Bab 17

6.3K 38 2
                                        

Aku beranjak dari kamarku,dan langsung pergi menuju kamar Bapak dan Ibuk,aku membuka pelan pintu kamar Bapak,saat terbuka terlihat Bapak sudah tidur dengan posisi telentang sementara Ibuk posisi tidurnya kesamping,membelakangi Bapak.

Aku tersenyum senang,karena Bapak hanya mengenakan cancut.Unutng Bapak berada dipinggir kasur,aku berjalan pelan kearahnya,lalu berjongkok dipinggir kasur.Menatap tubuh Bapak yang gempal dan tonjolan dicangcutnya yang ada bercak percumnya diujung.Aku memegang kontol Bapak mengelus ngelusnya,perlahan kontol Bapak bereaksi,kontol Bapak mulai ngaceng,celana dalamnya mulai naik perlahan.

Kulihat Bapak masih tertidur pulas tidak terganggu sedikit pun,aku perlahan menurunkan celana dalamnya,dan kontolnya langsung menyembul keluar,kontol tebal,kepala palkon bak helm,dengan urat dibatangnya yang membuat semakin sempurna dimataku.

"Hmmm....." desah kecil Bapak ketika aku memegang kontolnya secara langsung.

Aku sudah tidak tahan dengan kontol Bapak,dengan perlahan aku menaiki kasur,dan menaikkan dasterku,aku mengangkangi tubuh Bapak,perlahan aku menurunkan pantatku,saat kepala kontolnya mengenai belahan memekku,aku semakin menurunkan pantatku dan akhirnyaa...

JLEB

"Hmphmm" aku reflek menutup mulutku agar tidak mendesah,tapi Bapak malah mendesah.

"Ouhhh..."

Aku melihat kesamping,apakah Ibuk terbangun,kulihat Ibuk masih tertidur pulas,aku mencoba menggerakkan pantatku,mengulek kontol Bapak.Bapak kembali mendesah karena ulahku pada kontolnya.

"OUHH..Bukk...RAT-" aku langsung menutup mulut Bapak ketika Bapak terbangun dari tidurnya,pasti ia merasakan kontolnya memasuki lubang sempit.

Bapak melihat kesamping,melihat istrinya yang masih tertidur pulas,kembali Bapak melihatku.

"Apa apaan kamu,nduk" bisik Bapak.

"Ratna iri sama ibuk pak,bisa merasakan kontol bapak setiap hari,Ratna juga mau pak" bisikku.

"Ohhmmm...pelan pelan,masih ada ibuk" ucap Bapak menahan desahannya.

Bapak menahan pinggulku agar tidak bergoyang,Bapak malah menekan tubuhku agar menempel padanya.

"Udah minum pil KB?' bisik Bapak.

"Udah,pak"

"Bagus,sekarang kamu pelacur bapak,bukan sebagai anak lagi tapi pelacur yang murahan,yang haus akan kontol Bapaknya sendiri" ucap Bapak yang mengatai ngataiku dengan gamblang.

"Iya pak,aku pelacur bapak sekarang,isi rahim Ratna dengan pejuh kental bapak"

"Pelacur murahan!"

Pantat Bapak naik turun secara pelan,tapi aku masih bisa merasakan kontol tebal Bapak menggaruk memekku.Aku membekap mulutku agar tidak desahanku tidak keluar dari mulutku,Bapak sering melirik Ibuk ketika menaikkan pantatnya,menyatukan kontolny pada memekku.

CLIK CLIK CLIK

Suara becek yang terdengar aneh ditelingaku,memekku sudah basah karena sedari tadi menghayal dientot Bapak disamping Ibuk,dan sekarang hayalan itu menjad kenyataan,Aku melihat kearah Ibuk seakan berkata "Buk,Bapak negntot memek Ratna buk"

Bapak kulihat ingin mendesah,tapi masih ada istrinya Bapak hanya bisa menahannya,tubuhku masih menempel pada tubuh Bapak,Bapak menggerakkan pantatku maju mundur,sekarang memekku mengulek kontolnya.

Kipas yang tidak menyala dikamar Bapak membuat aku dan Bapak sudah berkeringat deras,aku dengan binal menjilati keringat Bapak,rasanya asin gurih didalam indra perasaku.

"Pak hidupan kipasnya" kata Ibuk yang membuat kami kaget,aku dan Bapak kompak melihat kearah Ibuk,ternyata Ibuk masih posisi membelakangi kami yang sedang bersetubuh.

"Hidupan kipasnya" ujar Bapak.

Aku mengangguk,aku mencabut kontol Bapak dimemekku,aku lalu berdiri menghampiri kipas lalu menyalakannya.Aku kembali menghampiri Bapak.

"Kita ngentot dibawah aja" ujar Bapak.

"Ini yang kamu mau kan?,ngentot disamping ibuk,pelacur murahan" sambung Bapak.

"Iya pak" balasku.

Bapak kemudian mengambil tikar lalu merentangkannya sebagai alas kami berdua untuk mengentot dibawah lantai.Bapak kemudian merebahkan dirinya,aku merangkak seperti pelacur yang haus akan batang coklat tapi ini batang keras bewarna coklat.Kini aku berada disela kedua kaki Bapak yang terbuka lebar,aku melirik Bapak sambil menjulurkan lidahku kearah kepala kontolnya.

"Sheeshhhh" desah Bapak ketika lidahku bermain dikepala kontolnya,aku memutar mutar lidahku bermain pada tempat air kencingnya keluar.

PLAK PLAK PLAK

Bapak menampar pipiku menggunakan kontolnya,Bapak menatap nyalang kearahku,lalu Bapak mengarahkan kontolnya tepat dimulutku,aku langsung melahapnya sambil melirik kearah Bapak yang sedang mendesah.

"Ouhhh..." desah kecil Bapak.

Aku mendorong mulutku,melahap semua batang kontol Bapak,inilah part yang paling kusaka,melahap semua kontol tebal Bapak didalam mulutku.Aku memejamkan mataku,menikmati kontol Bapak bersarang didalam mulutku serta mencium aroma jantan dari selakangannya.

GROK GLOK

Bapak menekan kepalaku agar terus melahap semua kontolnya,kudengar Bapak menggeram kecil.

Sekitar dua menit,Bapak melepaskan tekanan pada kepalaku,aku langsung mengeluarkan kontolnya didalam mulutku karena nafasku mulai kehabisan.Bapak kemudian sedikit bangun,kedua tangannya meremas remas kedua tetekku dengan kencang.

Kalau tidak ada ibu disini,pasti aku mengeluarkan kata kata binalku sejak dari tadi.

Begitu pun dengan Bapak,pasti dia mengatai ngatai ku dari tadi kalo tidak ada ibuk.

Puas meremas kedua tetekku,Bapak menarik tanganku,mulutku langsung dilahap olehnya tanpa ampun,aku membuka mulutku membiarkan lidah Bapak bermain didalam mulutku.

Lidah kami sudah saling berlilit,saling menghisap,air liur kami sudah bertukar.

Sembari berciuman,tangan Bapak meremas remas pantatku dengan keras,aku sedikit merasakan kesakitan karena remasan Bapak kali ini sangat kencang.Tidak seperti tadi.

"Dudukin kontol bapak,lonte" ujar Bapak pelan.

Lanjutannya ada diKK!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LENDIR PUTIH SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang