15

1.3K 90 5
                                    

Hai gais gw balik

Maap banget suka update lama 😔
Hari ini gw lanjut deh walaupun ngga seberapa, makasih juga yang masih nungguin cerita ngga nyambung ini 😔
Padahal ya bikin book ini cuma iseng iseng aja, yodah lah gw lanjut ya....

Happy reading 


☆☆☆☆☆

Hari ini jay sedang tidak ada kegiatan. Hari yang sangat membosankan. Sunghoon sudah pergi melatih sejak pagi subuh tadi.

Dengan malas jay merebahkan tubuhnya di sofa ruang keluarga dengan tv menyala dan menayangkan sebuah kartun spons kuning.

"Aaaaaaaaa booseeennnnnnnn" teriaknya yang menggema di seluruh ruangan. Dan sialnya lagi perutnya lapar sekarang. Dengan lemah letih lesu loyo jay berjalan ke dapur, berharap ada jagung yang tersisa di kulkas dan dia akan merebusnya.

NGOMONG NGOMONG JAY SEKARANG SUDAH BISA MEREBUS JAGUNG LOH, GIMANA GIMANA KEREN NGGAK..???!!

Jay mengorek isi kulkas, tak lama bibirnya itu mengerucut, ternyata jagungnya hapis huh jay marah 😡😡. Hanya ada roti tawar dan selai stroberi di atas meja.

Entah kenapa juga hari ini badannya begitu lemas. Pusing yang tidak terlalu kuat tapi mampu membuat dirinya melayang. Jay mendudukkan dirinya di kursi di dapur terpaksa ia memakan roti dengan olesan selai stroberi tersebut.

"Humhhp..." jay tiba tiba merasakan sesuatu yang aneh di dalam perutnya. Sesuatu yang mengaduk ngaduk lambungnya. Dengan cepat dirinya berlari ke arah wastafel dapur dan memuntahkan semuanya.

"Huekk..uhuk uhuk..." jay meremas pelan perutnya berharap rasa mual itu akan berhenti. Tapi itu tidak berhasil.

Serasa sudah terasa mendingan jay mematikan kran tersebut dan menyenderkan tubuhnya pada kulkas di sampingnya. Mata indah itu memejam dengan kerutan yang timbul di dahinya.

"Ada apa dengan ku..?" Gumamnya lirih

Jay berjalan ke arah kamar mengabaikan roti yang ia makan tadi. Dengan perlahan jay menaiki tangga dengan tangan kanan yang sedari tadi tidak lepas dari perutnya.

Ia berencana akan beristirahat saat ini, siapa tau dengan tidur rasa yang aneh ini akan menghilang nanti dengan sendirinya.

Tangan putih itu menggenggam gagang pintu dan mendorongnya perlahan agar pintu tersebut terbuka. Perlahan ia merjalan ke arah kasur tak lupa menutup kembali pintu kamarnya.

Perlahan lahan jay merebahkan dirinya. Dan berusaha memejamkan mata indah yang sedikit sayu itu. Namun itu gagal, rasa mulai itu datang kembali.

Dengan segera jay menyibakan selimut yang baru saja membungkusnya dan langsung berlari ke dalam kamar mandi dengan tangan menutupi mulutnya.

"Huek... uhuk... huek..." jay mencengkram kuat sisi wastafel itu dan berusaha memuntahkan sesuatu yang mengganjal di dalam perutnya.

Tapi tidak ada sesuatu yang keluar hanya ada lendir berwarna putih bening itu. Jay menarik nafas membasuh mulutnya dengan air.

Matanya melihat ke arah cermin, muka dirinya terlihat sedikit pucat dengan butiran butiran air yang mengalir dan menetes dari dagunya.

Military  [SungJay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang