Chapter 6

84 5 0
                                        

Selesai sekolah,mereka semua keluar dari gedung sekolah masing masing.

Saat berjalan di lorong, empat bocil satu kelas ketemu sama Changbin dan Jeongin.

Changbin dan Jeongin kaget plus nahan ketawa liat mukanya hyunjin.mukanya tuh udah merah banget gegara dipukul tiga kali,malah pipinya yang sebelah juga keliatan rada bengkak.

Yaudah sepanjang jalan dia nutupin mukanya pake tangan.

"Kak Minho..."panggil Felix
"Hai,udah semuanya kan?"Minho nanya ngeliat ke arah semua adiknya dan ngitungin mereka,mastiin nggak ada yang hilang.

"Satu...dua...tiga...em-lah?"saat hitungan keempat Minho kaget melihat mukanya Hyunjin

"Muka Hyunjin kenapa?"tanya Minho

Sama Seungmin diceritain dari awal.Minho yang ngedenger itu juga langsung ketawa,itung itung Hyunjin juga nggak bakalan menyombongkan diri lagi sebagai orang yang tampan walaupun emang iya.

Mereka semua lagi berdiri dekat pos satpam, tadinya mau nunggu dekat gerbang tapi nggak dikasih takutnya nanti malah ada yang mau culik mereka semua.

Padahal nggak bakal ada yang mau nyulik modelan bokem.

Saat lagi saling ngobrol ada seorang perempuan paruh baya yang deketin mereka di pos satpam.

Melihat wanita itu mereka semua langsung lari dan langsung meluk si wanita itu.

"Grandma..."Yap itu adalah grandma mereka yang mereka tunggu tunggu.

"Yaampun,cucu grandma....grandma kangen banget sama kalian"ucap wanita itu

Setelahnya mereka diajak masuk ke mobil yang didalamnya terdapat grandpa mereka.Mereka di bawa pulang ke rumah grandma dan grandpa mereka.

~~

Pemandangan rumah yang sudah lama tidak mereka lihat bahkan kunjungi.

Sebuah rumah mewah berwarna putih dan hitam sudah tak asing lagi baginya.Juga disekeliling mereka,halaman yang sangat luas dengan rerumputan hijau.

Mereka semua masuk untuk melanjutkan acara kangen kangenan di antara mereka.

Tapi Minho masih berdiri didepan rumah itu,dia masih melihat ke sekelilingnya.

"Minho,kenapa nggak masuk?"ucap grandpa nya sembari menepuk bahu sang cucu

"Nggak apa apa grandpa-"Minho menggantung kalimatnya
"Rumah ini nggak ada bedanya ya....tetap kayak dulu"ucap Minho

Sang kakek hanya tersenyum
"Begitulah grandma dan grandpa sudah nyaman sama kondisi rumahnya jadi tak mau diubah lagi."

Minho masuk ke dalam rumah,dan aroma vanilla masuk ke indra penciumannya.

Dia dibawa ke kamarnya oleh maid.Kamar yang ditempati Minho jika menginap disana,juga tak ada yang beda.

Kamar berwarna abu-abu itu terlihat sangat rapi dan bersih.Minho yakin kamar ini selalu dibersihkan walau tak ada yang menempati.

"Tuan muda saya permisi dulu ya,jika ada yang dibutuhkan panggil saya saja"tutur maid itu.minho hanya mengangguk saja.

Untuk barang barangnya,sudah lengkap semua ya.Chan memang sengaja menyuruh untuk meninggalkan beberapa pakaian dan barang anaknya,agar kalau menginap disana tidak repot bawa baju lagi.

Selesai untuk awal mula kedatangan mereka ke rumah grandma dan grandpa nya.Tenang masih ada tiga hari lagi untuk mereka tinggal disana.

Dan tentunya dengan tingkah tingkah mereka yang di luar ekspektasi.

Keluarga Papa Chan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang