Yudha terbangun tepat pukul setengah enam pagi setelah dering weker memekakkan telinganya.
"Yess!" Seru Yudha girang.
Berarti ia gak kesiangan. Itu artinya ia gak akan membereskan rumah. Um...tapi gimana caranya supaya mereka tahu kalo dia gak telat bangun? Apa dia mesti bangunin yang lain?? Yudha bingung sendiri. Akhirnya ia keluar kamar dan mencari sapu lidi.
'Mendingan aku sapu halaman aja dulu...' gumam Yudha dalam hati.
Jadilah akhirnya Yudha menyapu halaman belakang terlebih dulu sambil nunggu yang lain bangun. Gak berapa lama kemudian, bangunlah Bara. Dari pintu depan yang terbuka, ia bisa lihat si Yudha lg duir..duir...[suara nyapu ]. Bara pun langsung menghampiri.
"Udah lama bangunnya Yud?"
Yudha berhenti sejenak.
"Morning kak.... Aku bangun setengah enam tadi..."
Bara tersenyum sekilas.
'Waaa...dapat senyuman si Bara yang dingin....uhhuuuu...' seru Yudha dalam hati.
"Ya udah, lanjutin nyapunya."
"Eh kak, tadi aku bingung waktu bangun. Gimana caranya lapor kalo kita udah bangun? Takutnya kita udah bangun, tapi kalian gak tahu..."
"Soal itu, kita udah menetapkan kalau waktu paling lama bangun adalah jam tujuh teng. Lewat dari itu maka siapapun yg paling lambat bangunnya, dialah yg kena sanksi... jadi, kalau udah bangun sebelum jam tujuh, silahkan setor muka ke ruang TV.."
"Ooo gitu..."
Bara mangguk lalu berjalan masuk ke dalam lagi. Tapi dari dalam ia teriak,
"Selesai nyapu, langsung buatin teh!"
"Yaaaa....!!" balas Yudha dengan teriakan pula..
...
Sebelum pukul tujuh pagi seluruh penghuni kontrakan udah pada bangun [poor Yudha ]. Yang paling buncit bangunnya adalah si Rendy yakni pukul 06.53 WIB. Yudha teriak gemes. Tadinya dia berharap kalo Rendy bakalan telat bangun.
"Ini bukan hari keberuntungan kamu, beib..." kata Rendy sambil nguap.
Yudha langsung manyun.
"Udah, udah. Buruan masak. Kita mau sarapan nih..." potong Bara.
Deg!
Waahh, Yudha kan gak bisa masak...?
"Aku gak bisa masak kak..." kata Yudha pelan.
"Masak apa aja...kami di sini juga gak jago masaknya."
"Tapi aku bener-bener gak bisa..."
"Coba aja dulu."
Yudha narik nafas.
"Oke deh!" kata Yudha sambil bangkit dari kursinya.
-
Di dapur...
Yudha kebingungan sendiri saat buka kulkas. Dia bingung mau masak apaan. Lihat segala macam bumbu udah bikin kepalanya keliyengan. Tiba-tiba ada teriakan Bisma memanggil namanya dari lantai atas. Yudha segera menuju kamarnya.
"Kenapa Bis?" tanya Yudha setelah sampai di ruang santai atas [RSA].
Bisma lagi baca komik volume selanjutnya dari judul yang sama dengan kemarin.
"Hp kamu bunyi tuh..."
"Yaaahhh...kiraan apaan..."
"Siapa tahu penting kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Everybody Loves Udong
Romance❌Cerita repost bertema gay ❌Writer : @lockyyyy ❌Enjoy This Story ❌HOMOPHOBIC DIHARAP MENJAUH