chapter 8

621 159 40
                                    

"Jungkook memberikan aku tas, hanya sebagai bentuk hadiah karena sudah menjadi guru pembimbingnya. Kalau kamu tidak mengizinkan aku untuk memakainya, aku tidak akan memakainya." Seokjin mencoba untuk menjelaskan tentang tas pemberian dari Jungkook kepada Taehyung. Dia takut suaminya salah paham.

Walaupun Seokjin sadar bahwa sebenarnya dia dan Jungkook pernah tidur bersama, itu karena dia sedang dalam keadaan mabuk dan mengira bahwa Jungkook adalah Taehyung. Seokjin sama sekali tidak pernah berniat untuk mengkhianati pernikahannya.

Saat ini Seokjin dan Taehyung sedang berada di dalam mobil. Taehyung tak langsung menjawab penjelasan dari Seokjin, dia masih fokus mengendarai mobilnya.

"Terserah kamu saja, kalau kamu mau memakainya, pakai saja. Kamu tidak perlu menjelaskannya kepadaku, karena aku sangat tahu kamu bukanlah tipenya Jungkook. Jungkook walaupun seorang playboy tapi dia sangat pemilih, dia sangat
menyukai seseorang yang cantik dan
berkelas."

Secara tidak langsung Taehyung sedang merendahkan Seokjin, dia hanya ingin Seokjin sadar diri tentang siapa dirinya. Agar namja itu bisa berjaga jarak dari Jungkook.

Seokjin lebih baik memilih diam, jika
berdebat dengan Taehyung. Taehyung adalah seorang pria yang egois, tidak akan mau mengalah.

"Oh iya, hari ini kita harus mampir dulu ke rumah orang tuaku. Eomma dan Appa ingin kita makan malam disana." Ucap Taehyung.

Sebenarnya Seokjin merasa lelah, setelah bekerja seharian di perusahaan sebagai seorang asisten, kemudian dia harus menjadi guru pembimbing Jungkook. Tapi dia sama sekali tidak merasa keberatan untuk bertemu dengan Appa dan Eomma mertuanya.

"Kalau begitu antar aku ke toko kue dulu, aku ingin membelikan makanan kesukaan Eomma dan Appa kamu."

"Hmm, ya sudah."

***

"Eomma,Apppa..aku membawakan kue brownies kesukaan Kalian," ucap Seokjin sambil meletakkan kue brownies di atas meja makan.

"Terimakasih Jin, kamu sangat tahu
sekali kesukaan Appa," Ucap Yoon bin,
sang Appa mertua.

Sementara Kim Ye jin sang eomma mertua, dia hanya diam. Seperti biasanya dia selalu memperlihatkan rasa tidak sukanya kepada Seokjin. Mungkin karena dia sangat berharap Taehyung menikah dengan wanita/namja yang sepadan.

Kim Ye Jin pun memperhatikan penampilan menantunya itu. Dia berdecak, karena Seokjin selalu memakai pakaian yang menurutnya sangat murahan dan bukan dari branded ternama.

"Jin, seharusnya kamu menggunakan uang pemberian dari suamimu dengan sebaik mungkin. Bagaimana kamu bisa terlihat berkelas kalau setiap hari memakai pakaian murahan? Jangan mempermalukan keluarga kami!"

"Sayang, kita lagi makan ini!" sanggah Yoon bin.

Sementara Taehyung, dia lebih memilih menikmati makan malamnya. Dia memang seperti itu, setiap kali eomma nya menghina Seokjin, dia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk membela istrinya.

"Aku hanya ingin Seokjin bisa
menyesuaikan diri dengan kehidupan kita yang berkecukupan. Bahkan sampai kamu harus membiayai kuliahnya dan..."

Yoon Bin memotong perkataan istrinya,

"Kita bisa hidup enak begini karena Jong-suk. Seandainya Jong-suk tidak berbaik hati memberikan sebagian warisan untukku. Mungkin kita akan menjadi gembel."

Yoon Bin sadar betul bahwa dia hanyalah Saudara tirinya Jeon Jong-suk. Appa nya Jong-suk adalah pendiri perusahaan Jeon Group. Sebenarnya seluruh aset kekayaan keluarga Jeon adalah Jong-suk. Tapi karena Jong-suk sudah menganggap Yoon Bin sebagai kakak kandung nya dia memberikan saham perusahaan kepada sang kakak tiri, sebesar 10 persen. Dan tetap saja pemegang saham terbesar mutlak milik Jong-suk sendiri sebesar 70 persen, sisanya dipegang oleh pemegang saham yang lainnya.

The charm of a PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang