E.L.U : Puzzle Kosong Satu

14K 879 15
                                    

Seorang remaja yang sebaya denganku nampak celingak-celinguk di depan pintu asrama. Aku langsung menemui ketua kelompok kami, yakni kak Erick.

"Mana?" tanya kak Erick.

"Itu..." tunjukku dengan bibir.

"Oh ya..." kata kak Erick sambil berjalan cepat menemui remaja itu.

Mereka nampak berjabat tangan. Anak remaja itu bercakap sebentar dengan kak Erick.

"Ugh...ngomongin apa sih mereka?"gerutuku kesal.

"Awas kalo tuh anak sampe main mata sama incaranku itu..." kataku sambil beranjak masuk ke dalam...

Kak Erick adalah ketua kelompok asrama kami. Oh ya, asrama kami ini terdiri dari beberapa blok. Setiap blok diurutkan sesuai abjad. Setiap blok berisi 5 kamar. Otomatis setiap blok pun beranggota 5 orang. Kebetulan aku satu blok dengan kak Erick, yakni di blok asrama terakhir, yakni blok I.
Selain kak Erick dan aku, ada Putut, Rahman dan anak baru tadi itu..entah siapa namanya...aku belum tahu.

"Eh udah kenalan belum Dal?" tanya kak Erick ke aku.

Aku geleng kepala.

"Kenalin kak, aku Anjar..." kata anggota baru itu ramah sambil mengulurkan tangan.

Aku menatapnya sekilas.

Dengan enggan kusambut tangannya. Tanpa berkata-kata aku menarik tanganku lagi

'Tangannya halus banget...' gumamku dalam hati.

"Kalo di blok ini kamu aman aja Njar. Karena begundal ada di pihak kita," kata kak Erick sambil tersenyum pada Anjar. Ia lalu menatapku.

Ya, akulah si begundal. Seluruh siswa sudah tahu bagaimana reputasiku di sekolah. Tukang pembuat onar. Seantero sekolah menyebutku begundal, sampai-sampai terkadang aku lupa dengan nama asliku sendiri...

***

Everybody Loves UdongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang