Bab 16

4.9K 27 2
                                        

Singkat cerita,aku pun sampai diwarung,saat aku disana warung keadaan sepi hanya ada aku dan penjual yang namanya Pak Supardi.

"Mau beli sayur neng?" tanya Pak Supardi.

"Iya pak" balasku sambil memilih sayur.

"Kalo gak neng Ratna ya?" tanya pasti Pak Supardi.

"Iya pak,saya Ratna"

Pak Supardi tidak lagi bertanya,aku sadar bahwa Pak Supardi ini menatap belahan tetekku soalnya aku mengenakan baju yang kerahnya sedikit longgar dan aku juga sedikit menunduk untuk memilih sayur.Entah kenapa pria paruh baya didesaku tubuh mereka hampir sama semua yaitu buncit dan berkumis.Tapi aku suka bisa mencuci mata disini,seperti Pak Supardi didepanku,badannya buncit,dengan kumis tebal dibibir atasnya,serta ada bulu tipis dilengannya.

"Ibu kemana pak" ujarku mencoba mengajaknya mengobrol.

"Didalam lagi istirahat,bapak yang jaga sekarang" balasnya.

Aku mengangguk,setelah memilih bahan makanan yang kupilih langsung saja aku membayar apa saja yang kuambil,aku langsung pergi tidak mencoba untuk menggoda pria paruh baya ini,lain waktu saja.Karena aku berniat bercinta dengan Bapak dirumah.

Sampai dirumah ternyata Ibu dan Bapak sudah dirumah,mereka sedang duduk diruang tamu.

"Pak,Buk" panggilku.

"Eh,habis belanja,teh?" ucap Ibuk melihat tanganku meneteng plastik.

"Iya buk,Ratna tadi belanja sayuran buat masak"

"Mau Ibuk bantuin?"

"Gak usah,buk,mending Ibuk istirahat aja sama bapak"

Kulihat Bapak hanya diam,mungkin ia masih kecewa denganku karena kejadian waktu lalu,tapi aku tidak kapok untuk menggoda bapak.Karena kontolnya begitu tebal,aku tidak sabar kontol Bapak menggaruk memekku nanti malam.

Aku berjalan kearah dapur,langsung mencuci sayuran,dengan telaten aku menyiapkan bahan bahan makanan.Berbekal pengalaman aku membuat sayur asem dan ayam pedas manis untuk nanti malam.Saat sedang memasak ayam,kulihat Bapak lewat didapur.

"Mau kemana pak?" tanyaku.

"Belakang,teh"

Aku tersenyum,ah mungkin ini saatnya menggoda bapak kembali karena bapak menggunakan sarung.Aku pun mengecilkan api kompor takut makananku gosong nanti kalau dientot bapak.Saat dibelakang kudengar guyuran air dikamar mandi,ah bapak sedang mandi rupanya.

Aku menoleh kebalakang melihat keadaan,keadaan aman aku langsung melepas semua pakaianku.Menyisakan celana dalamku dan braku,aku tahu kalo Bapak sering tidak mengunci pintu kamar mandi,jadi aku bisa masuk begitu saja.

Aku langsung masuk,terlihat Bapak kaget melihatku dengan keadaan telanjang.Aku langsung memegang kontol tebalnya,Bapak mencoba mendorongku tapi aku langsung menempalkan tubuhku ketubuh bapak.

"Jangan nduk"

"Kontol bapak udah ngaceng ini,entot Ratna pak,memek Ratna udah becek,butuh kontol bapaknya" ucapku ngelantur.

Aku memegang tangan bapak lalu mengarahkan kedalam memekku,aku mendesah ketika jari Bapak memainkan itilku,aku tersenyum menang akhirnya Bapak terbuai dalam hasutanku.

"Memek anak Bapak masih sempit,pak" bisiku.

"Ouhhh" desah kecil Bapak ketika aku mengocok kontol tebalnya.

Sial,mendengar desahan jantan Bapak membuat birahi ku semakin naik.Tubuhku bergetar ketika dua jari bapak masuk kedalam memekku lalu mengocoknya.

"Ouhhh..pak..anak memek mu udah becek"

"Bapak kecewa sama kamu,nduk,tapi memek kamu membuat kontol bapak semakin ngaceng,memang kamu udah kayak pelacur saja nduk" ucap Bapak.

"Iya pak,aku udah jadi pelacur bapak,entot aku tiap hari pak" balasku dengan nakal.

"Bangsat,ngebesarin anak cuma buat jadi pelacur saja" umpat Bapak.

"OUHHH..PAKKKKK" desahku ketika bapak semakin kuat mengobel memekku dengan jari kasarnya.


Lanjutannya ada di kk!

LENDIR PUTIH SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang