Bab 8

846 103 6
                                    

Siang itu di kampus Zean terlihat sangat uring-uringan. Aldo yang baru saja datang melihat tingkah Zean jadi ikut bingung, apalagi ketiga temannya membiarkan tingkah Zean yang sedang menendang-nendang pohon di depannya.

"Si Zoy kenapa Toy?" Tanya Aldo duduk di sebelah Tian.

"Semalem pas kita makan, gak sengaja ketemu Maeng jalan ma cowok laen, mereka berantem," kata Tian menjelaskan alasan kenapa Zean sejak tadi emosi.

"Gue ngerasa familiar sama cowo yang diajak Maeng, tapi gue gak inget itu siapa," kata Justin.

"Guys, tuh Marshanya dateng," kata Daniel menunjuk Marsha pacar Zean yang dateng bersama Indah.

"Zean masih ngambek?" Tanya Indah mendatangi Daniel. Keempatnya mengangguk bersamaan.

Mereka berlima hanya memandangi pertikaian dan adu mulut antara Zean dan Marsha di hadapan mereka. Tidak ada satu pun yang mau ikut campur.

"Eh gue cabut ya, Muthe minta jemput," kata Tian melangkah pergi. Hal tidak biasa melihat Tian meninggalkan Zean.

"Gue juga balik deh, kelas siang batal kan?" Kata Justin mengkonfirmasi pada Daniel yang hanya di jawab anggukan.

"Do, ini bakal lama, lu mau disini?" Tanya Daniel.

"Gue ke kelas aja deh," saut Aldo beranjak dari sana, Indah dan Daniel juga pergi dari sana meninggalkan sejoli itu menyelesaikan masalahnya.

Kelas Aldo hampir dimulai, Tian baru saja berlari memasuki kelas. Sementara Zean sama sekali belum nampak batang hidungnya. Aldo dan Tian berusaha menghubungi Zean namun gagal dan akhirnya meminta bantuan Justin dan Daniel untuk mencari Zean.

Hingga jam kuliah bubar Zean belum ada kabar. Aldo, Tian dan yang lain janjian bertemu di basecamp bawah pohon mereka.

"Kata Indah, Marsha bilang mereka tadi pisah disini," saut Daniel yang datang bersama Justin.

"Duh kampret kemana lagi tu anak," kata Tian mulai kesal.

"Dirumahnya ada?" Tanya Aldo. Daniel menggeleng.

"Di sekitaran kampus juga gak ada?" Tanya Tian.

"Gue bahkan nyusurin jalan buat nyari Zean tapi gak ketemu," kata Justin.

"Gue takut dia bunuh diri aja sih," saut Tian.

"HEH!" Protes yang lain.

"Dah mau malem nih, mau nyari kemana lagi?" Tanya Daniel sambil memandang langit yang mulai berubah gelap.

"Ck, ya udah kita muter bareng di kampus, terus nyusurin jalan ampe rumahnya kalo gak ada kita balik dulu besok kita cari lagi," kata Aldo. Yang lain langsung mengiyakan dan merekapun beranjak pergi.

Kampus, dan sekitarnya, pertokoan, bahkan mall tempat mereka biasa nongkrong sudah di cari dan mereka tidak menemukan Zean. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke rumah/kos masing-masing.

Baru saja Aldo tiba di kosnya, pria berjas rapi menghentikannya. Aldo tampak kesal dan malas menghadapi orang tersebut.

"Mau apalagi lu sampe datengin gue kesini?!" Sergah Aldo.

"Saya tau dimana temen mas Aldo, tadi siang dia nyamperin selingkuhan pacarnya, dan abis di pukulin, dia udah kami bawa ke RS," kata orang itu.

"Anjrit! Anter gue sekarang!" Kata aldo emosi. Dirinya segera pergi bersama pria itu.

Sesampainya di RS Zean sudah diobati dan sedang beristirahat. Para anggota yang menemani Zean beserta pria berjas yang menemui Aldo segera pergi dari sana setelah Aldo datang.

"Zoy, lu gak papa?" Tanya Aldo.

"Do... itu bener lu Do?" Zean tidak bisa melihat jelas karena kedua area matanya lebam.

"Iya Zoy ini gue Aldo, lu ngapain sih nekat banget!" Kata Aldo.

"Do, jangan bilang siapa-siapa, ini salah gue, gue gak mau ini jadi panjang," kata Zean.

"Dah lu sekarang istirahat aja," kata Aldo. Dirinya kemudian menghubungi yang lain mengabari kondisi Zean. Aldo juga meminta mereka tidak usah reaktif dan besok saja menemui Zean.

**************************************

Happy reading

Cerita AldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang