Chapter 11

3 1 0
                                    

Sekarang sudah pukul setengah sepuluh malam,tapi anaknya Chan belum pada tidur.

Harusnya mereka udah tidur dari jam 9 tadi,tapi berhubung channya sendiri udah tidur dikamarnya.Jadi mereka diam diam pergi ke ruang bioskop dan nonton.

Hyunjin ngasih tantangan sama semua saudaranya untuk nonton film horor.Yang ketakutan bakalan traktir yang nonton nya biasa aja.

Yaudah karena emang dasarnya mereka ambis banget anaknya,jadi mereka nerima.

Hyunjin yang milih film horor yang mau ditonton.Sebenarnya Hyunjin ini juga takut tapi sok sok an berani.

"Kalian dah siap?"tanya Hyunjin

Mereka mengangguk.Hyunjin berjalan ke sofa dan duduk di sebelah Seungmin.Karna bahu Seungmin itu tipe yang lebar jadi menurut Hyunjin nanti dia bakalan pura pura senderan di sofa biar terhalang bahunya Seungmin.

Licik bener nih anak.

Film sudah dimulai,masing masing dari mereka menonton dengan ekspresi yang beda beda.

Ada yang Jisung Felix dan Changbin yang udah siap siap megang bantal buat nutupin muka, Jeongin yang dari tadi meluk lengan Seungmin.Dan Hyunjin Seungmin dan Minho yang nonton dengan ekspresi datar.

Kalau Seungmin sama Minho beneran nggak ngerasa takut,tapi kalau Hyunjin pura pura doang, padahal dari tadi jantungnya hampir copot.

Lalu tiba tiba....

AAAAAA!!!!

muncul jumpscare,mereka semua auto teriak kecuali dua orang yang berani.Felix Jisung dan Changbin ngeringkuk sambil nutupin muka mereka pakai bantal

Jeongin bukan lagi cuman meluk lengan Seungmin tapi udah meluk badannya Seungmin,dia nyembunyiin mukanya di bahu Seungmin.

Lalu si Hyunjin?oh jelas dia sebenarnya mau teriak,tapi dia sengaja gigit bantal biar nggak kelepasan sambil mejemin mata.

"Gila, serem amat..."ucap Changbin

"Iya, jantung jiji rasanya mau copot"Jisung

"Baru segini doang udah takut,lemah kalian"setelah Hyunjin ngomong gitu,tiba tiba mereka denger ada suara langkah kaki di belakang mereka.

"Kalian denger langkah kaki nggak?"ucap Minho berbisik

"Iya kak"balas Seungmin

"A...apaan sih.Mau nakut nakutin aku ya...nggak bakal bisa"

Sebuah tangan memegang bahu Hyunjin.Hyunjin sebenarnya deg degan tapi dia masih positive thinking.

"Siapa nih yang megang bahu aku?"ucap Hyunjin yang ngira itu tangan saudaranya.

"Nggak ada kok"Felix mengangkat dua tangannya membuktikan kepada Hyunjin.

Diikuti dengan saudaranya yang lain juga mengangkat tangannya.

"Ih, jangan bercanda."

"Nggak ada yang bercanda..."

"Te... terus....i....ini....ta... tangan...siapa?"Hyunjin memberanikan diri untuk noleh ke belakang,dan....

"AAAAAA!!!! TOLOOOONG!!!"

Hyunjin langsung berdiri dari duduknya.

Mereka semua disana ngeliat siluet hitam tinggi besar di depan mereka.

Minho ngambil sapu yang ada di pojok ruangan.

"Siapa kamu!?"ucap Minho berani sambil nyodorin sapunya.

Tidak ada jawaban,saat Minho mau mukul siluet itu, terdengar suara orang yang mereka kenal.

Lampu dinyalakan ternyata itu adalah papa mereka yang terbangun mendengar teriakan mereka tadi.

Di dalam ruang bioskop itu Chan sedikit memarahi anak anaknya.

"Kenapa jam segini nggak tidur?"

Mereka semua nunduk dengerin Chan.Dalam hari mereka masing masing merutuki Hyunjin yang udah bikin mereka di omelin gini.

"Sorry papa..."mereka kompak berucap.

Chan yang dasarnya udah nggak ada tenaga buat marah marah lagi,milih buat maafin anaknya.

Mereka semua naik ke atas menuju kamar masing masing.Tapi saat Chan ingin masuk ke kamarnya bajunya ditarik oleh si bungsu.

"Papa kita semua boleh tidur bareng papa?kita takut pa..."ucap Jeongin.

Chan nggak tega ngeliat muka mereka semua yang udah melas,jadi yaudah dia bolehin anak anaknya tidur di kamarnya.

Chan ambil kasur cadangan dan dia bentang di samping kasurnya.Karna kalau cuman pakai kasurnya doang nggak akan muat buat nampung 8 orang.

Mereka semua berbaring.Chan jujur gemas ngeliat anak anaknya tidur satu kasur gini.

Dan dia juga jadi ngerasa nggak kesepian karna ada anak anaknya tidur bareng dia.

Have a nice dream kalian semua~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keluarga Papa Chan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang