harus dihias menjadi kamar pengantin? Seolah-olah akan ada yang melakukan malam pertama saja."
Kemudian Jungkook menggelengkan
kepalanya,"Sepertinya tidak mungkin kalau namja yang aku tiduri itu istri orang. Lagipula
kalau memang dia istri orang, pasti
suaminya akan datang. Mana ada seorang suami membiarkan istrinya tidur di hotel sendirian."Jungkook mencoba untuk berpikir positif, dia sama sekali tidak pernah bercita-cita menjadi seorang pebinor. Dia meyakinkan hatinya mungkin saja namja itu masih single yang sangat kesepian, dan namja itu ingin membuat suasana romantis untuk
dirinya sendiri. Kalau dia sudah memiliki pasangan, pasti pasangannya akan datang.
Tidak mungkin namja secantik itu
dianggurkan begitu saja oleh pasangannya.Jungkook tidak sengaja melihat ada sebuah cek tergeletak di atas meja, dia segera berjalan mendekati meja dan mengambil cek tersebut.
Jungkook mengerutkan keningnya ketika membaca di dalam cek tersebut terdapat tulisan jumlah uang senilai seratus juta.
"100 juta? Uang untuk apa ini?" tanyanya kepada dirinya sendiri.
Jungkook melihat diatas cek itu terdapat sepucuk surat kecil, Jungkook segera membacanya.
Aku sudah membayar kamu 100 juta. Jika suatu saat nanti kita bertemu lagi jangan pernah menyapaku, apalagi membahas tentang kejadian semalam. Anggap saja
kejadian semalam tidak pernah terjadi.Bukannya Jungkook merasa tersinggung, dia malah semakin tertantang. Padahal semua kekasihnya akan rela melakukannya dengan sepenuh hati untuk memuaskan nya diatas ranjang jika seandainya Jungkook mau, Siapa yang tidak terpesona dengan ketampanannya?
Tapi kali ini ada seorang Namja yang sudah merendahkan harga dirinya, seolah-olah menganggap dirinya seorang gigolo, membayar keperjakaannya senilai seratus
juta.Bagi Jungkook uang seratus juta tidak ada nilainya, hanya cukup untuk makan-makan saja. Dan yang membuat Jungkook semakin tertantang, namja itu meminta Jungkook untuk melupakan kejadian semalam dan jangan pernah menyapanya jika seandainya mereka bertemu kembali, seolah-olah menandakan bahwa namja itu sama sekali tidak tertarik kepadanya.
"Kamu pikir kamu bisa lari dariku. Justru dengan kamu merendahkan aku seperti ini membuat aku ingin bertemu kembali denganmu. Akan ku buat kamu mendesah lagi dibawah kungkungan ku dan akan ku buat kamu terpesona dengan
ketampananku."Drrrrtt!
Drrrrtt!
Drrrrtt!
Ponsel Jungkook bergetar, ternyata ada pesan dari Appa nya.
"Nanti jam 5 sore kamu harus pulang ke mansion. Appa akan memperkenalkan kamu dengan calon asisten kamu."
Jungkook pun menghela nafas dengan kasar setelah membaca pesan dari sang Appa, mungkin karena Jungkook merasa masih muda, sehingga dia belum siap untuk memikul beban sebagai pemimpin di perusahaan milik Appa nya. Padahal hari ini dia berencana untuk mencari keberadaan namja yang sudah membayar nya seratus juta itu.