Collections of prompt that might be upload soon or later, all the ideas might be from hailjiminjeong only or ayangie would be filled up the idea.
Only for WINRINA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taker : Oneshoot.
.
.
.
Oneshoot.
CW : hybrid!au and caretaker, doggy style, creampie, oral sex, choking, degrading kinky or sexual innuendo, etc etc.
.
.
.
Request by youngkoo.
…
Taker Oneshoot.
…
MENJADI orang bekerja untuk mendedikasikan hidupnya sebagai caretaker seorang(?) hybrid kadang membuat sosok Miles sedikit kesulitan.
Bukan karna hybrid yang ia jaga tak bisa bicara.
Hanya saja.
Miles tak mengerti kenapa sosok dari setengah macan tutul dan setengah manusia ini suka sekali bertransformasi tanpa adanya pemberitahuan, detik pertama jadi sosok menyeramkan dengan badan macan tutul.
Dan kemudian, berubah jadi wanita cantik yang seksi karna seluruh lekuk tubuhnya sesuai pada porsi yang pas.
Yang membuatnya kesulitan juga..
Ketzia—sosok hybrid yang ia jaga itu terlalu apa ya?
Vulgar mungkin tidak, tapi sedikit, ah. Bukan sedikit! Miles menolak kalau Ketzia sedikit senang menggodanya.
Sosok satu itu terlalu banyak menggodanya bahkan sampai membuatnya kesal (atau mungkin berakhiran dengan selangkangan yang mengembung) akibat apa yang dilakukan oleh si hybrid.
Itu membuatnya sakit kepala, sungguh!
Tapi Miles tak bisa menyerah begitu saja karna perusahaan yang memintanya jadi caretaker untuk Ketzia ini sudah membayarnya banyak.
Bahkan, sampai puluhan juta dollar untuk senantiasa bisa menjaga juga mengobservasi sang hybrid.
“Semua demi cuan!”
Ungkap Miles macam mantra saat dirinya hendak berangkat kerja itu.
Dirinya tak tinggal satu ruangan atau wilayah dengan Ketzia, ada peraturan terlarangnya bagi pekerja tidur bersebelahan bersama hybrid.
Jika dilanggar, mereka bisa dihukum berat.
Miles menatap wajahnya sendiri dengan ekspresi biasa saja; tak mengagumi diri sendiri atau memuja.
Ia pikir wajahnya standar.
Yang rupawan malah para hybrid yang harus diurus oleh beberapa caretaker atau orang yang bekerja dipusat penelitian tersebut, “Gapapa, seenggaknya tabungan gue banyak.” Gumannya pelan sebab ingat kalau dirinya masih sendiri.
Lagipula, apa untungnya berkencan jika dirinya saja tak punya waktu luang untuk mencari teman baru?
Pekerjaan dengan title satu ini tentu saja membuat hidupnya seperti dalam sangkar burung, karna hanya akan mengalami pertemuan yang itu-itu saja, bisa dapat libur pun ia bisa bersyukur.
Beep. Beep.
Suara alarmnya itu membuat Miles beralih dan meraih ponselnya.
Ia lantas bergegas untuk pergi ke tempatnya bekerja, atau Ketzia akan mulai menjahili banyak hybrid lainnya karna bosan menunggunya.
Oh, ia takkan biarkan itu terjadi.
…
Taker, Oneshoot.
…
“Kenapa lama? Kan, jadinya aku jatuh dari perosotan?”
Suara yang terdengar merengek itu membuat Miles mendongak, padahal tengah bersimpuh didepan sosok yang kiranya mengenakan top bermotif ala macan tutul dan short pants yang dilapisi stocking warna gelap ini mencebikan bibirnya kesal.
Miles sendiri menghela nafas, “Kan kemarin udah dibilang aku agak telat, Kez,”
Ketzia melipat kedua tangannya didada seraya mendelik.
“Hump.”
Tuhkan, kata Miles dalam hati tapi agaknya ia susah untuk memberikan argumen sebab sosok satu ini tampak begitu menggemaskan, “Ini ‘kan juga aku obatin, Kez,”
“Aku tadi sendirian lho, Miles, sendirian!”
Ungkapnya layaknya bocah berusia 6 tahun kepada sang orang tua.
Membuat Miles mau tak mau mengulum senyuman gemas, “Iya, iya, nanti aku bikin eskrim deh?” Bujuknya.
Tanpa menunggu lama, ekspresi sang hybrid ini berubah cepat jadi begitu cerah dan binar matanya juga sangat senang karna diimingi eskrim.
“Bener?”
Kepalanya Miles terangguk kecil, “Iya, tapi stockingnya lepas dulu kita obatin lukamu ini. Ya? Baru dapat eskrim, gimana?”
