E.L.U (21) : Bubble

13K 899 15
                                    

Yudha melingkari angka 20 oktober di kalender-nya dengan spidol merah. Mukanya nampak manyun.Penyebab kemanyunan-nya adalah sebab sudah genap enam bulan alias satu semester ia tinggal di kontrakan ini. Tapi semuanya tidak banyak yang berubah. Maksudnya, sikap Bara terhadap dirinya masih dingin.

Yudha menghempaskan tubuh di kasur. Berbanding terbalik dengan sikap Bara ke dirinya, justru ia makin tergila-gila sama ice prince itu. Semakin Bara menjauh, semakin kuat hatinya ingin mengejar. Semakin Bara ingin menghindar, semakin hasratnya ingin bertemu...

Yudha jadi bingung dengan perasaanya terhadap Bara. Kenapa ia bisa mencintai orang seperti Bara? Padahal selama ini selalu ada Reza di samping dia. Reza yang baik dan selalu menyiapkan bahunya untuk Yudha sandari. Tapi hatinya tetap untuk Bara. Yudha sepertinya beneran jatuh cinta sama Bara, bukan sekedar ingin melumpuhkan keangkuhannya...

...

Sementara Reza terus mencari tahu, apakah Bara demen cowok juga apa nggak. Sayangnya sampai detik ini, sampai cerita ini diturunkan, Reza belum menemukan tanda-tanda yang mencurigakan, hehehe..

'Gimana yaa..?' gumam Reza dalam hati. 'Aku harus mengetahui isi hati Bara secepatnya...'

Reza lantas masuk ke dalam kamar Bara secara diam-diam saat si Bara tengah berada di kamar mandi. Ia bongkar semua isi barang Bara. Nihil. Yang ia dapatkan justru catatan prestasi Bara yang sangat mengagumkan.

"Hmm..hebat banget si Bara. Udah tampan, pinter pula..." puji Reza.

"Gak salah si Yudong naruh perasaan sama dia..."

Melihat gak ada yang bisa dijadikan petunjuk, si Reza pun pergi keluar kamar lagi...

"Sabar aja, pasti ada jawabannya..." gumamnya meyakinkan hati..

...

Bara mengetuk pintu kamar mandi.

"Siapa?" tanya orang di dalam.

"Bara."

Pintu kamar mandi langsung dibuka. Ternyata Yudha.

"Ada apa kak?"

'Hmm...nih anak antusias banget sih...' gumam Bara dalam hati.

Mata Yudha berkedip-kedip lucu menunggu jawaban Bara.

"Cepetan mandinya. Aku juga mau mandi..."

"Ooo...ntar ya kak. Bentar lagi kelar kok..."

"Kelar gimana? sabunan aja kamu belom..."

Yudha nyengir.

"Nih anak selalu ngegampangin masalah..." gumam Bara lagi.

"Ya udah, kalo gitu biar kakak aja duluan mandi.." kata Yudha sambil melangkah keluar kamar mandi.

"Eits, apaan sih??"

"Gak apa-apa. Biar aku di kamar mandi nomor 2..."

"Gak usah!" kata Bara sambil bermaksud pergi,

"Atau kalau mandi berdua gimana??" usul Yudha sambil tersenyum manis.

Bara langsung melotot.

"Upss...! Soryy..." kata Yudha cepat.

Bara gak menjawab. Ia segera meninggalkan Yudha yang senyam-senyum sendiri..

"Mau goda aku tuh anak apa...heh..." kata Bara sambil menaikkan bibir atasnya sedikit, sinis.

...

Rendy mengurungkan niatnya untuk ke kamar mandi. Setelah mendengar percakapan Yudha dan Bara barusan, ia jadi kepikiran sesuatu.

"Hmmm Yudong itu kok, tiap lihat kak Bara kenapa selalu antusias ya?? Sementara sama yang lain dia gak se-aneh itu..."

Rendy kembali ke kamarnya..

"Apa mungkin dia itu gay? Kalo emang dia gay, berarti yang aku lihat tempo hari itu gak salah doong...?" gumam Rendy sambil membayangkan adegan mesra Yudha dan Reza beberapa waktu lalu.

"Tapi apa kak Reza juga gay..?"

Rendy bergidik..

...

"Ugh...aku benci banget sama anak itu...terus aja dia memperlakukan aku kayak gitu...dia pikir aku bakal berubah??"

Seseorang menarik selembar kertas yang terselip di meja reza.

"Ini dia...ini cara untuk memberi dia pelajaran...!!"

Cowok itu membaca untaian kata-kata yang tertulis di kertas itu sekali lagi. Setelah itu ia bergegas keluar kamar. Tujuannya cuma satu, foto copy. Ia ingin meng-copy lembaran itu sebanyak-banyaknya!!

...

Dalam selembar kertas :

Memendam cinta...
bak meniup gelembung sabun
terus membesar
lantas terbang bersama angin
lalu pecah!!

Memendam cinta...
Bak menjadi gelembung di lautan
ringan serasa akan melayang
lantas hilang

Memendam cinta...
Bak menaruh ribuan gelembung di hati
banyak tapi tak berarti...


....

Everybody Loves UdongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang