Keesokan paginya, sinar matahari masuk melalui celah-celah tirai kamar Gracie, membangunkannya perlahan. Ia membuka matanya dan melihat ponselnya masih di samping, dengan panggilan video dari ayahnya yang telah terputus. Gracie tersenyum tipis, mengingat momen semalam.
Delynn yang tertidur di sampingnya mulai bergerak, matanya perlahan terbuka. Gracie menyapa lembut, "Pagi, Dede. Udah enakan belum?"
Delynn mengangguk pelan, tapi matanya masih terlihat sembab. "Iya, Kak... cuma mimpi buruk aja semalam," jawabnya lirih.
Gracie mengusap kepala adiknya, mencoba menenangkan. "Dede inget apa dari mimpinya?"
Delynn menggigit bibir, tampak ragu-ragu. "Aku mimpi... Mama marah sama aku... katanya aku nakal."
Gracie tertegun, hatinya mencelos. Ia menarik adiknya ke pelukannya. "Enggak, Dedek nggak nakal. Mama sayang banget sama kita. Mungkin itu cuma mimpi karena Dede kangen sama Mama."
Delynn mengangguk kecil dalam pelukan Gracie. Momen itu begitu hening dan menyentuh hingga suara notifikasi ponsel memecah suasana. Gracie meraih ponselnya dan melihat pesan dari ayah mereka.
Farrell:
"Pagi, Cici. Gimana Dede? Udah lebih baik? Mungkin lusa ayah baru bisa pulang gapapa kan?"Gracie membaca pesan itu dengan senyum kecil, lalu membalas cepat.
Gracie:
"Dede udah bangun, yah. Masih sedikit sedih, tapi nggak apa-apa. Kita tunggu ayah pulang!"Farrell membaca pesan Gracie dan merasa sedikit lega. Ia tahu betapa kuat gracie sang anak pertama nya itu, tetapi jauh di lubuk hatinya, ia ingin segera pulang untuk memeluk kedua anak nya itu lalu farrell pun membalas pesan gracie.
Farrell:
"Syukurlah Dede udah bangun. Ayah janji lusa langsung peluk Dede dan Cici, ya. Kalau butuh apa-apa bilang aja. Ayah usahain."Gracie tersenyum membaca pesan itu. Ia tahu betapa besar cinta Farrell untuk mereka. Ia menghela napas dan melihat ke arah kamar, di mana Delynn masih meringkuk di sofa dengan wajah sedikit murung. Ia berjalan mendekat dan duduk di samping anaknya.
"Dede, lihat deh," kata Gracie sambil menunjukkan pesan dari ayahnya. "Ayah bilang lusa pulang. Dede mau ayah bawain apa nanti?"
Mata Dede mulai berbinar sedikit. Ia berpikir sejenak, lalu berkata pelan, "Boneka dino yang Dede lihat di toko waktu itu."
Gracie mengangguk dan mengetikkan pesan untuk Farrell.
Gracie:
"Dede pesan boneka dino, yah. Jangan lupa, ya."Farrell membalas dengan cepat:
"Siap, permintaan Dede adalah tugas utama ayah. Cici juga mau titip apa?"Gracie tertawa kecil, mengetik balasan:
"Titip pelukan aja nanti, yah."Suasana kembali hangat. Meski jarak memisahkan mereka sementara, cinta mereka selalu menyatukan.
==============
Kini gracie dan delynn sedang bermain diruang tamu tentu ditemanin oleh sang oma yaitu chika lalu kemana aran? Aran ke kantor sebentar karena menggantikan farrell sementara.
Saat Gracie dan Delynn asyik bermain dengan tawa riang yang memenuhi ruang tamu, Oma Chika duduk di sofa sambil mengawasi mereka dengan senyum hangat..
Di tangannya ada secangkir teh hangat yang sesekali ia teguk sambil mengobrol ringan dengan Gracie, yang sibuk menunjukkan mainan barunya.
Karena delynn dan gracie sudah mulai bosan ia memiliki ide untuk membuat kue.
"Oma" panggil gracie pada chika yang sedang fokus menonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI JODOHKAN DENGAN DUDA LEADER MAFIA (FRESHA)
Novela JuvenilLangsung baca aja kalo penasaran