Acara besok pagi adalah demo ekstrakurikuler yang diadakan oleh Osis dan di hadiri oleh seluruh siswa baru SMA Nusantara.
Malam sebelum demo ekstrakurikuler, Aurora sedang berlatih menyanyi di ruang musiknya. Tiba-tiba, ponselnya bergetar, pesan dari Rafael muncul di layarnya.
Room Chat
"Aurora, besok kamu yang mewakili kelas kita ya buat demo ekstra."
Rafael.Aurora mengerutkan dahi, membalas cepat.
"Loh kok aku? Emang mau tampil apa?"
Aurora."Nyanyi. Kamu kan bisa nyanyi."
Rafael.Aurora mendesah, menatap pesan itu lama.
"Aku nggak bisa, udah lama nggak nyanyi."
Aurora mengetikkan balasannya.
Namun, Rafael tak menyerah begitu saja.
"Jangan bohong. Dulu waktu taman kanak-kanak, kamu yang ikut lomba nyanyi dan mewakili sekolah kita. Bahkan kamu bawa pulang piala, inget?"
Aurora menghela napas panjang.
"Tapi itu dulu, Rafael."
Balasannya singkat
"Pokoknya kamu ya, makasih! Semangat latihan!"
Rafael mengakhiri percakapan dengan nada yang tegas.
Aurora merasa bingung. Di satu sisi, ia ingin kembali merasakan sensasi bernyanyi di panggung, tapi di sisi lain, rasa gugup menghantuinya. Sudah lama sekali sejak terakhir kali ia tampil di depan banyak orang.
Rafael Wiratama - adalah teman masa kecil Aurora, sejak taman kanak-kanak, kemudian sekolah menengah pertama, dan sekarang mereka bersama lagi di sekolah menengah atas. Mereka tidak satu sekolah saat SD karena Rafael bersekolah ke sekolah yang lebih jauh. Meskipun begitu, hubungan mereka tetap biasa saja, tanpa ada yang spesial. Di masa kecil, Rafael malah lebih akrab dengan Kireina.
── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
Esok harinya, saat giliran Aurora tampil untuk mewakili kelasnya hampir tiba, dia sibuk menatap cermin kecil di belakang panggung.
"Aduh, makeup aku udah bener belum ya?" Aurora bergumam cemas.
Di belakang panggung, para peserta yang mewakili kelas mereka masing-masing sedang berkumpul, termasuk Aurora yang masih merasa canggung dengan penampilannya. Tiba-tiba, seorang gadis mendekatinya dan duduk di samping.
"Hai!" sapa gadis itu dengan senyum ramah.
Aurora tersenyum balik. "Hai juga, nama kamu siapa?" tanyanya ringan, mencoba membuka obrolan sederhana. Baginya, tak ada salahnya menambah teman baru. Lagipula, siapa tahu pertemanan ini bisa membawa warna baru di kehidupannya.
"Eve. Kamu?" Ucap gadis itu ternyata bernama eve, bertanya balik kepada aurora.
"Nama aku Aurora."
Aurora memperkenalkan diri dengan riang, meskipun di dalam hatinya masih ada kecemasan."Aku mau nanya, makeup aku udah bener belum? Kelihatan norak nggak sih?" Aurora bertanya sambil menunjukkan wajahnya.
Eve memandang Aurora dengan teliti. "Nggak kok, cantik! Tapi ada sedikit yang harus dibenerin, bentar ya."
Eve mengambil bedak dari tasnya dan dengan hati-hati men-tap bedak itu ke wajah Aurora."Eh, kamu pakai produk ini juga?" tanya Aurora penasaran setelah melihat bedak Eve dan aurora langsung mengangkat benda berbentuk bulat pipih di tangannya.
"Iya, samaan ternyata!" jawab Eve dengan tawa kecil menunjuk ke benda yang tak lain bedak yang tergenggam di tangan aurora untuk ia berkaca tadi. Lalu tak lama panitia memanggil nama aurora, dan sekarang gilirannya untuk tampil.
"Oh ya, sekarang giliran kamu tuh." Eve tiba-tiba menunjuk panggung.
"Oh, iya! Wish me luck!" Aurora berdiri dengan sedikit gugup.
"Fighting! Semangat ya!" sahut Eve sambil tersenyum lebar.
Aurora naik ke panggung, lagu yang akan ia bawakan adalah "Tak Ingin Usai", rekomendasi dari temannya. Perasaan gugup sempat menguasainya, tapi dengan bantuan senior yang bermain band di belakangnya, Aurora berhasil menyelesaikan penampilannya meski merasa tidak sempurna. Penampilannya memang tidak sempurna, namun Aurora bangga bisa menyelesaikannya. Walaupun setelahnya ia membenci lagu itu.
Setelah acara selesai, Aurora dan Eve yang berada di belakang panggung berjalan bersama menuju kerumunan siswa baru yakni kumpulan teman yang tidak mewakili kelas untuk tampil atau sebagai penonton.
"Aurora, kita foto yuk!" ajak Eve dengan semangat.
"Ayo!" balas Aurora antusias.
"Eh, kamu punya Instagram nggak?" tanya Eve lagi.
"Punya kok," jawab Aurora.
"Apa namanya? Biar aku tag fotonya nanti," Eve tersenyum sambil mengeluarkan ponselnya.
Sempat bingung Eve.
Aku kirim fotonya di WhatsApp aja deh. Boleh scan QR kamu?" tanya Eve.
Menurutnya, lebih praktis memiliki nomor Aurora secara langsung. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah terhubung, tidak hanya di media sosial.
Aurora mengangguk dan menunjukkan QR code WhatsApp-nya. Saat Eve mengambil ponselnya, Aurora tanpa sengaja melihat casing ponsel Eve yang sama persis dengan miliknya, bedanya hanya di case aurora memiliki popsocket beruang dan Eve tidak.
"Eh, case kita sama!" seru Aurora, tertawa kecil.
Eve juga kaget. "Iya, beneran sama!" Mereka berdua tertawa bersama, merasa semakin akrab.
Aurora kemudian membuka WhatsApp Eve untuk menyimpan nomornya, dan tanpa sengaja melihat foto profilnya yaitu foto taehyung.
"Eve, kamu ARMY?" tanya Aurora heran.
"Iya, ARMY banget!" jawab Eve dengan mata berbinar.
"Aku juga ARMY!" Aurora langsung menunjukkan wallpaper ponselnya yang bergambar Jungkook, salah satu member BTS yang sangat terkenal di seluruh dunia.
Mereka tertawa lagi, seakan tak percaya betapa banyak kesamaan di antara mereka.
── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
Saat acara selesai, Aurora berjalan kembali menuju kelas. Di tengah perjalanan, dia bertemu Kireina di depan gedung aula.
"Aurora, lo keren banget tadi. Gue beneran terharu sama setiap lirik yang lo bawain," ucap Kireina dengan nada serius, seolah menghayati penampilan Aurora tadi.
Aurora tersenyum malu. "Ah, masa sih?"
"Iya bener, oh ya, tadi Antariksa videoin lo, loh!" Kireina menyenggol Aurora dengan senyuman menggoda.
Aurora berhenti sejenak, menatap Kireina dengan bingung.
"Hah? Serius? Nggak mungkin ah." jawabnya tak percaya.
"Iya beneran, dia ngarahin kamera hp-nya ke lo pas lo tampil!" Kireina tertawa kecil.
"Kebetulan aja kali," Aurora mencoba menepis perasaannya.
"Cieee~" goda Kireina sambil tersenyum penuh arti.
Aurora hanya menggeleng, tapi dalam hatinya, ada rasa hangat yang sulit diabaikan.
"Apakah rasa ini akan terus tumbuh, ataukah hanya aku yang merasa? Akankah suatu hari perasaanku terbalaskan, atau aku biarkan tetap bertanya dalam diam?"
Jangan berhenti di sini! Masih ada bab-bab penuh rahasia yang menanti!
![](https://img.wattpad.com/cover/380362230-288-k404392.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria : Fly to the moon
Teen FictionSelama tiga tahun, Aurora menyimpan rasa untuk Antariksa, teman sekelasnya yang penuh teka-teki. Selama 3 tahun Ia terus mengejar cinta yang tak pasti, bingung dengan perasaan Antariksa yang tak pernah jelas. Mungkin kisah mereka aneh, tapi bukankah...