"Nda~ Nda~" Rengekan Bayi Rora terus terdengar sedari tadi. Ia mencari keberadaan Sang Bunda yang tidak kelihatan sejak pagi.
Pipi berisinya terlihat basah dengan mata yang terus mengeluarkan air bening.
"Ma~ Ma~ Nda~" Pinta bayi tersebut pada Asa yang sedang menggendongnya.
Asa kembali menimang Rora, berusaha menenangkan gadis kecil mereka agar menghentikan tangisnya.
Demam Rora belum juga turun, malah suhu tubuhnya semakin naik.
Sudah berbagai cara mereka lakukan untuk memberitahu Paritha. Mulai dari mengiriminya pesan teks, menghubungi melalui panggilan biasa, menggunakan media sosial namun juga tidak kunjung mendapatkan jawaban.
Bahkan mereka pun juga ikut menghubungi Jay untuk mengabari Paritha. Dan hasil yang didapat sama saja. Sama-sama nihil.
"Riri dimana sih? Anaknya masih sakit dia malah asik pacaran aja." Sungut Ruka saat panggilan itu kembali tidak tersambung.
Waktu memang sudah menunjukkan hampir tengah malam, tapi tidak biasanya Paritha mengaktifkan mode senyap pada ponselnya.
Ruka mengumpat kesal pada ponsel di genggaman. Mulutnya berulang kali merutuki Paritha yang tidak bisa dihubungi.
"Bentar ya, Adek. Aunty masih nelponin Bunda dulu."
"Nda~ Nda~" Suhu tubuh Rora semakin meningkat mengakibatkan rasa khawatir di dalam diri Asa terpupuk semakin besar.
Sesekali ia mengalihkan perhatiannya pada Ruka yang masih sibuk dengan ponselnya.
Untuk ketiga gadis termuda, tadinya mereka hendak membantu juga dan menemani kedua kakak tertua untuk menjaga Rora. Namun Ruka dengan tegas menolak agar tidak mengganggu kegiatan belajar mereka di esok hari.
"Kak Ru, badan Rora tambah panas. Kita bawa ke rumah sakit aja ya?"
Tanpa berpikir dua kali Ruka pun mengiyakan. Terlebih dahulu ia mempersiapkan segala kebutuhan Rora yang nantinya akan diperlukan, pakaian ganti, popok, susu dan barang lainnya.
Setelah itu, tidak lupa ia menghampiri kamar Ahyeon untuk memberitahu padanya bahwa mereka akan membawa Rora berobat.
"Maaf ya Yeon kita tinggalin dulu. Kunci pintunya. Jangan sampai telat bangun besok ya!"
Ahyeon mengangguk dengan mata sayunya yang mengiringi kendaraan beroda empat itu menjauh dari pekarangan tempat tinggal mereka.
Sedangkan di sisi Paritha, saat ini ia dan Jay sedang menikmati film keluaran terbaru dengan ditemani berondong jagung dan soda.
Jay sempat meminjam ponsel miliknya tadi dan pemuda tersebut dengan sengaja memode-senyapkan ponsel sang kekasih.
Tawa riang tercipta dari bibir tipis Paritha tanpa ia ketahui bahwa kini sang putri sedang dibawa ke rumah sakit karena suhu tubuh yang kian naik.
"Udah setengah satu, sayang. Tidur yuk?" Ajak Jay sembari menghirup wangi vanilla yang menguar dari surai Paritha.
Paritha mengangguk. Ia menguap dan mengucek matanya sebagai tanda kalau ia juga sudah mengantuk.
"Cuci muka dulu sekalian sikat gigi baru ke kamar ya?"
Paritha dan Jay secara bersamaan memasuki kamar mandi. Mengambil sikat masing-masing dan menggosoknya.
Mereka saling bertukar pandangan di balik cermin dan kemudian terkekeh.
Keduanya pun saling mencuci muka masing-masing. Paritha mencuci muka Jay, begitupula sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby
Fanfiction"𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐬𝐞𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡, 𝐤𝐚𝐧?" - Start : November 15, 2024 End : -