Bab 26 : Capek |❗🔞❗

2 1 0
                                    

Pagi itu Aru tengah membantu mama nya mempersiapkan segala hal yang ada di cafe, dia ga ada kelas pagi saat itu adanya kelas sore secara online.

Dia membantu semuanya mulai dari menyapu, mengepel, mengangkat barang dan lainnya. Tian menjadi sangat berterimakasih akan hal itu.

" Eh kak, beliin bunga fresh dong, beberapa bunga udah jelek banget gegara layu " kata Tian yang mengambil uang dari dompetnya.

" Bunga apa aja? " tanya Aru kepada Tian.

" Apa aja deh kak, yang menurut kamu bagus aja beli sekitar 1 ikat gede gitu ya " kata Tian yang membuat Aru mengangguk.

" Sisanya buat aku! " seru Aru yang berlari keluar cafe dan mencari penjual bunga.

Sekitar 10 menit berlalu, Aru pun menemukan kios jual bunga fresh yang baru buka, dia berjalan ke tempat itu dan memanggil pekerja disana.

" Permisi " kata Aru yang tak ada sahutan.

Aru mencoba memainkan tangannya untuk mendapatkan perhatian, akhirnya pekerja itu sadar dan langsung mengeluarkan notebook kecilnya serta pena.

"Maaf kak saya seorang tunawicara atau bisu, mau beli bunga apa kak?"

Aru kaget ketika membacanya, akhirnya dia membalas pesan tersebut dengan gestur tangannya yang ia pelajari dari temannya di online.

Pekerja itu kaget melihatnya, dia ga nyangka seorang Aru bisa berbicara dengannya melalui gestur tangan atau bahasa isyarat.

" Kak saya mau beli bunga tulip warna pink satu ikat ya " kata Aru melalui bahasa isyaratnya.

" Boleh kak, kebetulan bunganya masih banyak, tunggu sebentar ya kak " jawab pekerja itu dengan bahasa isyaratnya.

Pekerja itu pun menyiapkan bunga tulip dan memberikannya kepada Aru, Aru membayarnya dan pergi begitu saja.

Dia kembali ke cafe dan memberikan bunga tadi ke mama nya, Tian meminta balik akan sisa uang tadi yang buat Aru memberikannya.

" Kamu beli dimana kak? " tanya Tian yang melihat bunganya.

" Disekitaran sini, yang biasa tutup " balas Aru yang duduk di kursi.

" Baru buka kayaknya, bunganya beneran kayak baru dipetik " lanjut Tian yang menata bunganya di beberapa vas meja pelanggan.

" Tapi penjualnya bisu mak " sambung Aru yang bikin Tian kaget.

" Ehh beneran? " tanya Tian yang tak percaya.

Aru menganggukan kepalanya dan menceritakan segalanya kepada Tian, Tian aja baru tau kalau Aru bisa berbahasa isyarat.

" Belajar dari mana? " tanya Tian yang tengah mengelap meja.

" Dari online ma, aku punya kawan yang bisu terus dia ngajarin aku, kan lumayan " jawabnya yang membuat Tian hanya berkata oh.

Tak lama ada seorang pembeli datang, Tian melayaninya tapi sayangnya si pembeli ini tuli jadi dia tak bisa berkomunikasi.

" Kakaknya mau beli apa? " tanya Aru lewat bahasa isyaratnya.

" Saya mau beli kue rainbow cake sama cookies strawberry nya 3 ya, di take away " balas sang pembeli yang membuat Aru memberi tahukan kepada Tian.

Tian pun menyiapkan pesanannya dan keadaan cafe sangat ramai seperti biasanya, hingga mereka berdua terlalu lelah.

Jam makan siang tiba, seperti biasa Joan akan datang ke sana sambil membawa Haka. Dan mereka beneran datang.

" Hai mas! " sapa Tian dengan gembira dan Joan membalas sapaannya.

" Hi " jawab Joan dengan seada adanya yang buat Tian heran.

Hingga Tian ke kamar yang ada disana, Joan sendiri juga kesana karena ingin tidur, dia sangat lelah sekali gegara pekerjaannya itu.

Joan masuk dan menutup pintunya, dia melihat Tian tengah melepaskan apron nya dan memeluknya dari belakang. Tian kaget dan nanya Joan kenapa.

" Mas jo kenapa? " tanya Tian sambil mengelus kepalanya.

" Cuman capek " balas Joan yang menidurkan kepalanya di pundak Tian.

Tapi secara tiba-tiba Tian mendorong Joan ke kasur dan dia membuka bajunya, terus naik ke pangkuan Joan yang masih pake baju kerja itu.

" Kasiannya, mau hm? " tanya Tian yang menggodanya.

Dengan cepat Joan langsung mengecup dada Tian dan mengemutnya secara kasar. Tian hanya bisa menahan desahannya supaya anak-anaknya tak curiga.

Tian hanya bisa menahan dengan memeluk Joan dengan erat, Joan beneran serakus itu gegara dia kecapean dan ga pernah dapet lagi.

Sampe-sampe Tian beneran naked sebadan dan Joan suruh buat kulumin punya dia, Tian nurutin perintahnya sampe Joan ngeluarin cairannya di mulut Tian.

Tian ga kuat buat nelannya sampe bertumpahan, tapi ia paksa nelannya biar ga ada jejak. Joan nyuruh Tian buat nungging dan Joan mainin punya dia.

Jadilah mereka ngelakuin sex disana sampe Tian beneran lemas dan ga kuat lagi, berakhir Joan nganterin dia pulang dan bilang ke Aru buat jaga cafenya.

Namanya Joan pasti usil, di mobil dia mainin punya Tian sampe Tian keenakan dan terus ngedesahin namanya.

" Umhhh mas johh, ngghh mpshh " lenguh Tian yang beneran ga tahan.

" Habis kau sama ku Tian, bisa bisa ga jalan selama seminggu kau " kata Joan yang dimana Tian udah ga sanggup ngerespon.

Gegara satu tangan Joan di holenya dan satu lagi fokus buat nyetir, Joan makin mainin badan Tian sampe Tian ngeluarin cairannya di mobil.

Sesampainya di rumah, Joan langsung buka baju kerjanya dan ciumin Tian yang udah kecapean itu, hingga akhirnya mereka bermain lagi.

Tapi dengan cara Joan, Joan memang nyiksa Tian dengan "barang-barang itu" dan ngebuat Tian makin ga bisa berpikiran jernih.

Tian jadi terhipnotis gegara rasa keenakannya, sampe akhirnya mereka berhenti main pas kondisi Tian udah kecapean banget, badannya merah gegara kecupannya Joan, holenya masih gerak-gerak gegara ga sanggup nampung cairan Joan.

Saking kecapeannya, dia sampe pingsan gegara rasa sakit itu dan Joan langsung bawa dia ke kamar dan nidurin dia, sementara Joan ngeberesin semuanya dan nemenin Tian.

Sekitar 15 menitan lewat, Tian bangun dan beneran gabisa gerak sedikit pun, selangkangannya beneran robek dan dia nangis pelan.

" Maaf Ti, aku terlalu kasar " bisik Joan yang langsung memeluknya.

" T-tapi ini terlalu kasar Jo.. " lirih Tian yang membalas pelukannya dan jadilah Tian nangis gegara rasa sakitnya itu.

Joan jadi ga tega, tapi salah dia sendiri karena udah terlalu kasar ke Tian. Sampe akhirnya Tian tidur lagi dan Joan ikut tidur dalam pelukannya.

Joan sadar kalau saat itu Tian beneran jadi barang siksaannya, makanya dia ngerasa bersalah berat ke Tian, dia beneran ga tahu kalau sekasar itu jadinya.

Joan cuman bisa meluk dia dan ngelus kepalanya dengan lembut supaya tidur Tian beneran pulas, dia ga mau Tian ke ganggu sedikit pun.

" Maafin mas mu ya? padahal dulu kau bilang buat main pelan kan? tapi aku ga berhasil nerapinnya, kasih aku kesempatan buat nerapinnya ya " kata Joan ke Tian yang udah terlelap tidur itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"PASUTRI GAJE SEASON 2!" | Johnten ft kapal lain. | SLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang