Chapter 10

6 1 0
                                    

Sekarang mereka semua lagi di bandara mau jemput Chan.Ya setelah tiga hari mereka nggak ketemu sama papanya hari ini akhirnya mereka bakalan ketemu lagi sama papanya.

Mereka sih seneng banget ya ketemu papanya lagi,tapi nggak tau Chan nya gimana.Pasti antara seneng sama meratapi nasibnya yang akan kembali mengurus tujuh anak jahanam yang sayangnya anaknya kandungnya.

"Papa mana aunty,kok belum kelihatan?"tanya si bungsu

"Jeje sabar ya.... bentar lagi pesawat papanya Jeje nyampe kok"ucap Hannah

"Lah kok pesawat papanya Jeje?sejak kapan papa punya pesawat?kan papa waktu itu beli tiketnya?"

Sumpah ini Jeongin polosnya nyerempet goblok banget.

"Jeje maksud aunty pesawat yang papanya Jeje naikin bentar lagi nyampe"Hannah sabar kok

Jeongin ngangguk ngangguk sebagai jawaban.Setelah nanya gitu sama aunty nya balik lagi dia nempel sama Seungmin.

Saat lagi duduk di ruang tunggu ponsel Hannah berdering dan itu panggilan dari Chan.

"Halo..."

"Halo...Hannah dimana?"

"Diruang tunggu,kamu dimana?"Hannah pake aku-kamu karna ada mama sama papanya disebelah dia

"Aku baru nyampe bandara.Aku ke tempat kalian sekarang.....tunggu ya"

"Oke"

Telpon dimatikan

"Hannah,Chan dimana?"tanya mamanya

"Kak Chan baru nyampe katanya mau datang ke sini.Kita disuruh nunggu aja"mama sama papanya ngangguk

"Boys,papa kalian udah nyampe,kita tunggu disini ya"

Mendengar itu mereka langsung kegirangan.Hannah grandma dan grandpanya mengira mereka kesenengen karna mau ketemu sama papanya.

Yang padahal dalam hati mereka kesenangan karna pengen nagih semua oleh oleh titipan mereka.

Memang agak lain anak anak ini.

"HANNAH!!"Hannah noleh ke arah suara yang manggil namanya.

Keliatan Chan lagi ngelambain tangan dan dibalas sama hannah.chan sedikit berlari mendekati keluarganya.

Sementara di belakangnya ada asistennya yang ketinggalan jauh sama langkah Chan.

Dia sibuk banget megang dua koper sama tiga tas.Dan tentu saja itu milik Chan semua.Kalau punya asistennya Chan dia cuman bawa satu koper doang.

"Papa!!"Chan jongkok di depan anaknya memeluk mereka semua.

Jujur dia kangen banget sama printilannya yang suka bikin rusuh.
Begitu juga sama mereka yang sebenarnya juga kangen sama papanya tapi ketutup gengsi.

Turunan bapaknya banget sih ini.

"Kalian gimana nggak ada papa.Nggak ngerepotin grandma grandpa sama aunty kan?"

Mereka liat liatan sebentar...

"Ada sih pa....kita sempet berantem waktu itu,ada tetangga yang komplen karna suara kami kuat banget,terus aunty Hannah nggak bisa tidur karna suara kami.Tapi akhirnya grandma sama grandpa bikin kami jadi baikan lagi"jelas Changbin

Chan melongok dengerin penjelasan anaknya.nggak enak banget dia tuh sama ortu dan adiknya

"Mama papa,maafin mereka ya udah ngerepotin kalian"

"It's okay Chan,namanya anak anak"

Chan beralih liat ke Hannah

"Hannah sorry ya..."dia ngucapin hal yang sama ke adiknya

"It's okay kak"

Sekarang Chan alihkan pandangan ke anak anaknya.

"Lain kali jangan gitu lagi ya....kasian grandma.... grandpa....sama aunty.."

Mereka mengangguk dan berjalan ke arah tiga orang dibelakang Chan.Ternyata mereka melakukan hal yang sama kayak Chan.

"Sorry ya grandma, grandpa,aunty..."Changbin

"Kita nggak sengaja kayak gitu"Hyunjin

Tiga orang dewasa itu tersenyum

"Hey nggak apa apa boys,aunty malah seneng banget.Karna kalian rumah jadi rame.Biasanya sepi karna kalian jarang main ke sana"ucap Hannah

"Iya Chan sering seringlah bawa mereka main kerumah.Kita kan juga pengen ngerasain main sama cucu"

Chan senyum sendu

"Iya pa,Chan bakalan sisihkan waktu untuk main ke rumah papa sama mama"

Kita biarkan saja mereka saling kangen kangenan di bandara.

Banyak sih yang ngeliatin,tapi mereka nggak peduli.Namanya juga kangen sama keluarga sendiri nggak masalah kan....

Keluarga Papa Chan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang