"Aku baik-baik saja, kau tenanglah!"
Jimin langsung menatap tajam Yoongi, "Tidak bisa! Bagaimana mungkin aku bisa tenang mengetahui kau baru saja akan dibunuh!"
Yoongi mendengus, "Jimin, kau tahu aku tidak mungkin mati begitu saja."
"Tidak ada yang tahu, apalagi jika Tuhan menginginkan kau untuk mati lebih cepat."
Saat ini mereka sedang berada di Park Company, Yoongi merasa tidak aman jika berada di mansion, jadi dia memutuskan pergi menghampiri Jimin di perusahaannya. Jimin yang melihat kedatangan Yoongi dan Yoonji sedikit terkejut, namun ketika mendengar alasan Yoongi yang menghampirinya kemari, emosi Jimin langsung naik seketika.
"Aduh—" Yoongi mengerang frustasi, sepertinya datang kemari bukanlah keputusan yang tepat, "Saat ini aku sangat ngantuk Jimin, mari lanjutkan pembicaraan kita esok hari."
Jimin lantas menghela napasnya sebentar, "Baiklah, malam ini kita tidur disini saja, kau duluan saja menyusul Yoonji, aku akan menelpon sebentar."
Yoongi mengangguk, "Jangan lama-lama, aku akan menunggumu." Ujarnya sambil melangkah pergi menuju ruangan lain yang ada di dalam ruangan kerja suaminya itu.
Karena Jimin memang sering lembur, pria itu sengaja membuat kamar pribadi di ruang kerjanya. Tadi Yoongi sudah menyuruh Yoonji untuk tidur lebih dulu disana, karena anak itu nampak sudah mengantuk.
Beberapa detik setelah Yoongi pergi, Jimin lalu memutuskan untuk menghubungi Jesse Winning, salah satu dari kelima belas anggota Orion yang memiliki kemampuan dalam mencari informasi, juga seorang hacker.
Jimin hanya berucap, "Tolong lacak semua cctv mansion ku."
Dan tepat lima belas menit kemudian, Jimin menerima file berisikan data seseorang yang diduga menjadi dalang dari penembakan di mansion nya.
Jungkook tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi orang tuanya memberinya pesan untuk tidak pulang ke mansion mereka malam ini.
Saat ini Jungkook masih berada di sekolah, dia baru saja selesai membereskan barang-barang miliknya, karena tidak ada pilihan lain, Jungkook lalu memutuskan untuk pulang ke apartemen nya saja meski lokasinya cukup jauh sekalipun.
Ketika sampai di tempat parkiran, Jungkook malah mendapati presensi seorang Kim Taehyung yang sedang berdiri santai di samping motor besarnya, Harley Davidson.
"Wah, indah sekali." Jungkook seketika terpana oleh pemandangan yang dilihatnya itu.
"Diriku?" Tunjuk Taehyung pada dirinya sendiri.
"Motormu." Jungkook menatap malas Taehyung, "Jangan samakan dia denganmu."
Kim Taehyung berdecak tak peduli, pria itu lantas memilih untuk naik ke motornya dan memberikan salah satu helm miliknya pada Jungkook. "Cepat, naiklah."
Jungkook memandang skeptis pria itu, "Apa maksudnya ini? Apa kau akhirnya setuju menjadi bodyguard ku?"
"Anggaplah seperti itu, tapi posisiku jauh lebih tinggi dari sekedar bodyguard." Taehyung lalu menatap Jungkook intens. "Jadi, jangan pernah merendahkan ku."
Mendengarnya, Jungkook lantas memutar bola matanya malas. "Aku tidak pernah merendahkan siapapun, tuan Kim Taehyung. Tapi maaf, hari ini aku tidak bisa menerima tawaranmu."
Kim Taehyung lalu mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya 'kenapa'.
Jungkook lantas menunjuk pada mobilnya yang terparkir disebelah Harley Davidson milik pria itu. "Lihat, hari ini aku bawa mobil."
KAMU SEDANG MEMBACA
BADA || TAEKOOK
FanficKetika dua keluarga crazy rich, Kim Family dan Park Family disatukan. Mereka merencanakan untuk pergi berlibur ke sebuah private island terpencil, semuanya telah terencana dengan apik setelah mengetahui pulau tersebut aman untuk dikunjungi. Namun si...