Bab 25 : Happy Father's Day [Spesial Bab!]

17 6 0
                                    

Pada pagi hari semua orang akan sibuk dengn kegiatan mereka apalagi bapak-bapak itu, pastinya berusaha datang cepat ke kantor untuk upacara pagi.

Meskipun ada keributan, bapak-bapak ini jarang buat marahin keluarganya pas pagi-pagi kecuali Joan yang kadang ga mau dengar keributan.

" Jangan ribut kalian, masih pagi ini " ujarnya yang keluar dari kamar.

Haka dan Aru memang sering ribut dibanding Dipta yang memang diam aja kayak Joan, tapi ya Joan ga pernah ngeluh kalau dia beneran risih sama hal itu.

Kadang mereka suka karena rumah itu jadi lebih hidup dibanding biasanya yang sunyi senyap aja.

" Ayo Haka, lama kali aku nunggu kau buat " kata Aru yang menunggunya.

" Sabarlah pukimak, ko kira aku ini ga berusaha gitu? " tanya Haka dengan ngegas.

" Bising kali muncung kelen dua, ku tepuk diam kelen. " tegur Joan yang buat keduanya diam.

" Ih mas! jangan digituin dong " balas Tian yang langsung melerainya.

Akhirnya Joan hanya bisa mengangguk dan berangkat ke kantornya, begitu juga dengan Yuda yang pusing melihat anak-anaknya itu ribut.

" Aku mau di antar buna! " seru Juna kepada Jemima.

" Ga mau! harusnya aku soalnya kakak kan udah kemarin " jelas Jemima yang menentang keras.

" Sampe kapan kalian mau ribut hah?! udah jam 7 ini, ribut lagi, gak kuantar kalian dua. " kata Yuda denga tegas kepada dua anaknya.

Kedua kakak-adek itu diam sementara Kafka cuman bisa nahan ketawa aja, berakhir mereka pun di antar sama Yuda juga.

Niko sendiri juga kadang ketawa liat El yang marah-marah gegara barangnya hilang, dia juga jadi sering mengantar Wina ke sekolahnya.

Semuanya melakukan aktivitas seperti hari-hari biasanya, hingga malam tiba dan semuanya tengah bersantai di rumah Niko.

Malam itu Niko memang mengadakan makan-makan disana dan semuanya sangan amat senang apalagi Haka dan teman-temannya.

" Winaa! " panggil El yang membuat Wina segera menitipkan adiknya itu ke Jeko.

" Kenapa tante? " tanya Wina yang menghampirinya.

" Bantuin tante sini " ajak El yang membuat Wina masuk ke dalam rumah.

El dan lainnya tengah menyiapkan makanan untuk disantap, tapi sebelum itu ada kejutan dimana mereka akan memberikan sesuatu.

" Ayo bawa Win " kata Kafka yang membuat Wina mengangguk.

Akhirnya Wina berjalan keluar sambil membawa kue yang mirip ulang tahun dengan kata-kata "happy father's day" dan berjalan ke arah bapak-bapak itu.

Tiba-tiba semuanya berjalan di belakang Wina sambil mengucapkan kata yang sama kepada bapak-bapak yang tengah santai mengobrol tadi.

" Kenapa nih? " tanya Jafi yang bingung.

" Udah tiup dulu lilinnya " kata El yang membuat mereka meniup lilin itu.

Semuanya bersorak bahagia dan memberikan hadiah masing-masing kepada bapaknya dan ternyata Wina juga punya hadiah yang baik untuk Niko.

" Om Nikk " panggil Wina dari kejauhan yang membuat Niko menoleh.

" Kenapa Win? " tanya Niko yang menghampirinya.

" Ini ada kado dari tante buat om " jawab Wina yang membuat Niko heran.

" Tapi aku kan belum jadi bapak " jelasnya yang membuat Wina sedikit ketawa.

" Udahlah om buka aja dulu " kata Wina pada akhirnya yang memberikan kado itu.

Niko mengambil kado yang terbungkus dengan kertas kado serta pita bewarna biru muda, dia membuka kado itu dan kaget melihat isinya.

" Ini betulan? bukan bohong kan? " tanya Niko yang beneran kaget.

" Beneran lah, ngapain aku bohong " kata El yang kini berada di sampingnya Wina.

Niko pengen nangis dan langsung meluk El dengan erat, kado itu berisi testpack garis dua dari El untuk Niko, kata lainnya mereka udah jadi orang tua.

" Nih Jaf, ada hadiah " kata Karta yang memberikan sekotak kecil.

" Hadiah? kan ini hari ayah " jawab Jafi yang bingung.

" Udah buka ajaa " lanjut Karta yang membuat Jafi membuka kado itu.

Dan iya, isinya juga testpack mengenai kehamilan anak ketiga dia dengan Karta, Jadi sangat amat bahagia hingga dia memeluk Karta dengan erat.

" Makasih kak, makasih banyak untukmu " bisik Jafi yang membuat Karta mengelus punggungnya.

" Gapapa Jaf, aku juga berterimakasih ke kamu kok, aku senang udah ngejalanin sisa hidup aku bareng kamu " balas Karta yang tersenyum.

Yuda juga mendapatkan hal yang sama, Joan sendiri hanya tersenyum melihat mereka dan tak lama Haka menghampirinya.

" Bapak, kami punya sesuatu, mungkin ini barang murah tapi kami belikan ini untuk bapak " ucap Haka yang berdiri depannya.

" Mau ngasih apa? " tanya Joan yang mendengarnya.

" Bang Diptaa, bawa aja kesinii " ajak Haka yang memanggilnya.

" Bentar " jawab Dipta dari kejauhan.

Dipta dan Aru pun datang serta di dampingi oleh Tian dibelakangnya, dua kado itu mereka berikan kepada Joan yang kaget.

Isinya jam tangan serta sebuah kamera, Joan tersenyum ketika melihat kamera gegara dia udah lama ga pegang kamera buat sekedar megang aja.

Joan rupanya memang punya hobi memotret tapi semenjak dia masuk dunia kuliah, dia jadi lupa gegara kesibukannya itu.

" Betulan buat ku kah? " tanya Joan yang masih tak percaya.

" Iya buat mas itu, aku baru tau mas hobi foto dari mama " jelas Tian yang menganggukan kepalanya.

Joan ga bisa berhenti tersenyum, Joan ingat kalau kameranya yang lama rusak dan data-datanya ga bisa diselamatkan akibat jatuh dari ketinggian 500m ke lantai.

Semuanya pada bersorak senang bahagia dan mereka ga akan melupakan apapun yang terjadi pada saat itu, tak kiranya mereka masih bisa bersama hingga memiliki cucu nanti.

Akhirnya Joan memotret semua orang-orang itu sebagai bentuk kenang-kenangannya, karena ga semua hal akan terjadi seperti saat itu.

Joan juga memotret keluarganya itu, akhirnya dia bisa melanjutkan hobinya yang tenggelam karena kesibukannya itu.

Jeko dan Wina serta Haka tengah seru-seruan makan sambil minum soda, Dipta dan lainnya tengah mengobrol dan begitu juga dengan bapak-bapak yang mengobrol.

" Bang Jo? kau ga mau punya anak lagi? " tanya Jafi yang membuat Joan menggeleng.

" Nggak ah, 3 aja udah cukupnya toh juga ada kucingnya Tian di rumah, apa ga makin penuh rumah ku itu? " tanya Joan yang membuat lainnya menjadi tertawa.

" Iya juga ya Jo, rumah mu agak ribut juga ya apalagi abang mu sering datang kesana " lanjut Yuda yang membuat Joan ketawa.

" Makanya ku bilang, tiga aja cukup kalau nambah lagi yang ada aku stress " ujar Joan pada akhirnya.




MAAF BARU POST SEKARANG, SEJUJURNYA INI TUH HARUSNYA DI POST PAS HARI AYAH KEMARIN TAPI UDAH KELEWAT BANGET GEGARA LUPA NGERJAINNYA, MAAPIN YA GES

ASIK EL HAMIL WKWKWK

"PASUTRI GAJE SEASON 2!" | Johnten ft kapal lain. | SLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang