Di sebuah restoran yang berada di kota Seoul, terlihat ada Tn.Jeon Jong-suk yang sedang makan siang bersama dengan Tn.Park. Sepertinya Tn.Jeon Jong-suk telah menentukan sebuah pilihan tentang siapa yang pantas bersanding dengan Jungkook.
"Perkenalkan dia adalah anak saya, nama nya Park Jimin." Tn.Park memperkenalkan putranya kepada Tn.Jong-suk.
Tn.Jeon Jong-suk pun menganggukkan kepalanya, dia tersenyum ramah kepada seorang nama cantik bernama Jimin tersebut.
Begitu pula dengan Jimin, dia membalas senyuman Tn.Jeon Jong-suk dan sedikit membungkukkan badannya sebentar.
Tn.Park menambahkan perkataannya, "Jimin ini dulu pernah satu sekolah dengan Jungkook, dan dari dulu Jimin sangat menyukai putra anda, Tn.Jong-suk."
"Appa." Jimin berkata dengan nada manja, mungkin karena dia sangat malu Appa nya terlalu terang-terangan mengatakan bahwa dia sedari dulu sangat menyukai Jungkook.
Hari ini Jimin baru tiba di Korea, sehingga dia belum sempat bertemu dengan Jungkook.
Jong-suk pun tertawa kecil, dia sama sekali tidak merasa heran dengan pesona putra semata wayangnya itu, memang banyak wanita/namja yang ingin sekali menjadi istrinya Jungkook. Sehingga dia harus berhati-hati mencari calon istri untuk Jungkook.
Sebenarnya Jong-suk sudah memberikan waktu kepada Jungkook untuk mencari calon istri sesuai yang Jungkook inginkan, tapi sampai ini Jungkook belum pernah membawa satu wanita/namja pun ke mansion untuk diperkenalkan kepadanya. Sementara usianya sudah mulai menua, Jong-suk takut dia tidak memiliki waktu untuk menyaksikan pernikahan putra semata wayangnya itu.
Orang yang dinginkan oleh Jong-suk
untuk mendampingi Jungkook adalah namja seperti Seokjin, seorang namja pekerja keras dan mandiri, bahkan namja itu mampu mengubah Jungkook yang awalnya susah diatur kini telah menjadi CEO di perusahaan Jeon. Tapi sepertinya susah untuk bisa mencari namja seperti itu."Tapi ngomong-ngomong Jungkook nya kemana, Om?" tanya Jimin dengan nada malu-malu.
"Kebetulan Jungkook hari ini sedang dalam perjalanan bisnis ke kota Hyesan bersama dengan asistennya." jawab Jong-suk.
"Apa asistennya sudah menikah atau belum menikah'? Hanya berdua?" Jimin terlihat tidak suka mendengarnya.
Jong-suk menjawab kembali pertanyaan dari Jimin,
"Dia Sudah menikah, namanya Seokjin. Dia adalah istrinya keponakan Om. Tidak berdua, tapi bertiga dengan seorang supir."
Jong-suk sama sekali tidak tahu bahwa Pak Choi telah pergi ke kampung halamannya untuk menemui istrinya yang sedang
melahirkan.Jimin pun sangat merasa lega
mendengarnya, ternyata Jungkook pergi ke kota itu bertiga membawa supirnya, apalagi asistennya sudah berumah tangga, sehingga tidak ada yang harus dia cemburui.***
Sementara itu Jungkook dan Seokjin masih berada di tengah perjalanan menuju kota Hyesan.
Terlihat Jungkook yang sedang menggoda Seokjin, dia mengigit bibir bawahnya memandangi Seokjin, kemudian dia berkata,
"Apakah mungkin sebenarnya kamu belum bisa move on dengan malam panas yang pernah kita lakukan? Haruskah kita melakukannya lagi, Jin?"
Seokjin pun menghela nafas memandangi Jungkook dengan tatapan galaknya.
Melihat Seokjin yang memandanginya
seperti itu, membuat Jungkook segera
mengamankan kakinya dari jangkauan Seokjin, karena takut diinjak oleh namja itu."Aku hanya bercanda. Tapi kalau
seandainya kamu memaksa, aku siap
melakukannya lagi.""Bercandamu sangat tidak lucu" ketus
Seokjin.