12. My Baby

304 69 12
                                    

Paritha terbangun dari tidurnya ketika cahaya matahari yang tidak terhalang oleh gorden masuk menulusuri ke dalam kamar.

Senyum kecil timbul ketika ia melihat wajah tampan Jay yang menyambut dirinya di pagi hari yang cerah ini.

"Good morning, sayang." Bisiknya menghadiahi Jay dengan kecupan singkat di bibir.

Setelah puas melihat wajah sang kekasih hati, Paritha pun membalik tubuhnya ke arah nakas berada.

Tangannya terulur meraih ponsel miliknya yang terletak di atas sana.

"Yah, baterainya habis." Keluh Paritha yang kemudian bangkit berdiri guna mengambil pengisi daya di dalam tasnya.

Setelah itu, ia pun melangkah menuju kamar mandi untuk membasuh diri.

Lalu, tungkai panjangnya beranjak turun menuju dapur hendak menyiapkan sarapan untuk dia dan Jay. Sederhana saja, hanya dua potong roti lapis yang sudah dibagi berbentuk segitiga juga dua gelas susu coklat.

"Good morning, Babe!" Tegur Jay dengan suara paraunya. Ia melingkarkan lengan kekarnya di pinggang ramping milik sang gadis dan mengecupi bahu Paritha yang terbuka.

"Too, sayang. Kamu duduk aja sana, biar aku selesain ini dulu."

Jay menggeleng dan semakin mempererat pelukannya, "Gak mau. Aku masih kangen berat sama kamu. Mau peluk terus kayak gini."

"Ih...jadi susah tau buatnya." Kesal Paritha dengan sedikit candaan.

"Gak akan. Janji deh aku gak bakalan ganggu. Lagian cuman peluk aja kok."

Paritha memilih mengalah, melanjutkan kegiatannya.

Hingga beberapa menit kemudian sarapan sederhana itu selesai dan siap untuk dihidangkan.

"Wah, enak banget kayaknya."

"Biasa aja tau, kayak gak pernah aja makan yang beginian."

Keduanya mulai menyantap hidangan tersebut dengan sesekali mengeluarkan canda tawa.

"Siangan nanti jalan yuk?" Ajak Jay sembari menghabiskan suapan terakhir roti lapisnya.

Dengan penuh kelembutan, ia menghapus jejak mayonaise yang tersisa di sudut bibir Paritha.

"Ayo, mau kemana?"

"Kemana aja yang penting sama kamu."

Paritha terkekeh, "Mulai, mulai deh gombalnya."

"Iya loh, Babe. Serius. Mana pernah aku bohong."

"Iya deh, aku percaya aja."

Untuk pagi ini mereka memilih kembali melanjutkan tontonan yang sempat tertunda kemarin.

Hingga tengah hari tiba, Jay mengajaknya untuk bersiap. Paritha pun menurut.

Ia mengganti bajunya juga merias diri. Saat di depan cermin, tiba-tiba saja ekor mata Paritha menatap ponselnya yang sedari tadi sama sekali belum ia nyalakan.

Saat ponsel tersebut berhasil menyala, ada banyak sekali panggilan serta pesan masuk dari Ruka dan yang lain.

Dan satu pesan teratas itu berhasil memacu detak jantung Paritha.

Kak Ruru🦥

Lo dimana?
Rora opname.

Dengan segera Paritha menghubungi kontak Ruka yang untung saja langsung diangkat saat itu juga.

"Darimana aja kamu? Sibuk banget kayaknya sampai kita hubungin gak diangkat-angkat."

Paritha menelan ludahnya kasar, Ruka sangat jarang menggunakan nada datar saat berbicara juga memakai aku-kamu, jika iya, berarti gadis itu sedang dilanda emosi yang sangat besar seperti sekarang, "Maaf Kak. Aku ada urusan sama Jay."

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang