♧23♧

193 35 11
                                    

Hai... hehe emm anu maap yak baru update..
Eee gw emng tipe² yang ngga suka terlalu sering update
Buat yang udah nungguin gw minta maap banget 😭😭🙏🏻
Yaudah happy reading ya gais
Banyak tiponya kalo liat harap mohon bantuannya buat nandain, jdi klo mau di revisi gampang nanti 😭😭







♧♧♧♧

Sunghoon telah sampai pada suatu gedung, keadaanya tidak bisa di deskripsikan. Banyak semak belukar yang menutupi jalan setapak menuju bangunan tersebut.

Sunghoon membalikkan badan memberi instruksi untuk polisi dan anggotanya yang telah ia bawa untuk tidak melangkah terlebih dahulu dan menunggu kode yang telah darinya katakan tadi.

Gampang saja, jika mereka mendengar suara satu kali tembakan makan situasi aman dan masih bisa sunghoon kendalikan. Jika mereka mendengar suara dua kali tembakkan maka mereka harus waspada dan jika mereka mendengar suara tembakan tersebut berbunyi tiga kali, maka suasana tidak bisa di jelaskan lagi. Sunghoon membutuhkan bantuan mereka segera.

Dengan waspada sunghoon melangkah menuju gedung usang tersebut. Matanya sedaritadi melirik kekanan dan kekiri untuk memastikan bawa posisi tempatnya berdiri aman dari serangan apapun.

Dengan perlahan kaki jenjang tersebut melangkah memasuki bangunan tersebut. Alisnya menyerit saat mencium bau yang kurang nyaman untuk dihirupnya.

Sepertinya ada kasus yang belum dirinya tau dari bangunan ini, nanti akan dirinya selidiki. Namun untuk saat ini jay dan anaknya lah yang paling penting.

Sunghoon mengulurkan tangannya untuk membuka pintu tersebut. Dan sialnya pintu itu terkunci lebih tepatnya dikunci dari dalam.

Sunghoon segera memikirkan cara bagaimana dirinya bisa masuk ke dalam. Langkah demi langkah yang sunghoon ambil adalah rancangan yang telah dirinya rancang agar ia tidak mengambil keputusan dengan gegabah dan berakhir mencelakakan dirinya, istri dan anaknya.

Bahkan lebih parahnya lagi, semua anggota yang dirinya bawa tidak bisa terselamatkan. Sunghoon tau bahwa ia dan seluruh anggota yang sunghoon bawa sudah mahir dalam menghadapi situasi seperti ini.

Namun perlu di perjelas bahwa kematian bisa datang kapan saja dan tidak tertulis dalam kalender. Makadari itu ia perlu sebisa mungkin untuk menyusun strategi yang dapat melumpukan lawan dan tidak menyebabkan kematian.

Tapi kalau keadaan sudah tidak bisa dikendalikan, maka sunghoon dengan berat hati mengambil plan B yaitu dengan membunuh mereka atau dirinya yang akan terbunuh.

Sunghoon melirik kesana dan kemari, mata elang tersebut berhenti bergerak saat indra pengelihatannya melihat ada sebuah jendela yang tidak terlalu tinggi. Kemungkinan dirinya masih bisa menggapai dan masuk ke dalam melalui jendela tersebut.

Dalam hati sunghoon tidak berhenti membaca doa agar jay dan anaknya selamat. Dengan segera sunghoon memanjat pohon yang tidak terlalu tinggi tersebut untuk meraih bingkai dari jendela.

Dengan sedikit berusaha akhirnya sunghoon dapat meraih dan segera masuk ke dalam gedung tersebut.

Sunghoon menajamkan pendengarannya untuk memastikan dimana jay berada. Jujur saja sunghoon sedikit kesulitan disini karena banyaknya ruangan. Ia tak mungkin membuka satu persatu ruangan tersebut. Membuang buang waktu saja.

Dengan tenang sunghoon kembali menajamkan pendengarannya. Menunggu suara yang dikeluarkan jay untuknya.

"Hiks... hiks... mmmhh..."

Sekelebat sunghoon mendengar suara isak tangis. Sunghoon yakin itu adalah suara dari jay. Sunghoon mendengarkan kembali isakkan tersebut.

Dan sampailah mata sunghoon melihat sebuah ruangan yang terkunci dengan gembok. Untung sunghoon membawa 4 buah magnet. Ia sudah menduga, selain menjadi komandan yang berhasil meluluskan tentara tentara berkualitas, sunghoon juga termasuk manusia dengan IQ tinggi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 10 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Military  [SungJay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang