Hari dimana Aldo memutuskan untuk menghilang lagi, adalah hari paling galau untuk Aldo. Dirinya sedih meninggalkan sekelumit cerita indah yang walau sesaat namun pernah dilewatinya bersama para sahabatnya.
Namun ada satu hal yang masih terus saja mengganggu dirinya. Seorang gadis kecil yang dia yakin itu bukan Freya, yang selalu hadir membawakan cookies buatannya untuk Aldo. Seorang penggemarnya sejak masih SD.
Aldo sejak tadi mengalami mimpi buruk. Dirinya belakangan ini dihantui mimpi yang selalu sama. Seorang gadis manis yang tertusuk pedang ayah Tian karena melindungi Aldo.
"ASHEEEL!" Tiba-tiba nama itu tersebut saat Aldo meloncat terbangun.
Gito berlari menuju kamar Aldo karena mendengar suara teriakan Aldo. Gito masuk dengan pedang terhunus di tangan kanan dan pistol di tangan kiri.
"Gue ngimpi bukan tawuran!" Kata Aldo yang sudah duduk dikasurnya saat Gito datang.
"Just in case mas," kata Gito menyimpakn kembali kedua senjatanya.
"To, lu kan selalu nemenin gue," kata Aldo berpindah duduk di tepi ranjangnya.
"Kenapa mas? Apa yang mengganggu?" Gito sepertinya bisa menerka arah pembicaraan. Gito memilih duduk disebelah Aldo.
"Siapa wanita yang dulu nyelamatin gue? Apa itu Ashel yang sama dengan yang gue temuin sekarang?" Tanya Aldo serius.
"Hmmm, non Ashel, dia cinta pertama dan terakhir mas, dia orang yang buat mas berenti dari dunia gelap ini, dia yang bikin mas punya trauma kayak sekarang," kata Gito. Aldo semakin penasaran.
"Ashel adek kelas mas dr SD, dia adalah gadis manis tetangga mas, yang pernah mas selamatin dari berandalan, semenjak itu dia akan terus ngikutin mas kemanapun mas pergi, termasuk saat kejadian," kata Gito.
"Apa mereka orang yang sama?" Tanya Aldo lagi.
"Ya, non Ashel awalnya juga gak percaya kalau itu mas, sampe kejadian di halte, cara mas menolong dia membuat non Ashel yakin itu mas, dia mencari mas bertahun-tahun, sampe takdir mempertemukan kalian," kata Gito. Aldo bengong mendengarkan cerita Gito.
"Dia adalah orang kedua yang menemukan saya di kampus setelah mas, dan itulah kehebatan non Ashel, dan dia langsung bertambah yakin kalau mas itu cintanya yang hilang," kata Gito lagi.
"Cookies?" Tanya Aldo.
"Kue favorit mas, apalagi kalau buatan non Ashel," kata Gito tersenyum lalu pergi meninggalkan Aldo.
Sore itu Ashel baru saja kembali dari kampusnya, sudah seminggu ini Aldo tidak berhubungan dengannya. Dirinya khawatir akan hilangnya Aldo dari hidupnya lagi.
"Gue gak kemana-mana? Gue kangen cookies lu," kata Aldo yang bertengger di motornya di depan pagar rumah Ashel.
"Aldo!" Ashel langsung berlari memeluk Aldo.
"Makasih ya gak berenti mencari gue, makasih ya udah sabar ma gue," kata Aldo.
"Do, udah inget?" Tanya Ashel menangkup kedua pipi Aldo dengan wajah tidak percaya. Aldo hanya tersenyum dan mengangguk.
"Aku gak akan kemana-mana kalau tanpa kamu, selalu disini ya temani aku," kata Aldo mengecup kening Ashel.
Ashel langsung naik ke atas motor Aldo. Keduanya langsung pergi dari sana. Menghilang di balik indahnya sunset. Tuhan telah menakdirkan mereka bersama. Apapun rintangannya tidak ada yang dapat melawan takdir Tuhan.
*******************************************************EnD*****************
Happy reading
Thanx
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Aldo
FanfictionSebuah cerita tentang perjuangan seorang remaja meninggalkan masa lalunya. Dirinya memulai cerita baru di tempat baru untuk meninggalkan masa lalunya. Namun tidak semua orang membiarkannya hidup tenang. Hanya sebuah AU, cerita fiktif, semua nama kej...