Aldo sedang memainkan hpnya di malam itu. Dirinya mulai merasa bosan dengan sepi yang ada di sekitarnya. Akhirnya dirinya memilih menghubungi Tian dan mengatakan akan menyusul. Tian segera mengirimkan lokasi mereka.
Saat dirinya menuruni tangga tanpa sengaja dirinya bertubrukan dengan salah seorang penghuni kos. Gadis manis dengan senyum semanis karamel yang nampak beberapa tahun lebih muda darinya.
"Maap kak gak liat," kata gadis tersebut membenarkan kacamatnya dan membungkuk.
"Sori-sori, gue yang salah, nih makanan lu," kata Aldo mengambil bungkusan makanan gadis tersebut.
"Kakak, penghuni kos ini juga?" Tanya gadis itu.
"Iya, kenapa?" Tanya Aldo tidak jadi meneruskan perjalanannya.
"Hmm, gak papa kak, salam kenal, saya Freya, di kamar 207," jawab gadis tersebut.
"Hai, gue Aldo, kamar gue diseberang kamar lu, 202, gue duluan ya buru-buru," kata Aldo melanjutkan perjalanannya.
Dirinya segera menyambangi Tian dan gengnya yang berada di sebuah cafe yang lebih mirip sebuah club house. Aldo berusaha mencari para teman barunya diantara kerumunan padat ini. Hingga akhirnya menemukan Tian and Friends di pojok ruangan.
"Nyampe juga," kata Tian menyalami Aldo.
"Welcome bro, enjoy," saut Zean menyerahkan sebotol bir ke Aldo.
Mereka berlima asik menikmati malam panjang disana. Live music yang tersaji dan minuman yang ada di atas meja mereka menjadi pelengkap indahnya malam itu.
"Hai guys!" Tiba-tiba seorang wanita cantik manis datang menyapa mereka.
"Oi babe," kata Justin merangkul wanita itu.
"Hai La, ma sapa lu?" Tanya Daniel.
"Sendirian aja, yang lain mana mau diajak," kata gadis itu tertawa.
"Do, kenalin cewe gue, Olla," kata Justin mengenalkan Olla pada Aldo.
"Aldo," kata Aldo menyalami Olla.
Malam makin tinggi, kerumunan makin ramai, Justin dan Olla tampak makin hot satu dengan yang lain. Akhirnya Zean mengajak yang lain bubar.
Saat akan berjalan menuju keluar Tian yang sudah mabuk tidak sengaja menabrak orang lain. Hampir terjadi kegaduhan, untung Daniel dan Aldo yang masih fresh bisa menengahi 4 orang mabuk yang hampir baku hantam.
"Bro lu naik apa?" Tanya Daniel pada Aldo.
"Bawa motor bro,"kata Aldo membantu Daniel memasukan Zean dan Tian yang mabuk ke dalam mobil Daniel.
"Oke ati-ati ya, Tin lu ma Olla apa gue?" Tanya Daniel pada Justin yang daritadi tidak melepaskan bibir Olla.
"Ma Olla lah," jawab Justin nyengir.
Merekapun berpisah disana. Saat akan pergi dengan motornya Aldo di cegat beberapa pria. Ternyata itu adalah gerombolan pria yang bertabrakan dengan Tian.
"Lu yang belain cowo tadi ya!" Kata si pemuda yang bertabrakan dengan Tian. Wajahnya jelas tampak setengah sadar.
"Siap bang, saya minta maaf bang, tadi gak sengaja temen saya," kata Aldo menangkupkan kedua tangannya meminta maaf.
"Lain kali kalo jalan ati-ati lu, jangan songong lu," kata pemuda itu lagi.
"Siap bang, makasih bang diingatkan," kata Aldo menyalami pemuda tersebut. Pemuda itu akhirnya beranjak pergi, dan salah seorang temannya mendatangi Aldo.
"Sori ya, temen gue kalo mabok gitu emang," kata temannya menjulurkan tangannya.
"Gue Mando," Sapa pemuda itu.
"Gue Aldo, santai bro namanya juga mabok, gue duluan ya," kata Aldo sekalian pamit dari sana.
Mando merasa familiar dengan wajah Aldo, namun karena hanya pertemuan singkat dan belum bertanya, akhirnya pikiran Mando berlalu begitu saja.
Saat dirinya menuju kamarnya dirinya terkaget dengan Freya, tetangga depan kosnya yang masih duduk di depan kamarnya dengan wajah terlihat khawatir.
"Lu ngapain Fre? Dah jam 1 lho ini," kata Aldo melihat jam nya.
"Kakak ku belom pulang kak," ucap Freya dengan wajah khawatir.
"Hoo, lu tinggal berdua kakak lu, kakak lu kerja?" Tanya Aldo lagi.
"Kuliah kak, tadi katanya sih ketemu temen-temennya, tapi gak tau gak bisa di hubungin dari tadi, aku khawatir kak,"kata Freya nampak bingung dan khawatir.
"Lu tau kakak lu kemana?" Tanya Aldo, namun Freya hanya menggeleng tidak tahu.
"Sama sekali gak bilang kemana?" Tanya Aldo, Freya mengangguk dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Woi bro bantuin dong, ni cewe berat!" Tiba-tiba suara seorang pria di belakang Aldo, membuatnya dan Freya menoleh.
"Kak Chika!" Ucap Freya melihat wanita yang di bopong oleh pria itu.
Aldo buru-buru membantu si pria membopong kakak dari Freya. Mereka membawa Chika masuk kedalam kamarnya dan membaringkannya di atas kasur.
Freya jelas menangis melihat kondisi kakaknya, Aldo membawa sang pria keluar dari kamar Freya dan Chika.
"Itu kenapa?" Tanya Aldo setengah menarik sang pria.
"Weits santai bro, gue cuman taxi online disuruh nganter dia pulang, dia ma temen-temennya tadi mabok, terus temennya nyuruh gue nganter kesini, kamar lantai 2, gak ada omongan pake bonus pacar ngamuk nih," kata pria itu mengangkat tangannya. Akhirnya Aldo melepas sang pria.
"Sori bang, makasih ya," kata Aldo menjadi tidak enak.
"Gak papa, dah biasa gue kalo dapet order jam gini, pasti ya gini-gini, gue balik," kata si supir taxi online pergi.
Aldo mengetuk kembali kamar Freya. Freya membuka pintu dengan mata sembab. Aldo bingung harus apa, namun tiba-tiba Freya memeluknya dan menangis.
"Udah-udah, yang penting sekarang kakak lu dah pulang, baik-baik aja kan? Dah lu juga istirahat sana," kata Aldo reflek mengelus rambut Freya. Freya mengangguk dalam pelukan.
Perlahan Aldo melepas pelukan Freya. Freya langsung menutup pintu dengan wajah memerah. Aldo menghela nafas panjang dan kembali ke kamarnya. Ada aja kejadian hari ini, batinnya.
**************************************
Happy reading

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Aldo
FanfictionSebuah cerita tentang perjuangan seorang remaja meninggalkan masa lalunya. Dirinya memulai cerita baru di tempat baru untuk meninggalkan masa lalunya. Namun tidak semua orang membiarkannya hidup tenang. Hanya sebuah AU, cerita fiktif, semua nama kej...