chapter 3 🔞

667 137 27
                                    

Jungkook menelan saliva dengan bersusah payah ketika melihat penampilan Namja cantik itu yang sangat seksi, dengan mengenakan sebuah lingerie berwarna merah. Sepertinya namja cantik itu sudah
sangat profesional untuk memuaskan para pelanggannya.

Seokjin yang sudah mabuk berat,
pandangannya nampak samar-samar, dia tidak dapat melihat dengan jelas siapa pria yang sedang membuka pintu kamar hotel
itu.

Seokjin mengira bahwa pria itu adalah Taehyung, mungkin saja Taehyung berubah pikiran, ingin menepati janjinya untuk melakukan malam pertama yang tertunda selama satu tahun lamanya.

"Ternyata kamu datang... emmhhh!"

Seokjin tidak meneruskan perkataannya karena Jungkook tiba-tiba saja menyerang sangat brutal, mencium bibir namja itu.
Gara-gara pengaruh obat perangsang itu, dia benar-benar telah bergairah kepada namja cantik dihadapannya ini.

Seokjin tidak dapat menolak, mungkin
karena pandangannya sudah mulai kabur, dia mengira bahwa Jungkook adalah suaminya, sehingga Seokjin membalas ciuman Jungkook dengan sepenuh hati. Dia benar-benar ingin melakukan yang terbaik sebagai seorang istri.

Keduanya saling bercumbu dengan penuh gairah, saling bertukar saliva dan saling memberikan sensasi yang membuat mereka meremang.

Mungkin karena tidak tahan lagi, mereka membuka pakaian satu sama lain, sehingga tubuh mereka benar-benar telanjang.

Buuuk!

Jungkook segera menghempas tubuh Namja yang dia kira adalah namja malam yang sudah dia sewa itu ke atas ranjang.

Jungkook mulai memberikan banyak kecupan pada tubuh Seokjin. Rasanya
sangat disayangkan jika dia tidak
menikmati keindahan tubuh namja yang sangat indah itu.

Jungkook meremas remas payudara Seokjin, kemudian dia mulai melahapnya dengan rakus.

"Oh...Yeobo..aakkhhh !" Seokjin mendesah, mungkin karena dia sedang mabuk berat, sehingga dia tidak memiliki rasa malu, mendesah sesuka hatinya.

Jungkook sama sekali tidak merasa curiga. Dia pikir mungkin namja malam itu selalu memanggil yeobo kepada semua pelanggannya. Sampai hatinya mengumpat, dia akan menjadi seorang pelanggan yang tidak akan pernah dilupakan oleh namja malam itu. Jungkook juga akan memuaskannya, memuja disetiap lekuk keindahannya dengan sentuhan lembut dan menggoda. Karena biasanya seorang pelanggan hanya memikirkan kepuasan dirinya sendiri.

"Aaakkhhh!" Seokjin menekan kepala Jungkook, mulut pria itu begitu kencang menghisap area puncak yang berwarna merah jambu itu, seperti bayi yang sedang kehausan.

Sementara tangan Jungkook sedang berkelana meraba-raba perut Seokjin dengan lembut lalu rabaan tangannya semakin kebawah dan mencapai lubang kenikmatan Seokjin.

"Oh... Yeobo aaakkhh.." Seokjin mendesah lebih keras lagi ketika merasakan Jungkook menggerakkan satu jemarinya di pusat intinya, bergerak hilir mudik dengan begitu
menggoda, memainkan sesuatu yang dapat membangkitkan hasratnya.

Jungkook menjadi ingin menikmatinya, dia segera menenggelamkan kepalanya di
bawah perut namja itu, Jungkook mulai memainkan lidahnya di lubang kenikmatan Seokjin, membuat Seokjin menggila.

Suara desahan Seokjin bagaikan sebuah melodi yang sangat indah terdengar ditelinga Jungkook, Jungkook semakin menjilat dan dan meliuk-liukan lidahnya memainkan inti kenikmatannya.

"Aaakkhh... aaakkhhh... aaakhh!" Seokjin sudah tidak tahan, dia mencengkeram seprai dengan sekuat tenaga, ketika merasakan ada sesuatu yang mendesak ingin keluar.

Tubuh Seokjin menegang, suara desahannya melengking panjang ketika merasakan akhirnya ada cairan hangat keluar di bawah perutnya.

Jungkook pun tersenyum smrik, seharusnya namja itu ikut memuaskannya juga. Tapi dia sama sekali tidak keberatan, karena namja itu telah dibuat tak berdaya oleh dirinya.

The charm of a PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang