Bab 13

726 93 2
                                    

Seperti janjinya, Aldo menjemput Ashel pagi itu. Saat dirinya datang Ashel sudah siap berangkat. Ashel nampak bahagia selama diperjalanan. Pelukan berkedok pegangan pada pinggang Aldo pun tak pernah lepas.

Motor Aldo berhenti di depan gedung kampus Ashel. Ashel masih bertahan memeluk Aldo beberapa saat sebelum melepasnya dan turun dari motornya.

"Makasih ya kak, kakak ada kuliah? Tar pulang aku tungguin ya," kata Ashel penuh senyum.

"Kuliah gue agak siang Shel, liat tar ya gue bisa nganter apa gak, gue balik dulu," kata Aldo. Ashel tiba-tiba menarik tangan Aldo dan mencium tangan Aldo bagai pamit pada suami.

Aldo hanya terbengong melihat yang dilakukan Ashel. Sementara Ashel langsung kabur setelah itu. Wajah memerah Ashel sempat sedikit terlihat oleh Aldo yang hanya tersenyum di balik helm nya.

Baru saja hendak pergi hpnya berbunyi, sebuah pesan singkat dari Olla yang memintanya datang ke bengkelnya sekarang. Aldo segera memacu motornya menuju bengkel milik Olla.

"Kenapa La?" Tanya Aldo saat masuk ruangan Olla. Dirinya terkejut melihat Justin disana.

"Tin, lu gak papa?" Tanya Aldo memeriksa kondisi Justin yang mengenaskan.

Justin tampak seperti sedang sakau, bajunya lusuh, badannya mulai mengurus. Dirinya seperti tidak punya tenaga lagi.

"Anak buah gue nemu dia tadi pagi didepan bengkel, kondisinya gini, tiap gue paksa ke dokter dia ngamuk, dia nyebut nama lu daritadi," kata Olla memandang Justin.

"Tin, ini gue Aldo," kata Aldo mengguncang badan lemah Justin.

"Do, Aldo... Do mereka nyari lu Do, lu gak bisa lari, hahahahaha!" Justin tertawa bagai joker.

"Gue takut Do," kata Olla mendekap dirinya sendiri.

"Kita bawa ke dokter aja yuk," kata Aldo mengangkat Justin.

Justin memberontak, namun tenaga Aldo membuat dia masih bisa mengangkat Justin yang sudah mulai lemas. Sepanjang jalan Justin meracau tentang Aldo yang akan diserang.

Aldo mengabari teman-temannya sementara mereka menunggu dokter memeriksa kondisi Justin.

"Do ini sebenernya ada apa sih, gak mungkin kan cuman gara-gara sepele mereka nyari lu sampe Justin begitu," kata Olla meminta penjelasan Aldo.

"Gue gak tau apa-apa La beneran," kata Aldo, wajah cemas Olla tidak bisa hilang selama kondisi Justin belum jelas.

"Ini semua gara-gara lu!" Tiba-tiba ibu Justin datang dan ngamuk pada Olla.

"Lu yang jerumusin anak gue jadi gini!" Teriak mamanya Justin tepat di depan wajah Olla. Membuat Olla yang sangar dan tegar akhirnya menangis juga.

Aldo berusaha membawa Olla menjauh namun ibu Justin terus mencecar Olla, beruntung Teman mereka yang lain datang dan membawa ibu Justin pergi menjauh.

"Sabar ya La, kita gak ada yang mau kejadian gini kok, kita paham posisi lu," kata Muthe menenangkan Olla. Indah hanya memeluk Olla yang masih menangis.

"Do, sini dulu," panggil Daniel yang sedang bersama Tian. Aldo menghampiri keduanya.

"Si Justin kenapa nyebut-nyebut nama lu terus?" Tanya Daniel.

"Gue gak tau bro," kata Aldo dengan wajah bingung.

"Lu ma Olla balik aja deh sebelom semuanya tambah panjang, nyokapnya Justin lagi di tenangin Zoya di dalem," kata Tian. Aldo hanya mengangguk dan pergi.

Aldo membawa Olla pergi dari sana, agar masalah tidak bertambah parah. Olla hanya diam selama di perjalanan. Aldo juga lebih banyak diam.

"La, lu tenangin diri dulu ya, biar gue yang nyari tau ini ada apa," kata Aldo. Olla hanya mengangguk dengan tatapan yang masih kosong. Saat ini mereka telah berada di ruangan Olla.

"Do!" Panggil Olla saat Aldo hendak keluar dari ruangannya. Aldo membalik badannya.

"Selametin Justin Do," hanya itu yang keluar dari mulut Olla sementara air matanya mulai menetes. Aldo mengangguk dan segera pergi dari sana.

**************************************

Happy reading

Cerita AldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang