20

480 61 1
                                    

skipp keesokan harinya, semua orang dirumah aya dan pucho pun sudah bangun kecuali zeechik ya

"oma oma" panggil nachia

"iya kenapa sayang?" sahut mami aya

"ayah sama bunda ko belum bangun ya? ini kan udah mau siang oma" ucap nachia

"eh, mungkin mereka kecapean sayang" ucap mami aya

"kecapean ngapain oma?, kan cuman tidur oma emangnya mereka lari2an ya dikamar?" ucap nachia yang tentu saja membuat mami aya bingung untuk menjawab

"mereka kan cape sayang, setelah acara pernikahan nya" sahut papi pucho yang secara tak langsung menyelamatkan mami aya dari pertanyaan maut nachia

"iya ya opa? aku liat juga bunda kelihatan capek pas berdiri menyambut para tamu" ucap nachia

"naa itu kamu tau, pinter deh cucu opa" ucap pucho

"ayo makan dulu makanan sudah siap" ucap mami aya setelah menata makanan dimeja makan

"ayo kita makan, cucu opa harus makan yang banyak supaya cepat besar" ucap pucho sambil mengelus kepala nachia

"ayo opaa" semangat nachia ( nachia tidak bersekolah karena ia masih cuti setelah acara pernikahan bundanya)

lalu tak lama kemudian pasutri pun turun dengan chika yang digendong oleh zean, zean brutal banget berarti ya sampe digendong chikanya, pdhal chika sbelum2nya juga pernah sama tian hehe

"selamat pagi" ucap zean sambil menurunkan chika dikursi meja makan

"bunda kenapa digendong yah? bunda sakit?" tanya nachia

"eh ee i-iya bunda kamu tadi jatoh kepleset dikamar mandi, jadi kakinya sakit makanya ayah gendong" ucap zean sedangkan aya dan pucho sedang menahan tawa, chika pun menahan malu sampai mukanya memerah

"udah2 ayo duduk makan dulu" ucap aya
-
-

"aku sudah selesai, ayah bunda oma opa, aku mau buat tugas aku dulu ya" ucap nachia

"mau bunda bantu ga?" tanya chika

"gausah bunda, bunda makan aja dulu, bunda juga lagi sakit, aku bisa sendiri kok kan aku sudah besar hehe" ucap nachia

"udah besar aja anak ayah" ucap zean sambil mengelus kepala nachia

"yaudah nanti oma yang bantu ya setelah oma beres2 dapur" ucap mami aya

nachia hanya mengangguk dan tersenyum lalu ia berlari menuju kamar omanya

"jangan lari2 nachia" teriak chika

"udah gede aja ya dia" ucap mami aya

"iya ya jadi sedih dia udah bukan bayi aku lagi" ucap chika

"makanya bikin lagi dong, masa nachianya disuruh kecil mulu" ucap papi pucho

"apasi papi" ketus chika

"gimana zean? udah prosesnya?" tanya pucho

"on proses pi" sahut zean lalu mereka ber tos

"dih punya suami sama bokap sama2 freak"ketus chika

"udah2 sana dulu mami mau beres2 dulu" ucap mami aya

"aku bantu ya mi" ucap chika

"gausah chik, kamu mana bisa jalan itu mu kan masih sakit habis digempur zean" ucap mami aya

chika hanya bengong melotot mendengarkan ucapan maminya

"ko mami bisa tau ya" batin chika

"gara2 kamu nih" bisik chika ke zean

Mengubah takdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang