mereka pun sampai dirumah sakit
"sus! suster!" aran memanggil suster
"sus!, tolong anak saya!" ucap gracio
"baik pak, tolong dinaikkan, kami akan membawanya ke ugd" ucap suster itu
gracio dan aran pun mengangkat zean, lalu zean dibawa oleh suster tersebut
"pak, bapak mohon tunggu disini ya" ucap suster itu
"tapi saya mau tau keadaan anak saya sus!" ucap gracio
"tidak bisa sekarang pak, karena pasien harus diperiksa dulu, mohon maaf ya, bapak dan yang lainnya tunggu dulu disini" ucap suster
"maaf pak, bapak yang tenang dulu, saya yakin kok zean ga akan kenapa2" ucap aran menenangkan cio
"makasih ran kamu sudah bantu keluarga saya"ucap gracio
"tapi bagaimana kamu bisa tau zean ada disana?" tanya gracio
"aldo yang ajak yah!" ucap aldo ketika ia baru sampai dengan chika dan nachia
"loh kok bisa?" tanya cio
"ceritanya panjang pak, biar saya jelaskan saja" ucap aran, lalu ia menceritakan kejadiannya dari awal ia membantu aldo yang sedang dikroyok
"makasih ran!, kamu sampai ikutan babak belur buat bantuin anak2 saya" ucap gracio
"gapapa pak memang seharusnya kita saling bantu, mungkin itu belum ada apa2 nya dibanding keluarga bapak yang sudah banyak membantu saya" ucap aran
"gracio!" teriak shani ketika sampai dirumah sakit bersama aya dan pucho
"shani?" gracio terkejut melihat shani berlari sambil menangis kearahnya
"cio!, mana zean! hiks mana anak aku! zean gapapa kan? hiks hiks" ucap shani panik sambil menangis
"hei, tenang dulu ya, zean lagi diperiksa didalam, kita berdoa aja ya semoga zean ga kenapa2" ucap cio
"mamii hiks hiks" tangis chika pecah saat ia memeluk maminya
"mii zean mi hiks hiks, aku gamau kehilangan zean!" ucap chika sambil menangis
"jangan ngomong gitu dong, kita harus berdoa supaya zean baik2 aja" ucap mami aya sambil menghapus air mata chika
sedangkan nachia ia juga sedang menangis namun ia berbeda ia menangis tanpa suara, air matanya terus bercucuran didalam dekapan pucho namun sama sekali tak mengeluarkan suara
ceklek
"permisi?" ucap dokter
"gimana keadaan anak saya dok?" tanya cio
"keadaan anak bapak baik2 saja, hanya luka2 lebam biasa tapi sepertinya kepalanya sedikit terkena benturan atau apa, yang menyebabkan bliau pingsan, tapi ini cuman pingsan biasa kok, nanti kalau sudah pulih pasien pasti akan bangun" ucap dokter
"syukurlah" ucap gracio lalu memeluk shani
"terimakasih tuhan sudah memberi keselamatan kepada anak hamba" batin shani didalam pelukan cio
"untunglah lo gapapa bang" gumam aldo
"zee semoga yang dibilang dokter tadi beneran, aku gamau kehilangan kamu zee" batin chika
"syukurlah, tapi udah gue duga lo gaakan kenapa2" batin aran
"kita boleh masuk ga dok?" tanya shani
"boleh tapi hanya 2 orang dulu ya, agar tidak terlalu berisik" ucap dokter