ERINE: 18 [Kekerasan]⚠️

1K 179 23
                                    

~o0o~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~o0o~

Setelah mendapat kabar dari Erine, Regie segera berlari keluar dari kelas
menuju ruang UKS. Beberapa murid yang berlalu-lalang di lorong koridor, menatap bingung kearah Regie yang tengah berlari tergesa-gesa.

Ada apa dengan Regie (?) mungkin itu yang tengah mereka pikirkan. Setiba di depan pintu, ia buka, pandangan Regie langsung menyapu seluruh ruangan dan mendapati Erine, terduduk sembari memeluk tubuh lemah Oline yang terbaring. Ia mendekat.

"Apa yang terjadi, Rine? Kenapa Oline
bisa kayak gini?" Tanya Regie, berjongkok menatap keadaan Oline.

"Nanti gua jelasin semuanya ya, Gie.
Sekarang kita bawa Oline kerumah sakit dulu... gue takut banget terjadi
sesuatu sama dia." Regie mengangguk
dan segera membopong tubuh Oline.

Erine mengikuti dari belakang namun
langkahnya malah dihadang oleh Michie dan pasukan gengnya, Erine menghela nafas kasar. Mengapa di situasi seperti ini, mereka harus datang diwaktu yang tidak tepat.

"Mau apa kak? Maaf, aku lagi ngga punya banyak waktu. Aku lagi buru- buru banget." Tutur Erine dengan wajah cemas, Michie mendekat, menatap Erine dengan senyum sinis.
Untung saja saat ini lorong ruang UKS sepi, menjadikan kesempatan Michie untuk bebas melakukan apapun kepada Erine.

"Mau kemana sih? Gue mau ngomong
sesuatu sama, lo. Ayo ikut gue," Michie menarik lengan Erine, namun detik berikutnya Erine langsung menghempas kasar. Michie nampak kesal, lalu mendorong bahu Erine dengan kencang.

"Berani banget lo sekarang sama gue!" Ucapnya dengan nada tinggi, dipadu dengan sorot matanya yang tajam.

Michie mengintruksikan Alya dan Gendis untuk menahan kedua tangan
Erine, lalu ia berjalan lagi mendekat kearah Erine, sorot matanya tajam seperti ingin menerkam Erine. "Kak, aku mohon, tolong biarkan aku pergi.
Aku lagi buru-buru banget sekarang."

Michie berdecih sinis, tangan kanan itu terulur, mencengkram rahang Erine kuat. "Gue nggak perduli lo lagi buru-buru atau engga. Urusan gue kali ini, jauh lebih penting daripada masalah lo, jadi jangan sok sibuk di depan gue, jalang!" Balas Michie, mendorong wajah Erine ke samping. Hati Erine bagai tertusuk ribuan jarum yang begitu tajam saat kakak kelasnya itu, menyebut dirinya dengan sebutan 'jalang'.

"Mau apa lagi sih, kak? Masih belum puas dengan perlakuan kakak ke aku waktu itu? Sekarang kakak dateng ke aku, karna mau bawa aku ke cowok itu lagi kan! Kakak mau jual tubuh aku dan menikmati uang itu dengan mengorbankan penderitaan yang aku alami, hidup aku sekarang hancur kak... gara-gara kakak, aku sama Oline jadi berantem" Erine menghela nafas panjang, mencoba untuk mengendalikan emosinya saat ini.

Michie menoyor kepala Erine kesamping, merasa marah karena ucapan Erine yang meninggi padanya. Belum sempat melanjutkan perlakuan kasarnya pada Erine, Delynn muncul dari belakang, yang membuat Michie terpaksa menghentikan aksinya. Delynn berlari kecil menghampiri Erine. Namun, Erine mengambil kelengahan kakak kelasnya itu untuk kabur menemui Regie yang sudah pasti lagi menunggunya di parkiran.











Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beauty Girl🔞 [ORINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang